Penyebab Pipis Bayi Berbau Menyengat

Merawat bayi baru lahir memang tidak mudah ya, Mums. Apalagi bagi Mums yang baru pertama kali memiliki buah hati. Ada banyak hal yang Mums khawatirkan terkait kesehatan si Kecil, misalnya saja bau pipis bayi yang terlalu menyengat. Kondisi ini tak jarang menimbulkan kepanikan.

Namun sebelum Mums terlalu khawatir dan panik dengan kondisi pipis bayi yang terlalu menyengat, yuk cari tahu lebih jauh mengapa ini bisa terjadi!

Penyebab Pipis Bayi Berbau Menyengat

Ada banyak alasan mengapa pipis bayi berbau sangat menyengat. Hal ini tidak selalu menjadi pertanda kondisi yang berbahaya. Secara lebih rinci, berikut beberapa penyebab pipis bayi berbau menyengat.

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih atau ISK disebabkan oleh adanya bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih. Meskipun ISK tidak menular, bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. ISK juga menjadi salah satu penyebab pipis berbau tidak sedap atau sangat menyengat.

ISK lebih banyak memengaruhi anak perempuan dibanding anak laki-laki karena anatomi tubuh. Pada bayi, ISK cukup sulit dideteksi, sehingga Mums harus waspada terhadap gejala lain yang menyertainya, seperti demam dan muntah.

2. Jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu menyusui

Pipis bayi yang berbau tidak sedap bisa disebabkan oleh hal sederhana, seperti kebiasaan makan sang Ibu. Jenins makanan tertentu, misalnya asparagus, bawang merah, dan bawang putih, dapat memengaruhi ASI dan membuat pipis si Kecil menjadi lebih berbau menyengat.

Oleh karena itu, jika Mums merasa pipis si Kecil memiliki bau yang cukup menyengat, coba perhatikan kembali jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelumnya. Bisa jadi, hal-hal tersebut lah penyebabnya.

3. Kebutuhan bayi akan susu tambahan

Bagi kebanyakan bayi, satu-satunya cara untuk mencukupi kebutuhan nutrisi mereka adalah melalui ASI. Kekurangan ASI dapat membuat si Kecil merasa lapar dan juga haus. Rasa lapar dan dehidrasi ini dapat membuat pipis bayi terkonsentrasi, sehingga ketika dikeluarkan akan menciptakan bau yang menyengat. Maka dari itu, pastikan si Kecil memperoleh jumlah asupan makanan dan minum dalam jumlah cukup.

Mengapa Pipis Bayi Berbau Seperti Amonia?

Terkadang, pipis bayi menimbulkan bau yang menyengat seperti amonia. Umumnya, bau ini muncul di pagi hari atau jika bayi mengalami dehidrasi. Bau ini mungkin membuat Mums merasa khawatir dan panik. Namun, tak perlu khawatir berlebihan, Mums. Kondisi ini cukup normal karena pada pagi hari atau saat bayi dehidrasi, ginjal bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga pipis yang keluar berbau menyengat seperti amonia.

Mengapa Pipis Bayi Berbau Seperti Feses?

Kondisi ini bisa menjadi tanda bayi mengalami ISK. Penyebabnya adalah bakteri yang berasal dari anus masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi. Untuk menghindari kondisi ini, pastikan Mums selalu membersihkan dan mengerikan area genital bayi dengan benar.

Mengapa Pipis Bayi Berbau Seperti Cuka?

Apabila pipis bayi berbau seperti cuka, ini mungkin bisa disebabkan oleh dehidrasi, ISK, atau sesuatu yang Mums konsumsi sebelumnya. Bau cuka dari pipis juga bisa menunjukkan bahwa bayi terserang flu atau mengalami refluks asam.

Kapan Mums Harus Membawa Si Kecil ke Dokter?

Dalam beberapa kasus, bau pipis bayi yang menyengat akan hilang dengan sendirinya jika Mums melakukan penanganan terhadap beberapa gejala yang telah disebutkan sebelumnya, misalnya dengan memberi ASI yang cukup atau memastikan konsumsi makanan Mums yang tidak menimbulkan bau menyengat.

Namun, jika pipis masih terus berbau dalam waktu yang lama atau bahkan semakin parah, segera konsultasikan ke dokter. Terlebih jika bayi juga mengalami gejala lain, seperti feses berdarah, muntah, atau demam. Untuk membantu dokter mengidentifikasi permasalahan ini, Mums juga bisa membawa popok kotor si Kecil.

Dalam beberapa kasus, pipis bayi yang bau memang bukan menjadi pertanda masalah kesehatan yang serius, sehingga Mums dapat mengatasinya sendiri di rumah. Namun jika bayi mengeluarkan pipis yang berbau dan disertai dengan gejala-gejala lain yang lebih serius, segera konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh penanganan medis. (AS)