Nyeri dada bisa menjadi salah satu kondisi yang umum terjadi pada ibu hamil akibat perubahan fisikologis. Namun, gejala yang tidak nyaman dan berkepanjangan sering kali membuat Mums merasa khawatir. Nah, berikut ini uraian mengenai penyebab nyeri dada selama hamil yang mungkin Mums alami serta cara mengatasinya.

 

Baca juga: Bahayakah Sesak Napas Saat Hamil?
 

Penyebab Nyeri Dada Selama Hamil

Tak perlu panik jika Mums mengalami nyeri dada selama hamil. Pasalnya, kondisi ini sangat umum terjadi selama kehamilan. Nyeri dada selama hamil bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya:

 

1. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan, refluks asam, atau mengonsumsi makanan berlemak dapat memicu mulas, sehingga menyebabkan rasa sakit atau sensasi terbakar di dada. Ini bisa terjadi karena peningkatan perubahan hormon dan pertumbuhan janin yang menekan perut Mums.

 

2. Infeksi

Infeksi dada adalah salah satu penyebab utama nyeri dada. Pada dasarnya, kondisi ini merupakan penyakit saluran udara. Infeksi dada menimbulkan rasa sakit ringan dan tidak nyaman.

 

3. Tromobosis vena dalam

Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT) adalah kondisi medis yang mengacu pada gumpalan darah di vena yang lebih dalam, biasanya di bagian kaki atau panggul. Bekuan darah di kaki dapat naik ke tubuh bagian atas dan mencapai paru-paru, lalu menyebabkan nyeri dada, emboli paru, atau dalam beberapa kasus yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati dapat berakibat pada kematian.

 

4. Penyakit jantung koroner

Dalam kondisi ini, terjadi penumpukan plak pada dinding arteri dan akan menyebabkan penyempitan seiring waktu. Ini dapat membatasi aliran darah yang menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.

 

5. Asma

Jika Mums mengalami asma ringan atau pernah mengalaminya di masa lalu, kondisi ini bisa kambuh atau memburuk selama kehamilan. Asma dapat menyebabkan dada terasa nyeri.

 

6. Kardiomiopati peripartum

Ini adalah kondisi di mana otot jantung menjadi lemah dan sakit. Meski jarang, kondisi ini bisa berkembang 5 bulan setelah melahirkan atau sebulan sebelum melahirkan. Kardiomiopati peripartum juga akan memunculkan gejala ketidaknyamanan dada, jantung berdebar, malaise (lelah dan tidak nyaman), serta kelelahan.

 

7. Diseksi aorta

Kondisi ini terjadi akibat adanya robekan pada dinding aorta, arteri terbesar dalam tubuh. Penyebabnya adalah akumulasi darah di antara lapisan-lapisan aorta yang berujung pada ruptur aorta, disertai dengan nyeri dada yang parah.

 

Baca juga: Sesak Napas selama Hamil? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

 

keluhan-saat-hamil

 

Bagaimana Mengatasi Nyeri Dada Selama Hamil?

Jika nyeri dada selama hamil disertai dengan sesak napas, pusing, dan lemas, maka Mums harus segera mengonsultasikannya kepada dokter. Namun jika rasa nyerinya bersifat ringan, Mums dapat mencoba beberapa hal berikut terlebih dulu. Perlu diperhatikan jika tips berikut hanya bersifat meringankan sementara, sehingga Mums tetap perlu mengonsultasikannya dengan dokter terkait kondisi Mums.

 

1. Perhatikan postur tubuh Mums

Pastikan Mums memberikan cukup ruang untuk paru-paru bergerak. Jangan membungkuk, tetapi duduk dan berdirilah dengan posisi tegak untuk memungkinkan oksigen masuk ke paru-paru.

 

2. Usahakan untuk tetap tenang

Ketika Mums merasakan nyeri pada dada, usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan hanya akan membuat Mums semakin sulit bernapas dan memperburuk nyeri di bagian dada. Sebagai solusinya, cobalah untuk duduk dan istirahatkan tubuh Mums selama beberapa saat.

 

3. Gunakan bantal

Ketika Mums berbaring, sangga tubuh Mums menggunakan bantal. Ini bisa membantu Mums bernapas dengan lebih mudah.

 

4. Jangan tidur setelah makan

Tidak peduli seberapa lelahnya Mums, hindari untuk langsung berbaring setelah makan.

 

5. Makan dalam porsi kecil

Selama kehamilan, usahakan untuk makan dalam porsi yang kecil secara berkala untuk mencegah mulas dan GERD.

 

6. Hindari stres

Saat hamil, stres bisa meningkat. Jadi, redakan stres dengan rutin melakukan meditasi, yoga, atau sekadar bersantai.

 

7. Hindari konsumsi makanan yang menyebabkan kembung

Jauhi alkohol, kafein, makanan berminyak, dan pedas karena dapat menyebabkan gas dan gangguan pencernaan.

 

8. Konsumsi makanan sehat

Pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang agar memberi Mums cukup vitamin dan mineral.

 

9. Olahraga

Olahraga teratur dapat membuat Mums tetap sehat dan terhindar dari serangan infeksi.

 

Nah Mums, itulah beberapa penyebab nyeri dada selama hamil yang perlu diketahui. Untuk meringankan nyeri yang timbul, Mums bisa melakukan beberapa tips di atas. Namun, perlu diingat kembali bahwa tips tersebut hanya bersifat meringankan sementara. Jadi, tetap perlu berkonsultasu kepada dokter mengenai kondisi Mums, ya! (AS)

 

Baca juga: Sesak Napas Akibat Asma
 

Referensi

Mom Junction. "Chest Pain During Pregnancy: Causes And Treatment".

University of Pittsburgh Medical Center. "Chest Pain During Pregnancy: When to Worry".