Perkembangan zaman dan teknologi membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat saat ini, termasuk di Indonesia. Tak hanya dari segi infrastrukturnya saja, perkembangan ternyata juga terjadi di bidang kesehatan lho, Gengs! Nah, salah satu perkembangan tersebut dibuktikan oleh PT Ferron Par Pharmaceuticals. Ferron melakukan inovasi dan terobosan baru dalam mengembangkan bahan baku obat Omeprazole dan Glucient SR. Inovasi dan terobosan ini menjadikan dirinya sebagai perusahaan farmasi nasional pertama yang mampu memproduksi bahan baku obat injeksi dengan teknologi Freeze Dryer untuk bahan baku Omeprazole.

 

Baca juga: Potensi Obat Herbal di Indonesia

 

Dengan adanya inovasi ini, Ferron diganjar penghargaan “Karya Anak Bangsa bidang Farmasi dan Alat Kesehatan” dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan bagi institusi yang berjasa dalam pembangunan bidang kesehatan.

 

Bertepatan dengan pembukaan Pameran Pembangunan Kesehatan dan Produk Kesehatan Dalam Negeri yang juga masih dalam rangka Hari Kesehatan Nasional 2018, PT Ferron yang diwakilkan oleh Direktur Benny Sutisna Suwarno, menerima langsung penghargaan tersebut dari Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, pada 8 November 2018.

 

Perlu diketahui, selain melakukan inovasi terbaru, hingga saat ini Ferron juga telah memiliki 3 sertifikat CPBBAOB (Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik) injeksi beku kering, masing-masing untuk Omeprazole, Esomeprazole, dan Pantoprazole. Bahan baku obat injeksi beku kering tersebut juga telah disertai dengan DMF (Drug Master File) yang lengkap. Selain itu, kapasitas produksi bahan baku yang dimiliki Ferron mampu memenuhi kebutuhan nasional sehingga Indonesia tidak perlu impor bahan baku lagi.

 

Baca juga: Apa Saja yang Terjadi di Dalam Pabrik Obat?

 

Penyerahan Penghargaan -GueSehat.com

 

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Ferron Kresti Krestijanto Pandji juga menambahkan, selain memproduksi Omeprazole, Ferron juga menjadi perusahaan farmasi pertama dari Indonesia yang berhasil menembus pasar Inggris. Melalui produk diabetes, yakni Metformin Sustain Release yang memiliki teknologi lepas lambat, Ferron mampu menciptakan terobosan pengembangan obat diabetes yang hanya dikonsumsi sekali sekali. Hal ini tentu berbeda dengan obat diabetes pada umumnya yang harus dikonsumsi tiga kali sehari. Keberadaan teknologi ini tentu dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat diabetes.

 

“Terobosan teknologi Metformin Sustain Release ini, hanya dilakukan oleh sekitar 5 perusahaan farmasi di Inggris. Saat ini, produk Metformin kami telah diresepkan dalam National Health Care System di Inggris atau seperti program JKN di Indonesia. Saat ini, selain di Inggris, kami juga telah memasarkan ke Belanda,” kata Presiden Direktur Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji.

 

Sejalan dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Ferron, pemerintah melalui Menteri Kesehatan juga mengemukakan dukungannya terhadap segala inovasi riset di bidang kesehatan seperti produk alat kesehatan dan farmasi dalam negeri. Dukungan ini ditujukan demi kemandirian bangsa dan sebagai upaya untuk mendorong perkembangan industri farmasi Indonesia. Dalam dua tahun terakhir, sarana produk kefarmasian yakni industri farmasi, obat tradisional, kosmetik, dan ekstrak bahan alam telah mengalami pertumbuhan. “Dalam kurun dua tahun ini, industri farmasi telah tumbuh sebanyak 14 sarana baru,” kata Nila.

 

Wah, ternyata anak Indonesia enggak kalah keren ya dari negara-negara lain. Buktinya, Ferron bisa menghadirkan inovasi dan terobosan baru di dunia farmasi yang pastinya bisa bermanfaat bagi kesehatan masyarakat luas. Bahkan tidak tanggung-tanggung, produk inovasi inipun juga telah dikenal sampai ke luar negeri lho, Gengs! Ayo, mulai sekarang Geng Sehat harus bangga ya dengan produk hasil negara ini! (BAG/AY)

 

Baca juga: Sistem Penggolongan Obat di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui