Mungkin ini termasuk salah satu tuntutan yang paling membebani orang tua. Selain mengurus dan menafkahi anak, Mums dan Dads juga disarankan untuk tidak bertengkar di depannya. Ini perkara sulit karena orang tua kan juga manusia. Ada kalanya merasa lelah dan kehilangan kesabaran.

 

Dilansir dari Parent Map, psikolog, terapis, sekaligus penasihat pernikahan, John Gottman, Ph.D., menyarankan agar orang tua sebaiknya jangan pernah bertengkar di depan anak-anak. Namun, pendapat ini dibantah oleh banyak pihak.

 

Ada yang menganggap bahwa anak perlu belajar realita hidup dan menganggap pertengkaran bisa terjadi pada siapa pun, tak terkecuali dengan orang-orang yang saling menyayangi. Toh, anak juga suka bertengkar dengan saudaranya sendiri, misalnya berebut mainan. Meskipun intinya adalah latihan untuk menyelesaikan konflik, Gottman punya alasan dampak bertengkar di depan anak-anak tetap tidak baik.

 

Perhatikan Usia dan Perkembangan Mental Anak

Bila anak sudah menginjak usia akhir remaja (17-18 tahun), mungkin ia akan memahami pertengkaran bisa saja terjadi. Namun bila masih usia balita, bertengkar di depan anak dapat meninggalkan trauma pada anak yang mendalam.

 

Bertengkar di depan anak dapat memberikan efek negatif bagi perkembangan mentalnya. Bahkan, anak bisatumbuh menjadi pribadi yang minder akibat hal tersebut. Ia juga bisa merasa bersalah karena mengira mereka ia lah penyebab Mums dan Dads selalu bertengkar. Dalam beberapa kasus, anak-anak yang terlalu sering menyaksikan pertengkaran orang tua mereka akan tumbuh dengan gangguan emosi dan mental yang cukup serius.

 

Baca juga: Jenis-jenis Toxic Parenting yang Perlu Diwaspadai

 

Carilah Tempat yang Agak Jauh dari Anak-anak

Bukannya tidak boleh bertengkar, tetapi sebaiknya jangan dilakukan di depan anak. Lebih baik menepilah sejenak di tempat sepi yang jauh dari pendengarannya. Misalnya bila anak di dalam rumah, sebaiknya bawa pertengkaran ke luar atau lakukan dengan suara pelan.

 

 

Bagaimana Bila Sudah Terlanjur Bertengkar di Depan Anak?

Manusiawi bila ada saat Mums dan Dads ‘kelepasan’. Jangan panik bila sudah terlanjur dilihat anak. Selain berusaha mengelola emosi dan mencari solusi bersama, berbaikan adalah pertanda positif di mata anak. Misalnya, Mums dan Dads saling memeluk dan meminta maaf.

 

Setelah itu, yakinkan si Kecil dengan kata-kata, “Mama dan Papa memang sempat marah-marah tadi, tapisekarang enggak lagi, kok. Sekarang sudah baikan. Kan sama kayak kamu sama adik. Habis berantem, harus baikan lagi.” Kalau perlu, beri si Kecil pelukan dan ciuman untuk menenangkan hatinya. Setelah itu, usahakan untuk tidak bertengkar di depannya lagi, apalagi sampai terlalu sering.

 

Baca juga: Pentingnya Support System dalam Menjalankan Peran Sebagai Ibu

 

Hal-hal Lain yang Perlu Diingat

Bila pertengkaran di depan anak tidak dapat dihindari, inilah beberapa hal yang wajib untuk diingat oleh orang tua:

  1. Tidak melakukan kekerasan fisik, seperti menampar atau memukul. Jangan sampai pasangan juga melakukan hal yang sama.
  2. Tidak mengucapkan kata-kata kasar.
  3. Jangan meminta anak untuk memihak salah satu dari orang tua. Intinya, jangan melibatkan anak dalam masalah orang tua karena akan membuatnya merasa bersalah.
  4. Lindungi anak dari informasi yang mencemaskannya. Misalnya, masalah pekerjaan Dads, masalah seksual, atau keuangan keluarga yang menjadi sumber pertengkaran.
  5. Jangan mendiamkan masalah hingga berlarut-larut. Meskipun tidak bicara, anak bisa lho merasakan perang dingin antara orang tuanya.
  6. Segera selesaikan masalah agar anak bisa kembali merasakan kehangatan keluarga di rumah.

 

Sebaiknya memang jangan pernah bertengkar di depan anak-anak. Namun, bila terpaksa, kelola emosi dengan tepat dan segeralah mencari solusi masalahnya. Jangan lupa, selalu yakinkan anak bahwa orang tuanya masih saling menyayangi meskipun sering berbeda pendapat. (AS)

 

Baca juga: Me time Seru untuk Mums dan Dads

 

Referensi

Parent Map: Never Argue in Front of the Kids, Says This Relationship Expert

Tribun Lampung: Untuk Para Orangtua, Jangan Bertengkar di Depan Anak Jika Tak Ingin Seperti Ini

Psychology Today: Are You Fighting in Front of Your Kids?