Sebagai ibu baru, Mums tentu ingin bayi cepat sehat dan tumbuh dengan baik. Salah satu hal yang paling dikhawatirkan para ibu adalah berat badan bayi yang tak kunjung naik. Namun sebenarnya, berat badan bayi yang turun ketika lahir, adalah sesuatu yang normal lho, Mums.

 

Bayi baru lahir yang sehat akan kehilangan sekitar 5-10 persen dari berat lahir mereka seminggu setelah lahir. Tapi jangan terlalu khawatir, berat si kecil akan naik tiga kali lipat dalam 12 bulan kok. Perubahan berat tersebut merupakan indikator umum bahwa bayi Mums tumbuh dengan baik.

 

Namun, sudah lewat 12 bulan dan si kecil belum naik berat badan juga? Mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan bayi tak naik berat badan. Yuk, simak penjelasan di bawah ini, Mums.

 

Baca Juga: Proses Menyusui Bayi Sempat Terhenti? Bisa Dilanjutkan untuk Sukses mengASIhi!

 

Penyebab Berat Badan Bayi Sulit Naik

Berat badan bayi mungkin bertambah secara perlahan atau tidak bertambah berat sama sekali. Dalam kedua kasus tersebut, beberapa faktor bisa menjadi penyebab. Berikut alasannya.

 

1. Asupan kalori yang tidak mencukupi

Sebagian besar bayi baru lahir yang sehat dan cukup bulan biasanya akan menyusu satu sampai dua ons susu setiap kali menyusui setiap dua hingga tiga jam sekali. Saat mereka tumbuh, jumlah susu per makanan meningkat dan frekuensi menyusu pun akan berkurang.

 

Walaupun frekuensinya akan berkurang, namun bila berat badan anak naik, artinya kecukupan kalori hariannya sudah terpenuhi. Sedangkan bila berat badan bayi tidak kunjung naik, padahal sudah menyusu banyak dan sering, artinya kandungan kalori di dalam ASI mungkin tidak mencukupi jumlahnya.

 

Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperi posisi pelekatan bayi ketika menyusu ASI tidak baik, produks ASI yang tidak maksimal, sesi menyusui yang singkat, memulai MPASI terlalu dini, dan kondisi kesehatan ibu pun bisa mempengaruhi berat badan bayi lho, Mums.

 

2. Rendahnya penyerapan kalori

Beberapa bayi mungkin mengkonsumsi kalori yang cukup, tetapi penyerapan kalori tersebut tidak maksimal karena beberapa faktor:

GERD. Gastroesophageal reflux disorder adalah gangguan pencernaan di mana bayi tidak biasa dan sering muntah setelah menyusu. Sfingter esofagus bagian bawah yang kurang berkembang atau lemah adalah penyebab utama refluks pada bayi. Inilah yang mengganggu pencernaan dan penyerapan kalori ke dalam tubuh bayi.

 

Alergi. Beberapa bayi alergi atau sensitif terhadap makanan tertentu bisa jadi penyebab berat badan bayi tidak naik. Misalnya saja bayi dengan penyakit celiac. Pada kondisi tersebut, bayi tidak bisa mencerna gandum sehingga bila mereka mengkonsumsinya dari ASI akan mengalami diare atau muntah.

 

3. Penggunaan kalori yang berlebihan

Bayi akan mengalami peningkatan kebutuhan energi karena pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Namun, dalam kondisi tertentu, kebutuhan tersebut semakin meningkat. Misalnya bayi dengan kesulitan bernapas atau infeksi membutuhkan lebih banyak kalori daripada biasanya untuk menyembuhkan dan menambah berat badannya.

 

Baca Juga: Cara Menyusui Bayi Baru Lahir

 

Cara Menambah Berat Badan Bayi dengan Aman dan Tepat

Banyak ibu yang merasa khawatir berlebihan sehingga melakukan jalan pintas dengan memberikan anak susu formula tanpa pengawasan dokter. Sehingga, banyak bayi yang akhirnya mengalami gangguan kesehatan dan bahkan jadi kelebihan berat badan. Nah untuk itu, berikut cara menambah berat badan bayi yang tepat dan aman, Mums.

 

1. Fokus pada kondisi medis anak. Cobalah untuk fokus terhadap kondisi kesehatan si kecil, seperti apakah anak mengalami gangguan pencernaan atau penyakit lainnya. Perawatan yang tepat untuk kondisi ini dalam banyak kasus bisa membantu bayi mendapat berat badan yang tepat asal kamu berkonsultasi dengan dokter ya, Mums.

 

2. Pantau pelekatan bayi. Periksalah apakah kondisi pelekatan bayi selama menyusui. Seperti puting susu terbalik, ikatan lidah, dan bayi bermulut sumbing adalah penyebab gagalnya pelekatan saat menyusui. Jika bayi tidak bisa menempel di puting payudara dengan benar, atau Mums menghadapi masalah dengan posisi bayi, segera konslutasikan dengan konsultan laktasi ya.

 

3. Hindari menggunakan dot. Kebanyakan ibu yang khawatir berat badan anaknya tidak bertambah walau sudah diberi ASI yang cukup, akhirnya memilih untuk memberikan lewat dot. Padahal kenyataannya diperlukan waktu tiga sampai empat minggu bagi bayi untuk menjadi mahir dalam menyusu. Menawarkan bayi dengan dot pada umur yang baru beberapa minggu, bisa menyebabkan bingung puting lho, Mums. Nantinya, bila anak terbiasa diberika dot, mereka tidak mau lagi menyusu dari payudara dan lebih memilih dot.

 

4. Jaga agar bayi tetap terjaga saat menyusui. Bayi yang terjaga dan aktif baisanya menyusu selama 20 menit atau lebih pada satu atau kedua payudara setiap kali menyusui. Jika Mums merasa si kecil mungkin tertidur saat menyusu, cobalah kelitik telapak tangan dan kakinya, mengubah posisi menyusui, sendawakan, dan bergantian menyusui dengan payudara berbeda. Hal ini akan membantu si kecil tetap terjaga.

 

5. Tingkatkan frekuensi menyusui. Untuk memastikan bayi mengonsumsi ASI yang cukup, Mums bisa meningkatkan frekuensi menyusui agar produksi ASI pun ikut meningkat. Tetap terhidrasi, makan makanan yang seimbang, dan istirahat dengan baik untuk memastikan produksi ASI yang sehat.

 

6. Pantau asupan kalori bayi. Pantau terus asupan kalori bayi dengan mencatat konsumsi ASI menggunakan di sebuah buku catatan. Mums bisa mengamati dengan cermat cara bayi Mums mengisap dan menelan saat menyusu.

 

Bayi cenderung mengisap perlahan dan terus-menerus saat aliran ASI optimal. Sebagai alternatif, Mums dapat melakukan pemeriksaan popok. Bayi yang cukup makan mengompol enam hingga delapan popok dalam sehari.

 

7. Tingkatkan asupan kalori bayi. Untuk melakukannya, dorong bayi Anda untuk mengosongkan satu payudara sebelum beralih ke payudara lainnya. Ini memastikan bayi mendapatkan hindmilk, mengandung persentase lemak yang lebih tinggi daripada foremilk.

 

8. Menggunakan ASI campuran. Dalam kondisi tertentu seperti bayi alergi susu tertentu, dokter mungkin menyarankan Mums memberi ASI dan susu formula kepada bayi. Jika Mums memberikan susu formula, Mums dapat memberikan ASI perah kepada bayi melalui botol atau teknik pemberian makanan alternatif.

 

Baca Juga: Mums, Sudah Tahu Persiapan dan Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir?

 

 

Referensi:

MomJuntion. Baby Not Gaining Weight: Reasons And How To Help Them Gain