Berita duka kembali menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Aktris Saphira Indah meninggal dunia pada Rabu 30 Januari 2019, dalam usia 32 tahun. Saat meninggal dunia, Saphira sedang dalam keadaan hamil 6 bulan. Penyebab kematian Saphira belum jelas. Namun, dikutip dari portal Detik.com, Saphira sempat mengalami sesak napas dan dilarikan ke rumah sakit sebelum meninggal dunia. Namun menurut keterangan suami, aktris yang memerankan Uni dalam film Eiffel, I'm in Love ini tidak memiliki riwayat penyakit tertentu.

 

Kasus kematian pada ibu hamil memang cukup sering terjadi. Kebanyakan orang mengira bahwa melahirkan merupakan bagian yang paling berbahaya dalam kehamilan. Namun, sebenarnya banyak kondisi yang bisa membahayakan nyawa wanita selama masa kehamilan. Oleh sebab itu, Mums perlu berhati-hati dan menjaga kesehatan selama kehamilan. Untuk meningkatkan kesadaran Mums tentang sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan kematian selama masa kehamilan, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Nutrisi dan Multivitamin yang Dibutuhkan Ibu Hamil

 

Siapa yang Memiliki Risiko Kematian saat Hamil?

Ada banyak faktor yang memengaruhi risiko kematian saat hamil. Beberapa faktor tersebut antara lain tempat lahir, tempat tinggal, tempat kerja, dan usia. Selain itu, faktor lainnya adalah:

  • Hal-hal yang ada di lingkungan sekitar Mums, misalnya air bersih dan paparan terhadap zat kimia yang berbahaya.
  • Kemiskinan.
  • Hubungan dengan pasangan, keluarga, dan teman.
  • Kesehatan Mums.
  • Pendidikan dan keuangan.

 

Risiko kematian saat hamil juga meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Misalnya saja, berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, wanita berusia 35-39 tahun memiliki risiko kematian saat hamil dua kali lipat ketimbang wanita berusia 20-24 tahun.

 

Baca juga: Bukan Hanya Bayi dan Anak, Ibu Hamil Juga Perlu Vaksin, Lho!

 

 

Apa Saja Penyebab Kematian selama Kehamilan?

Menurut ahli, lebih dari 60% kematian saat hamil bisa dicegah. Bagaimana cara mencegahnya? Yaitu dengan mendeteksi dan mengobati penyakit atau kondisi kesehatan tertentu sejak dini. Adapun sejumlah penyakit yang bisa menyebabkan kematian saat hamil, di antaranya:

 

Preeklampsia dan Eklampsia

Preeklampsia merupakan kondisi yang berkaitan dengan tekanan darah dan bisa menyebabkan kematian saat hamil. Kondisi ini umumnya menyerang wanita hamil pada usia kehamilan setelah 20 minggu atau setelah melahirkan (postpartum preeklampsia). Preeklampsia adalah kondisi ketika wanita memiliki tekanan darah tinggi dan gejala bahwa beberapa organ tubuhnya, seperti ginjal dan hati, tidak bekerja dengan normal. 

 

Sementara itu, eklampsia adalah kondisi langka dan berbahaya, ketika wanita yang terkena preeklampsia mengalami kejang dan koma. Segera periksakan diri ke dokter kalau Mums memiliki gejala preeklampsia, seperti:

  • Perubahan pada penglihatan.
  • Sakit kepala yang tidak kunjung sembuh.
  • Mual, muntah, dan pusing.
  • Nyeri di bagian atas perut sebelah kanan atau di pundak.
  • Kenaikan berat badan secara tiba-tiba (1-3 kg dalam seminggu).
  • Pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah.
  • Kesulitan bernapas.
  • Masalah jantung dan pembuluh darah.

 

Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan kondisi yang memengaruhi otot jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan pembesaran dan penebalan jantung. Kardiomiopati juga menyebabkan jantung lebih kaku dari biasanya, sehingga menyulitkan organ tersebut memompa darah.

 

Gejala kardiomiopati meliputi:

  • Pembengkakan pada kaki.
  • Kelelahan.
  • Tekanan pada dada atau detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
  • Pingsan, sesak, dan pusing.

 

Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah beragam masalah kesehatan yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung sering kali memengaruhi otot jantung serta penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.

 

Gejala dan pertanda utama dari penyakit jantung meliputi:

  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Pusing atau pingsan.
  • Kelelahan ekstrem.
  • Mual.
  • Detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
  • Pembengkakan di kaki.

 

Pulmonari Embolisme Trombotik

PE trombotik merupakan kondisi ketika terjadi penyumbatan pada arteri di dalam paru-paru. Hal tersebut biasanya terjadi ketika gumpalan darah di kaki naik ke paru-paru dan menghalangi aliran darah ke organ tersebut. Ketika gumpalan darah terbentuk di vena dalam kaki atau bagian tubuh lainnya, kondisinya disebut trombosis vena dalam (DVT).

 

Mums memiliki risiko yang lebih tinggi terkena PE trombotik saat sedang hamil. Oleh sebab itu, segera periksakan ke dokter jika Mums mengalami gejala:

  • Sesak napas, nyeri dada, dan batuk.
  • Demam.
  • Pusing.
  • Memiliki detak jantung yang terlalu cepat.
  • Sering berkeringat atau warna kulit kebiruan.

 

Stroke

Stroke merupakan kondisi ketika suplai darah ke otak terganggu atau berkurang. Stroke bisa terjadi ketika gumpalan darah menghalangi pembuluh darah yang membawa darah ke otak. Stroke juga terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah.

 

Risiko Mums terkena stroke meningkat saat sedang hamil. Oleh sebab itu, segera periksa ke dokter kalau Mums mengalami gejala:

  • Mati rasa atau kelemahan di wajah, tangan, dan kaki.
  • Merasa bingung.
  • Sulit berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain.
  • Sulit melihat atau berjalan.
  • Merasa pusing.
  • Mengalami sakit kepala hebat.

 

Perdarahan Parah (Hemorrhage)

Sejumlah penyebab hemorrhage yang bisa menyebabkan kematian saat kehamilan meliputi:

 

Infeksi

Saat sedang hamil, sistem imun Mums tidak bisa memberi respons terhadap infeksi secepat biasanya. Infeksi yang dimaksud bisa disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Jadi, Mums memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi saat sedang hamil. Hal ini tentunya berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.

 

Beberapa infeksi yang bisa menyebabkan kematian saat hamil, seperti:

  • Korioamnionitis: Infeksi pada cairan amnion atau air ketuban dan jaringan yang mengelilingi bayi di dalam rahim. Gejala dari infeksi ini meliputi demam, detak jantung Mums dan bayi terlalu cepat, serta keputihan yang memiliki aroma tidak sedap.
  • Infeksi saluran genital: infeksi pada organ reproduktif, termasuk vulva, vagina, rahim, tuba falopi, dan ovarium. Gejala dari infeksi saluran genital ialah demam dan nyeri di abdomen.
  • Sepsis: Merupakan respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Sepsis bisa membahayakan nyawa Mums juga. Untuk gejala yang perlu diwaspadai meliputi demam, detak jantung cepat, dan frekuensi napas yang meningkat.

 

Masalah Medis Non-Kardiovaskular

Selain penyakit jantung, beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kematian saat kehamilan adalah diabetes, penyakit ginjal, dan pneumonia. Oleh sebab itu, Mums perlu mewaspadai penyakit-penyakit tersebut.

 

Baca juga: Inilah Deretan Selebritas yang Melahirkan di 2018!

 

Seperti yang dijelaskan di atas, sangat  banyak kondisi yang bisa menyebabkan kematian selama kehamilan. Oleh sebabnya, Mums harus benar-benar memeriksakan kesehatan tubuh secara keseluruhan terlebih dahulu sebelum hamil. Jika Mums terdiagnosis salah satu penyakit di atas, maka dokter akan langsung mengantisipasinya. Dengan begitu, selama hamil Mums bisa terhindar dari komplikasi yang berbahaya dan menyebabkan kematian. (UH/AS)

 

Mitos dan fakta kehamilan


Sumber:

March of Dimes. Maternal death and pregnancy-related death. Agustus. 2018.