MPASI merupakan makanan padat dan cair selain susu yang diberikan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan anak. Semakin bertambah usia, kandungan mikronutrien dan makronutrien dalam ASI akan terbatas. Sehingga perlu diberikan MPASI sebagai makanan tambahan untuk mencegah berbagai kemungkinan komorbiditas penyakit yang akan muncul, misalnya stunting dan penyakit sindrom metabolik lainnya. 

 

Strategi pemberian MPASI meliputi:

  • Harus tepat waktu sesuai rekomendasi usia.
  • Memiliki nutrisi yang adekuat dan memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien anak.
  • Proses persiapan harus aman dan higienis yang dilihat dari cara, bahan, dan alat yang akan digunakan.
  • Perlunya pemberian secara responsif dan konsisten sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang dari anak.

 

Baca juga: Ternyata, Bentuk Camilan MPASI Dapat Membantu Perkembangan Motorik Si Kecil!

 

Kapan dan Kenapa Perlu Diberikan MPASI

Rekomendasi pemberian MPASI berdasarkan perkembangan neurologis dan pencegahan timbulnya komorbiditas dengan pemberian ASI eksklusif setelah 6 bulan. Berbagai organisasi dunia yang mengurus mengenai kesehatan anak merekomendasikan pemberian MPASI sejak awal usia ke-6 bulan seorang anak. 

 

Berikan makan jika anak sudah siap makan, biasanya anak menunjukkan tanda sebagai berikut:

  • Kepala sudah bisa tegak
  • Duduk dengan bantuan
  • Refleks menjulurkan lidah berkurang
  • Tertarik melihat dan mencoba meraih makanan, serta membuka mulut ketika disodorkan sendok atau makanan. 

Tanda lainnya, anak akan berusaha untuk mencari makanan dengan mengangkat kepalanya, dan jika sudah diberikan ASI pun anak akan cenderung rewel dan gelisah untuk menunjukkan tanda sedang lapar. Pemberian ASI dapat dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. 

 

Baca juga: Apa Saja Bumbu Makanan yang Sehat dan Aman untuk Si Kecil?

 

Jenis Makanan Terbaik untuk MPASI Pertama

Kandungan energi yang terdapat di MPASI harus melebihi kandungan dalam ASI atau susu formula.  Rekomendasi terbaru dapat diberikan. Makanan mengandung nutrisi, rasa, dan tekstur yang bervariasi. Pastikan protein hewani yang kaya zat besi seperti daging sapi, ikan, atau hati ayam. Selain itu mengandung karbohidrat dan lemak.

 

Berikan satu makanan yang baru setiap kali anak makan. Mums juga perlu memerhatikan bahwa pemberian daging, telur, dan ikan harus diberikan jika sudah benar-benar matang.

 

Jus buah tidak disarankan bagi anak di bawah 1 tahun. Pemberian madu untuk anak dapat diberikan setelah anak berusia di atas 1 tahun. Hindari penggunaan berlebihan pada produk yang mengandung pemanis buatan, lemak tinggi dan penyedap rasa tambahan. Makanan selingan pun harus sehat.

 

Energi yang dibutuhkan dari MPASI pada usia 6-8 bulan yaitu 200 kkal/hari, 9-12 bulan yaitu 300 kkal/hari, dan 12-23 bulan sekitar 550 kkal/hari. Pemberian makanan padat lebih dini dapat memicu diare, alergi makanan, dan kelebihan berat badan saat anak-anak.

 

Cara Menyiapkan MPASI 

Saat pembuatan dan pemberian makan, Mums perlu cuci tangan dan cuci tangan anak sebelum makan. Pastikan makanan yang diberikan baru dimasak, atau disimpan di tempat yang bersih, tidak terkontaminasi. Jika MPASI akan disimpan terlebih dahulu di kulkas usahakan disimpan pada suhu < 5 derajat Celsius.

 

Jenis makanan baru harus terus berubah-ubah, jangan putus asa jika si Kecil menolak, karena secara teori baru setelah percobaan ke-10 atau 15 kali, anak baru dapat menerima. Makanan yang dimakan untuk pertama kalinya dapat diberikan dalam bentuk saring atau makanan lumat dengan jumlah 2-3 sendok dalam sekali makan awalan.

 

Jadwal makan si kecil adalah cukup 2 kali sehari pada usia 6 bulan awal. Bubur dapat dihaluskan dengan menggunakan saringan hingga menjadi bubur yang lebih kental dan tekstur yang lebih mudah untuk ditelan, sehingga membutuhkan makanan dengan kandungan air yang lebih banyak. 

 

Setelah berusia 9 bulan dapat diberikan makanan yang dicincang halus, kasar, hingga makanan yang dapat dipegang anak. Kemudian setelah usia 1 tahun, anak dapat diberikan makanan keluarga, namun dihaluskan seperlunya saja. Pisahkan penggunaan talenan pada bahan yang matang dan mentah. Usahakan alat masak, alat makan dan minum selalu bersih sebelum dipakai.

 

Ukuran sendok disesuaikan dengan mulut anak dan dapat berikan dari posisi atas sehingga anak akan berusaha mengangkat kepalanya sendiri. Hindari membujuk anak dengan menyalakan TV, komputer atau telepon genggam saat makan, tetapi bangun interaksi dan mencoba berkomunikasi dengan anak.

 

Pada saat pemberian MPASI, Mums harus paham bahwa anak akan melewati proses adaptasi sehingga orang tua harus sabar dan tetap memberikan dorongan pada anak, namun tidak memaksa. 

 

Baca juga: Cara Membuat Kaldu Ayam untuk MPASI

 

Jadwal Pemberian MPASI

Pemberian MPASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Rekomendasinya adalah diberikan sebanyak 2-3 kali makan besar, 1-2 kali makan selingan dan 2-3 kali ASI/susu.

 

Pada awal pemberian cukup diberikan 2 kali sehari. Pada anak sehat, pengosongan lambung berlangsung sekitar 100 menit untuk makanan padat dan 75 menit untuk makanan cair. Semakin bertambah usia, maka semakin cepat prosesnya.

 

Berikut ini contoh jadwal MPASI anak 6-9 bulan

Jam

Jenis Makanan

Ket

06.00

ASI/susu

 

08.00 Sarapan

Bubur gandum, telur rebus dicampur

 

10.00 Camilan pagi

bubur buah alpukat

 

12.00 Makan Siang

Bubur, daging, sayur hijau dicampur, dicincang halus

 

14.00 

ASI

 

16.00 Camilan sore

bubur buah naga

 

18.00 Makan Malam

Bubur, daging, sayur dicincang halus

 

21.00

ASI

 

Baca juga: 5 Cara Tepat Memberikan Cemilan untuk Anak


Referensi :

  1. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. Pemberian Makanan Pendamping ASI. IDAI:2018
  2. Nelson Textbook of Pediatric. 21th edition. Elsevier:2020
  3. Kementerian Kesehatan RI. Framework Indonesia Complementary Feeding. Unicef:2019
  4. P.V Jeurink, et all. Importance of maternal diet in the training of the infant’s immune system during gestation and lactation. Taylor&Francis:2019
  5. Chuan Yu. The Early Introduction of Complementary (Solid) Foods: A Prospective Cohort Study of Infants in Chengdu, China. Nutrients:2019
  6. Wafaa Qasem. Assessment of complementary feeding of Canadian infants: effects on microbiome & oxidative stress, a randomized controlled trial. NIH:2017