Menstruasi pertama merupakan salah satu momen yang berkesan dalam hidup saya. Sebelumnya, saya memang beberapa kali mendengar tentang menstruasi. Namun mungkin seperti kebanyakan anak-anak di Indonesia pada umumnya, pengetahuan saya mengenai pubertas tidak begitu dalam.

 

Untungnya saat mendapatkan menstruasi pertama, saya tidak panik walaupun baru pertama kali mengalaminya. Setelah itu, saya cukup cepat untuk membiasakan diri dan siklus menstruasi saya pun termasuk lancar.

 

Namun pada beberapa orang, menstruasi pertama tidak lancar seperti yang diharapkan. Menstruasi bisa saja terjadi terlalu awal, terlalu lambat, siklusnya tidak teratur, bahkan bisa disertai dengan nyeri yang cukup berlebihan.

Baca juga: 8 Masalah Kesehatan Penyebab Gangguan Menstruasi

 

Pada keadaan ini, khususnya pada menstruasi yang terlalu awal dan terlambat, sering kali kita tidak menyadarinya. Padahal, hal ini bisa menjadi penanda keseimbangan hormon di dalam tubuh kita. Bahkan pada beberapa keadaan, masa pubertas dapat mendorong terjadinya gangguan pola makan (anoreksia, bulimia), yang sangat dipengaruhi oleh faktor tekanan dari lingkungan sekitar.

 

Sebelum kita bahas lebih lanjut, menstruasi tentunya erat hubungannya dengan pubertas. Pubertas pada anak perempuan dimulai di usia 8 tahun (bisa sampai 13 tahun), dan pada anak laki-laki dimulai di usia 9 tahun (bisa sampai usia 14 tahun).

 

Biasanya, pada anak perempuan dapat ditandai dengan adanya pertumbuhan payudara. Tidak lama setelahnya, diikuti dengan tumbuhnya rambut pubis dan datangnya menstruasi. Selama masa pubertas ini, terjadi beberapa perubahan di tubuh, yang terjadi akibat adanya perubahan kadar hormon.

Baca juga: Berikut 4 Mitos Seputar Menstruasi, Kamu Percaya yang Mana?

 

Di masa remaja, rata-rata anak remaja perempuan akan mendapatkan menstruasi pertama di usia 12 tahun. Selama masa menstruasi ini, interval periode menstruasi setelahnya dapat berkisar antara 21-45 hari (perlu diingat ini adalah interval pada remaja, sedangkan pada dewasa adalah 21-35 hari). Normalnya, panjang satu periode menstruasi adalah kurang dari tujuh hari, serta penggunaan pembalut di antara 3-6 pembalut per hari.

 

 

 

Nah, ternyata pada masa menstruasi pertama, terdapat beberapa keadaan yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut. Apa saja sih yang perlu diperhatikan saat masa-masa menstruasi pertama ini?

 

  1. Tanda-tanda pubertas tidak diikuti dengan menstruasi. Yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan payudara pada anak wanita tidak diikuti dengan periode menstruasi, walaupun sudah berjarak 3 tahun.
  2. Mentruasi tidak juga datang meski sudah berusia 14 tahun, disertai dengan gejala tumbuhnya rambut secara berlebihan, atau melakukan olahraga yang terlalu ekstrem dan diet yang terlalu berlebihan.
  3. Hal-hal lain, seperti terlalu banyak menggunakan pembalut (setiap 1-2 jam sekali), menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari, maupun perdarahan yang banyak dan disertai dengan lebam pada kulit.
 Baca juga: Apakah Obesitas Menyebabkan Menstruasi Tidak Teratur?

 

Beberapa hal di atas bisa memberikan gambaran mengenai keadaan menstruasi pertama yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut. Pada keadaan ini, Mums dapat membawa anak ke dokter spesialis anak, atau jika tersedia, dapat berkonsultasi dengan dokter endokrinologi anak.

 

Pada evaluasi lebih lanjut, akan dicari adanya gejala lain yang berkaitan dengan masalah menstruasi ini, indeks masa tubuh, tinggi tubuh, riwayat pada keluarga, dan sebagainya. Apabila dinilai perlu, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium, seperti tes hormon, tes kehamilan, serta tes tambahan berupa USG dan mengukur usia tulang. Pada beberapa kasus, dapat dilakukan pula pemeriksaan genetik untuk mendapatkan gambaran kromosom.

 

Lelah Saat Menstruasi - GueSehat.com