Vitamin D dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung kesehatan tulang, otak, sistem kardiovaskular, kekebalan tubuh, metabolisme, dan pernapasan. Selama hamil, Mums membutuhkan vitamin D dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini tentu saja karena vitamin D dibutuhkan pula untuk mendukung pertumbuhan janin hingga menurunkan risiko komplikasi selama kehamilan.

 

Baca juga: Jangan Lupa Rutin Minum Vitamin Selama Kehamilan Ya, Mums!
 

Sumber Vitamin D

Pada dasarnya, vitamin D dapat diproduksi secara alami oleh tubuh ketika kulit terpapar sinar matahari. Inilah mengapa vitamin D dikenal juga dengan vitamin sinar matahari. Oleh karena itu, cara paling mudah dan efektif untuk memperoleh asupan vitamin D ini adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi.

 

Namun, selain dari matahari, vitamin D juga bisa diperoleh dari sumber makanan seperti ikan laut, di antaranya salmon, tuna, tongkol, dan tenggiri. Tak hanya dari ikan laut, vitamin D juga dapat diperoleh dari telur, susu, keju, hati sapi, dan sereal yang sudah difortifikasi vitamin D.

 

Dalam beberapa kondisi, kebutuhan vitamin D selama hamil juga dapat dipenuhi dengan cara mengonsumsi suplemen vitamin D. Namun untuk cara ini, baiknya Mums mengonsultasikannya terlebih dulu dengan dokter.

 

Manfaat Vitamin D Selama Kehamilan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, vitamin D sangat dibutuhkan Mums selama hamil untuk mendukung pertumbuhan janin dan juga menurunkan kemungkinan komplikasi. Secara lebih rinci, berikut sejumlah manfaat vitamin D selama kehamilan.

 

1. Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi bayi

Vitamin D diperlukan tubuh untuk membantu penyerapan serta mengatur jumlah kalsium serta fosfat. Kalsium dan fosfat sendiri merupakan mineral penting yang sangat diperlukan janin untuk pembentukan jaringan tulang dan gigi.

 

Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit rakitis pada janin. Karenanya, untuk mencukupi kebutuhan vitamin D selama hamil, Mums disarankan untuk rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi sebelum pukul 9 pagi selama 10-15 menit, setidaknya sebanyak 2-3 kali dalam seminggu.

 

Meski begitu, jangan lupa untuk tetap menggunakan tabir surya ketika Mums sedang berjemur. Tujuannya untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.

 

2. Menurunkan risiko diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah salah satu komplikasi yang paling umum terjadi selama kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh ibu hamil meningkat terlalu tinggi. Diabetes gestasional yang tidak terkontrol selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan pada ibu hamil dan juga janin, seperti kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan berlebih, hingga pre-eklampsia.

 

Beberapa studi mengungkapkan bahwa asupan vitamin D yang cukup selama kehamilan dapat mengurangi risiko komplikasi akibat diabetes gestasional.

 

3. Mengurangi risiko pre-eklampsia

Preeklampsia adalah kondisi ketika ibu hamil memiliki tekanan darah yang tinggi. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di tubuh akibat penumpukan cairan dan peningkatan kadar protein dalam urine.

 

Umumnya, pre-eklampsia terjadi pada usia kehamilan 20 minggu atau sekitar trimester kedua. Namun, bisa juga terjadi pada trimester akhir kehamilan. Berdasarkan beberapa penelitian, kondisi pre-eklampsia lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang mengalami kekurangan vitamin D. Itulah mengapa penting bagi ibu hamil untuk selalu mencukupi kebutuhan vitamin D.

 

4. Mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah

Vitamin D yang tercukupi selama hamil juga dapat mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Perlu diketahui, bayi yang terlahir dengan berat badan rendah lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti hipotermia dan gangguan pernapasan.

 

Baca juga: Fakta Preeklampsia, Komplikasi Kehamilan yang Serius
 

Kebutuhan Vitamin D Selama Hamil

Berdasar rekomendasi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, jumlah asupan vitamin D yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah sekitar 15 mikrogram (mcg) atau setara 600 UI per hari.

Asupan vitamin D tersebut dapat Mums peroleh dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi dan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D. Namun jika asupan vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari dan makanan tersebut masih dirasa belum cukup, Mums bisa mengonsumsi suplemen CDR.

 CDR - TEMAN BUMIL

CDR adalah suplementasi kalsium, vitamin C, D, dan B6 yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Dalam 1 tablet effervescent CDR, terkandung vitamin D sekitar 300 IU. Kandungan vitamin D ini dapat membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih optimal.

 

CDR telah dipercaya selama lebih dari 50 tahun oleh masyarat Indonesia. Tersedia dalam rasa jeruk serta pruit punch yang segar, CDR tidak akan membuat Mums merasa mual ketika dikonsumsi karena mengandung vitamin B6.

 

CDR dapat mulai dikonsumsi kapan saja, bahkan sejak sebelum kehamilan untuk meningkatkan asupan vitamin D dan juga kalsium. CDR dapat dikonsumsi bersamaan dengan susu ibu hamil, multivitamin, dan obat-obatan. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan yang menangani serta berikan jeda sekitar 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi CDR.

 

Selain kalsium, vitamin D merupakan nutrisi yang sangat diperlukan Mums ketika hamil. Vitamin D memiliki peranan penting dalam membantu penyerapan kalsium dari makanan, memastikan pembentukan tulang baru, membuat mineralisasi tulang berjalan dengan baik, menjaga daya tahan tubuh ,dan memelihara kekuatan otot. Tak hanya itu, vitamin D yang tercukupi selama hamil juga dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi pada kehamilan, baik pada Mums maupun janin. (BAG/AS)

 

Baca juga: 5 Komplikasi Kehamilan di Trimester Kedua yang Harus Diwaspadai
 

Keluhan Saat Hamil | GueSehat