Hal apa yang paling ‘menakutkan’ bagi para orang tua jika terkait dengan buah hati tersayang? Salah satunya pasti adalah ketika anak sedang sakit. Duh, rasanya pasti tidak nyaman sekali ya! Anak biasanya menjadi rewel, sulit makan, susah tidur. Belum lagi keceriaan mereka hilang dan tidak jarang harus absen dari kegiatan bersekolah. Dan kalau sudah begitu, sebagai orang tua tentunya ingin anak cepat sembuh dan ceria kembali seperti sedia kala.

 

Berbicara mengenai anak yang sedang sakit, tentunya tidak lepas dari pembicaraan mengenai penggunaan obat pada anak. Tahukah Kamu, bahwa obat-obatan yang diberikan pada anak tersedia dalam berbagai jenis bentuk sediaan? Mungkin yang paling familiar adalah bentuk sirup dan serbuk puyer. Namun ternyata masih ada banyak lagi jenis sediaan obat untuk anak.

 

Agar sebagai orang tua kita tidak salah dalam memberikan obat untuk anak, berikut saya akan mengupas mengenai macam-macam jenis bentuk sediaan obat untuk anak, serta hal-hal apa saya yang wajib orang tua perhatikan dalam memberikan obat dengan bentuk sediaan tersebut.

 

Sirup dan oral drops

Bentuk sediaan sirup atau oral drops adalah bentuk sediaan obat yang paling umum digunakan untuk pasien anak. Oral drops biasanya diberikan untuk bayi hingga anak berusia dua tahun. Sesuai namanya, oral drops diberikan dengan cara meneteskan cairan obat kepada anak. Alat bantu yang digunakan adalah pipet yang mempunyai petunjuk volume tertentu.

 

Sedangkan sirup digunakan untuk anak berusia lebih tua, biasanya diberikan dengan sendok obat atau cup obat. Saya sangat menyarankan orang tua untuk memberikan obat sirup dengan sendok atau cup ini, bukan dengan sendok makan atau sendok teh biasa. Karena sendok makan dan sendok teh rumahan tidak memiliki volume yang standar, sehingga dapat menyebabkan kesalahan pemberian dosis obat!

 

Lebih lengkap mengenai cara pemberian obat sirup pada anak dapat kamu baca di link ini, ya!

 

Granule dan powder

Kedua jenis bentuk sediaan ini sejatinya adalah serbuk, yang umumnya dapat diberikan dengan dicampurkan pada air, air susu ibu (ASI), sari buah, atau makanan anak. Beberapa dokter juga suka meresepkan sirup pemanis untuk campuran dalam meminum obat serbuk atau puyer.

 

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat dengan bentuk ini adalah, orang tua sebaiknya memastikan kembali kepada dokter ataupun apoteker jenis cairan atau makanan apa yang dapat digunakan sebagai campuran. Beberapa produk yang saya tahu hanya dapat dicampur dengan susu dan air putih biasa, sedangkan produk lainnya dapat dicampur dengan hampir semua cairan.

 

Tablet dan kapsul

Memberikan anak obat dalam bentuk tablet atau kapsul memang kurang nyaman, karena tidak semua anak dapat menelan tablet atau kapsul. Beberapa jenis tablet dapat digerus atau dilarutkan dalam segelas air sebelum diberikan, sehingga mempermudah pemberian kepada anak. Untuk kapsul, kebanyakan kapsul juga dapat dibuka lalu isinya dilarutkan dalam minuman atau makanan anak. Namun, ada juga tablet dan kapsul yang tidak dapat diperlakukan demikian, karena dapat merusak stabilitas obat! Sebaiknya kamu mengkonfirmasi kembali kepada dokter atau apotekermu jika ingin menggerus tablet atau membuka kapsul obat. Tidak mau dong, obat menjadi tidak berkhasiat bagi anak karena perlakuan yang salah terhadap obat tersebut?

Simak juga macam-macam jenis obat tablet di link berikut ya!

Tetes mata dan tetes telinga

Jika anak mengalami infeksi atau gangguan di daerah mata atau telinga, maka bentuk sediaan tetes mata atau telinga akan menjadi pilihan utama. Memberikan obat jenis ini kepada anak-anak saya akui cukup menantang, karena menimbulkan ketidaknyamanan untuk anak.

Biasanya, dibutuhkan dua orang dewasa untuk melakukan hal ini. Satu orang untuk memegangi dan ‘membujuk’ sang anak, sementara orang kedua ‘bertugas’ mengaplikasikan obat. Yang terpenting adalah, cuci tanganmu sebelum dan sesudah memberikan kedua tipe obat ini pada anak.

 

Inhaler

Inhaler biasanya digunakan untuk memberikan obat-obatan asma. Ada banyak sekali tipe inhaler yang beredar di pasaran, tergantung dari kandungan obat yang diberikan. Untuk memudahkan pemberian pada anak, biasanya digunakan spacer.

Karena cara pemberian obat ini khas sesuai merk yang kamu dapatkan, sebaiknya tanyakan langsung cara penggunaan yang benar kepada dokter atau apoteker. Semua cara penggunaan juga tercantum dalam leaflet yang ada dalam box obat.

Jika anak mendapat obat inhaler yang mengandung steroid (contohnya budesonide atau fluticasone), jangan lupa minta anak untuk berkumur setelah menggunakan obat untuk mencegah efek samping kandidiasis oral.

 

Krim, salep, atau gel

Ketiga jenis bentuk sediaan obat ini biasanya digunakan jika anak mengalami gangguan kulit. Misalnya, ruam popok, gatal karena alergi, atau infeksi bakteri dan jamur di kulit. Kunci dari kerja ketiga tipe obat ini adalah penetrasi yang baik ke dalam kulit. Sehingga sebaiknya obat diberikan saat kondisi kulit anak bersih, misalnya sesudah mandi. Hal ini untuk mencegah adanya kotoran yang dapat menghambat masuknya obat. Obat sebaiknya dioleskan ke arah bawah, atau mengikuti arah tumbuhnya rambut halus di kulit anak.

Jangan lupa juga untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan krim, salep, atau gel pada anak.

 

Supositoria dan enema

Supositoria dan enema diberikan lewat jalur rektum atau anus. Biasanya digunakan untuk obat penurun panas atau obat untuk merangsang buang air besar. Supositoria adalah sediaan padat berbentuk seperti peluru (agar mudah masuk lewat anus), sementara enema berbentuk cairan dan biasanya disertai dengan aplikator.

Saran saya, anak sebaiknya dalam posisi tidur miring kiri atau kanan untuk memudahkan orang tua memberikan obat tipe ini. Setelah obat berhasil dimasukkan, minta anak untuk tetap berbaring selama kurang lebih lima menit untuk memastikan obat benar-benar sudah masuk. Cuci tanganmu sebelum dan sesudah memberikan obat, ya!

Nah, itu dia bermacam-macam tipe obat yang diberikan untuk anak. Pemilihan tipe obat yang digunakan didasarkan antara lain pada lokasi keluhan penyakit, ketersediaan bentuk sediaan obat di pasaran, serta usia anak. Tiap tipe obat memiliki hal khusus yang sebaiknya diperhatikan oleh orang tua sebelum pemberian obat, agar terjamin keamanan dan khasiatnya untuk anak!

Salam sehat!