Setiap orang pasti pernah ya mengalami masalah, mulai dari yang sepele hingga yang berat sampai membuat kepala terasa pusing tujuh keliling. Nah, kalau Kamu sendiri pernah enggak sih mengalami masalah yang bahkan Kamu sendiri sudah tidak tahu lagi cara untuk menyelesaikannya? Jika pernah, apa yang biasanya Kamu lakukan?

 

Yup, biasanya sih Kamu akan menemui sahabat atau orang lain untuk meminta saran dan solusi dari mereka, ya. Hmm, tetapi sebelum Kamu meminta saran dari mereka, ada baiknya Kamu mempertanyakan 5 hal ini dulu pada dirimu sendiri. Jangan sampai niatnya meminta saran, malah menambah masalah dan pikiran negatif lain, deh!

Baca juga: 6 Hal Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental

 

1. Kamu benar-benar minta saran untuk penyelesaian masalah atau sekadar mencari pembenaran?

A: “Gue mau cerita dan butuh saran nih! Gue tuh lagi kesel banget sama cowok gue! Masa bisa-bisanya dia ada main sama cewek lain di belakang gue!”

B: “Terus gimana?”

A: “Ya karena kesel, jadinya kemarin gue bales aja deh dia. Bodo amat gue jalan sama temen kantor gue yang cowok! Menurut lo gimana? Enggak apa-apa kan, ya? Toh dia juga udah jahat selingkuh di belakang gue!”

B: “Oh oke.”

Kejadian di atas sepertinya sering banget ya kita jumpai, atau bahkan mungkin malah kita yang sering melakukannya. Ya, alih-alih meminta saran, yang kita lakukan justru sebenarnya hanya meminta validasi atau pembenaran dari apa yang sudah kita lakukan, tidak peduli apakah perlakuan kita benar atau salah. Selama orang yang kita ceritakan menjawab iya, maka persetujuan tersebut akan kita anggap sebagai sebuah saran darinya. Padahal, nyatanya orang tersebut belum memberi saran sedikitpun.

 

Nah, jika Kamu benar-benar menginginkan saran dari orang lain atas masalah yang Kamu hadapi, sebaiknya ubah caramu saat bertanya. Cobalah beri kesempatan pada orang yang Kamu ceritakan untuk memberi pendapat dan saran dari sudut pandangnya, bukan sudut pandangmu saja.

 

2. Bagaimana kalimat yang tepat saat Kamu menanyakan saran dari orang lain?

Saat Kamu memiliki masalah dengan rekan kantor dan bertanya pada orang lain tentang sarannya, sebaiknya hindari pertanyaan seperti “Menurutmu, apa aku harus meninggalkan pekerjaanku?” atau “Menurutmu, ada pekerjaan lain enggak ya untukku sekarang?”. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terlalu luas sehingga membingungkan orang lain untuk memberimu saran.

 

Jika Kamu menginginkan saran terbaik dari orang lain, cobalah untuk menceritakan masalahmu secara spesifik. Setelah menceritakan masalahmu, barulah Kamu lontarkan pertanyaan tentang sarannya. Nah, daripada Kamu menanyakan pertanyaan yang terlalu luas seperti contoh sebelumnya, Kamu bisa bertanya dengan pertanyaan yang juga lebih spesifik. Misalnya pada kasus masalah dengan rekan kantor tadi, Kamu bisa bertanya “Menurutmu, bagaimana ya aku bisa memperbaiki hubunganku dengan rekan kantorku yang lain?” atau “Menurutmu, apa yang aku harus lakukan ya supaya aku tetap bisa bekerja secara optimal, walau rekan kerja kantorku berlaku buruk seperti itu?”

 

 

3. Apakah orang yang Kamu ingin minta sarannya adalah seorang yang memiliki pandangan objektif?

Bercerita pada orang yang juga memiliki masalah sama sepertimu tentu sangat melegakan. Bagimu, tidak ada orang lain yang bisa mengetahui permasalahanmu sebaik mereka yang juga pernah mengalaminya. Namun, percayalah jika bertanya pada mereka tentu Kamu tidak akan memeroleh jawaban yang benar-benar objektif. Mereka menempatkan dirimu seolah-olah adalah dirinya tanpa mau peduli situasi yang sebenarnya. Sebaiknya, tanyalah temanmu yang belum pernah mengalami hal serupa, sehingga dia bisa memberikan saran secara objektif berdasar sudut pandang yang juga lebih luas.

 

Selain itu, hindari juga menanyakan solusi pada orang-orang yang memiliki kedekatan tertentu dengan sumber masalahmu. Misalnya, jika Kamu memiliki permasalahan dengan pasanganmu, maka sebaiknya jangan Kamu menannyakan solusi pada sahabatnya. Jika Kamu bertanya solusi pada sahabat pasanganmu, tentu Kamu akan sulit memperoleh solusi yang objektif. Karena bukan tidak mungkin jika sahabat pasanganmu akan lebih berpihak pada pasanganmu.

 

4. Apakah orang tersebut benar-benar tepat dan ahlinya dalam masalah yang Kamu hadapi?

Jika Kamu memiliki masalah terkait acara yang ingin Kamu selenggarakan, maka cobalah untuk bercerita dan mencari solusi dari seorang teman yang bekerja sebagai seorang event organizer. Jangan bertanya pada seorang teman yang bekerja sebagai pegawai akuntan, karena ia tidak akan bisa memberi solusi yang tepat pada permasalahanmu.

 

Begitupun jika Kamu memiliki masalah soal make up dan perawatan kulitmu. Bercerita dan mintalah solusi pada teman yang memang ahli dalam hal berdandan. Bertanya dengan orang yang tepat dan ahli dalam masalahmu tentu sangat bagus jika Kamu menginginkan solusi terbaik.

 

5. Berapa banyak orang yang perlu dimintai saran?

Pernah dengar ungkapan bahwa yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas. Nah, ini berlaku saat Kamu ingin meminta saran. Tak perlu Kamu meminta banyak orang untuk memberi saran dalam masalahmu. Terlalu banyak saran justru akan membuat Kamu jadi kebingungan dalam mengambil langkah. Lebih baik Kamu meminta saran dari beberapa orang saja yang benar-benar bisa Kamu percaya untuk memecahkan masalahmu.

 

Manusia merupakan makhluk sosial yang pada dasarnya selalu membutuhkan bantuan orang lain, termasuk dalam memperoleh saran dari masalah yang dihadapi. Namun, pastikan Kamu sudah merefleksikan semua pertanyaan di atas sebelum meminta saran dari orang lain ya, agar Kamu bisa benar-benar memperoleh saran yang terbaik. (BAG/AY)

Baca juga: Manfaat Emoji Bagi Kesehatan Mental dan Emosi

 

Pentingnya Menghabiskan Waktu dengan Keluarga Penting -GueSehat.com