Dampak diabetes pada kesehatan jantung sudah lama menjadi perhatian para ahli. Penyebab penyakit jantung pada penyandang diabetes adalah peningkatan kadar gula darah yang tidak terkendali.

 

Gula darah (glukosa) yang tinggi lama kelamaan akan dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan pengerasan pembuluh darah, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit jantung.

 

Namun ternyata, bukan sekadar kadar gula darah yang tinggi. Lantas faktor apa lagi yang bisa menjadi penyebab penyakit jantung selain kadar gula darah tinggi?

 

Baca juga: Hindari 5 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Diabetes Ini!

 

Risiko Penyakit Jantung Pada Prediabetes

Orang dengan diabetes lebih cenderung memiliki kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, yakni dislipidemia yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan rendahnya kolesterol baik (HDL). Kadang disertai juga dengan peningkatan trigliserida, yang juga merupakan salah satu jenis lemak dalam darah

 

Trias itu, yang dikenal sebagai dislipidemia diabetes, adalah kombinasi mematikan yang membuat penderita diabetes berisiko terkena penyakit kardiovaskular. Yang lebih memprihatinkan, kondisi ini dapat berkembang bahkan sebelum diabetes didiagnosis.

 

Penelitian menunjukkan kerusakan pembuluh darah mungkin dimulai pada tahap prediabetes. Sebuah tinjauan besar dari studi yang diterbitkan di BMJ Juli 2020 lalu menunjukkan, orang dengan prediabetes sudah memiliki risiko mengalami penyakit kardiovaskular.

 

Ada 129 studi yang ditinjau, melibatkan lebih dari 10 juta orang. Prediabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 15 persen.

 

"Bukan gula darah itu sendiri yang meningkatkan risiko kardiovaskular, tetapi faktor risiko lain yang sangat terkait dengan pradiabetes, seperti halnya diabetes," kata Dr. Om Ganda, pakar diabetes dari Harvard Medical School.

 

Risiko penyakit jantung sudah terlihat pada tahun-tahun setelah diagnosis pradiabetes. "Lima tahun pertama sangat penting karena pada saat itulah mereka yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular sudah mulai bisa terkena," kata Ganda.

 

Maka, lanjutnya, jika tidak melakukan intervensi apa pun selama prediabetes, maka risiko terkena penyakit kardiovaskular meningkat sekitar 10 hingga 11 persen per tahun. Jadi dalam lima tahun pertama setelah diagnosis, peluang orang dengan prediabetes terkena penyakit kardiovaskular adalah sekitar 50 persen.

 

Baca juga: Cara Mudah Mencegah Prediabetes Menjadi Diabetes

 

Prediabetes Kerap Tidak Disadari, Mulailah Ubah Gaya Hidup!

Masalahnya, jutaan orang tidak menyadari menderita prediabetes. Di Amerika Serikat saja, 88 juta orang dewasa diduga menderita prediabetes dan 84 persen dari mereka tidak mengetahuinya. Jadi, mayoritas penderita pradiabetes kehilangan kesempatan terbaik mereka untuk memperlambat perkembangan penyakit dan komplikasi yang menyertainya.

 

Bagaimana cara mengatasinya? Para ahli menganjurkan perubahan gaya hidup sebagai intervensi utama. Pendekatan ini diambil karena sampai saat ini obat diabetes yang memiliki manfaat mencegah penyakit kardiovaskular, belum ada yang disetujui untuk digunakan pada orang dengan prediabetes.

 

"Menurunkan berat badan dan olahraga adalah dua cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, terutama jika menderita prediabetes," kata ahli.

 

Kedua hal itu akan meningkatkan segalanya: memperbaiki metabolisme glukosa, tekanan darah, kolesterol dan trigliserida. Belum lagi fakta bahwa jika Kamu menurunkan berat badan, akan mengurangi tekanan pada tulang dan persendian sehingga Kamu dapat bergerak lebih mudah, dan lebih sedikit tekanan pada jantung.

 

Baca juga: Konsumsi secara Rutin, 5 Makanan Ini Ampuh Turunkan Risiko Diabetes

 

 

Referensi:

Aarp.org. Diabetes heart health.