Selama pandemi ini, banyak orang yang beralih membuka usaha karena beberapa perusahaan memang mengurangi jumlah karyawannya. Jika Geng Sehat ingin membuka usaha sendiri, pastikan direncanakan dengan matang ya, termasuk dalam perencanaan keuangannya. Salah satu yang mungkin perlu dipikirkan adalah pentingnya bagi pelaku usaha memiliki asuransi agar usaha yang dijalani dapat berjalan lancar. Bagaimana penjelasannya?

 

Baca juga: Masuk Dunia Digital, Cara UMKM Bertahan di Era Pandemi Covid-19
 

Merencanakan Keuangan pagi Pengusaha Pemula

Financial Educator dan Perencana Keuangan Aulia Akbar dari Lifepal menjelaskan, ada beberapa hal yang penting untuk diterapkan dalam ilmu perencanaan keuangan, yaitu:

 

1. Perbaiki cash flow

Sudah sangat wajib Kamu memiliki rekening yang terpisah antara rekening pribadi dan bisnis. Hal ini untuk mempermudah proses pencatatan arus kas bisnis dan keuanganmu.  Tidak ada salahnya pula untuk menggaji diri sendiri demi kesehatan keuangan usaha. Pengeluaran atas gaji akan masuk ke bagian beban operasional usaha Kamu. Sementara itu, laba bersih yang didapat tentu bisa digunakan untuk kebutuhan ekspansi usaha.

 

2. Tetapkan pengeluaran bulanan

Lakukan perhitungan atas pengeluaran bulananmu dengan saksama. Mulai dari kebutuhan yang bersifat wajib, butuh, dan ingin. Akan ada masa di mana pemasukan kamu menjadi lebih kecil dari seperti biasanya lantaran siklus bisnis yang tak terprediksi. Bahkan, ada pula masa-masa di mana kamu tidak mendapatkan pemasukan sama sekali lantaran risiko usaha.

 

Karena itu, usahakan agar pengeluaran bulanan untuk kebutuhan sehari-hari kamu bersifat tetap. Sehingga kamu bisa menghitung berapa dana darurat dan uang pertanggungan asuransi yang dibutuhkan.

 

3. Siapkan dana darurat

Sebelum memulai usaha, hal yang wajib kamu miliki adalah dana darurat yang memadai. Ketahui bahwa penghasilan kamu sebagai wirausahawan tidaklah tetap. Risiko berkurang atau hilangnya penghasilan karena usaha berpotensi terjadi kapan saja. Bagi pengusaha baru, tidak ada salahnya menyiapkan dana darurat setara 2 tahun pengeluaran kamu.

 

Dana darurat ini berfungsi sebagai dana untuk memitigasi risiko di saat kamu tidak bisa mencetak penghasilan bersih dari usaha.  Karena dana darurat lebih penting untuk didahulukan sebelum berinvestasi, kita bisa mulai menyiapkannya sesegera mungkin. Ketahui terlebih dahulu pengeluaran tetap dan tidak tetap, setelah itu baru sisihkan dan tabung dana darurat tiap bulannya.

 

Baca juga: Merencanakan Keuangan Penting lho Mums. Berikut Tips Praktis untuk Mums!

 

Lalu, apa saja sih faktor-faktor yang menentukan besarnya dana darurat yang kita butuhkan?

1. Jumlah tanggungan

Jika jumlah tanggungan seperti anak atau anggota keluarga lainnya cukup banyak, tentu saja dana darurat yang dibutuhkan sangat banyak. Sebab jumlah tanggungan tinggi otomatis berarti pengeluarannya juga tinggi.

2. Risiko usaha

Apa saja risiko usaha yang dapat dialami pebisnis? Akbar mencontohkan pemilik usaha gym yang harus tutup karena tidak beroperasi akibat adanya pandemi, maka risiko usahanya sangat tinggi. "Ada masa di mana kita akan menerima uang yang lebih sedikit daripada biasanya, atau bahkan tidak ada sama sekali, ketika kita punya risiko usaha yang lebih besar," lanjutnya.

3. Jumlah aset

Ketahui berapa jumlah aset yang dimiliki, misalnya rumah atau mobil yang membutuhkan pajak tahunan. Semakin banyak jumlahnya, maka semakin besar dana darurat yang dibutuhkan.

4. Besaran utang

Catat besaran utang yang kita miliki, dan berapa rasionya jika dibandingkan dengan aset kita. Utang yang besar bisa menghambat bisnis, apalagi jika bisnisnya tidak sanggup jalan, tentu tanpa dana darurat kita tidak bisa membayarnya.

 

Baca juga: Bagaimana Cara Memeriksa Kesehatan Keuangan?

 

Pentingnya Memiliki asuransi karena biaya kesehatan naik terus

Berdasarkan data dari Global Medical Trends Survey Reports yang dipublikasikan Willis Tower Watson, kenaikan tren biaya medis di Indonesia diproyeksi akan meningkat 12% (gross) di tahun 2021 ini.

 

Dengan begitu, tanpa jaminan kesehatan, maka Kamu akan membayar biaya yang sangat mahal untuk setiap pengobatan dan perawatan medis. Meski begitu, Akbar menekankan, asuransi bukanlah bentuk investasi, namun cost yang harus dibayarkan demi keamanan finansial. Dia juga meminta para pelaku usaha mengetahui betul apa saja manfaat yang diperoleh sebelum menentukan polis asuransi yang diambil.

 

"Lakukan perhitungan sendiri, jangan sampai kita bayar mahal produk asuransi tapi manfaatnya sendiri nggak sesuai dengan yang dibutuhkan," imbuh Akbar.

 

Sementara itu, bila Kamu sama sekali belum memiliki asuransi dan hanya punya bujet terbatas untuk membayar jaminan kesehatan, pertimbangkanlah untuk membeli asuransi rawat inap terlebih dahulu. Sementara itu, bila Kamu harus menjalani proses rawat jalan, manfaatkan BPJS Kesehatan.

 

Selain melengkapi diri dengan asuransi kesehatan, jika Kamu adalah pencari nafkah utama, makawajib melindungi keluarga dengan memiliki asuransi jiwa. Ketahui pula bahwa semakin tua usia Kamu ketika membeli asuransi, makin mahal pula premi yang harus Kamu bayarkan.

 

Itulah alasan penting pelaku usaha mengalokasikan dana untuk memiliki asuransi serta bagaimana cara meningkatkan bisnis dengan mengoptimalkan SEO. SEO adalah proses optimasi website agar bisa meningkatkan peringkat di hasil pencarian search engine Google. Untuk membantu mewujudkannya, maka Kamu harus memaksimalkannya hingga bisa membantu kegiatan usaha. Jika ingin serius menekuni usaha dan perencanaan keuangan, kamu bisa lho langsung menghubungi ahlinya di Lifepal.co.id.

 

Baca juga: Survei Teman Bumil, Masalah Keuangan Memicu Stres Selama Pandemi
 

Sumber artikel

Artikel ini ditulis oleh Financial Educator dan Perencana Keuangan Aulia Akbar, CFP®, AEPP® dan Andy Tama SEO Specialist Lifepal sebagai bagian dari kolaborasi dengan Lifepal.co.id.