Mengembangkan imajinasi anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan bermain. Nah, meski sering kali terlihat sederhana, permainan imajinatif ternyata memiliki berbagai manfaat, terutama dalam proses perkembangan anak lho, Mums. Apa saja manfaat permainan imajinatif bagi anak?

 

Berdasarkan studi dari UNICEF yang dilakukan pada 2018, pada tahun-tahun pertama kehidupan manusia, neuron di otak membentuk koneksi baru dengan kecepatan yang mengejutkan, yaitu 700 hingga 1.000 per detik. Koneksi ini merupakan blok bangunan masa depan anak dari proses tumbuh kembangnya.

 

Dengan melakukan permainan imajinatif seperti bermain peran, hal inilah yang akan menjadi bekal bagi anak untuk menghadapi berbagai tantangan di kemudian hari. Selain itu, menurut Binky Paramitha, psikolog pendidikan sekaligus pendiri Rumah Dandelion, permainan imajinatif dapat mengembangkan berbagai keterampilan penting untuk perkembangan anak.

 

Baca juga: Mengembangkan Karakter Anak dengan Bermain

 

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Bermain Imajinatif

Menurut Binky, ada beberapa hal yang perlu Mums perhatikan saat ingin mengenalkan permainan imajinatif kepada anak, misalnya memulainya dengan bercerita. Mums bisa membacakan dongeng atau bercerita mengenai suatu kisah agar anak bisa membayangkan dongeng atau kisah tersebut.



“Setelah itu, yang paling penting ialah mendampingi anak saat bermain, apalagi permainan imajinatif. Saat anak didampingi, manfaatnya akan meningkat karena ada peran kita di sana. Anak-anak bisa lebih bereksplorasi. Dan sebagai orang tua, kita bisa mengarahkan," ujar Binky dalam acara 'The Power of Play' bersama Early Learning Centre (ELC) di Jakarta.

 

Tidak hanya bercerita dan mendampingi anak saat melakukan permainan imajinatif, Mums juga sebaiknya menyediakan perlengkapan atau mainan yang dapat menunjang imajinasinya itu. Saat bermain, anak pun akan menciptakan imajinasinya dan memerankan tokoh atau karakter yang ia pilih.




mainan yang aman untuk anak

 


4 Manfaat Permainan Imajinatif bagi Anak

Anak-anak bisa mulai melakukan permainan imajinatif pada usia 18 bulan. Permainan kemudian akan semakin kompleks dan sering dilakukan ketika menginjak usia 3 tahun. Melalui permainan imajinatif, anak akan mendapatkan berbagai manfaat untuk proses perkembangannya, yaitu:

  • Bahasa. Saat bermain imajinatif, anak akan membuat skenario cerita. Dengan begitu, kemampuan bahasanya akan terasah dan menambah kosakata baru. Lakukan juga percakapan saat bermain peran, untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Mums juga bisa mendorong anak untuk menceritakan sesuatu yang ia buat dengan imajinasinya.

 

  • Kognitif. Melalui permainan imajinatif, anak akan belajar sebab-akibat dan mencari solusinya. Saat bermain imajinasi, Mums bisa menyisipkan aktivitas atau mainan lainnya, seperti mainan beragam warna, ukuran, dan angka, untuk menstimulasi anak dan mengajarkannya berhitung.

 

  • Motorik kasar dan halus. Saat anak melakukan permainan imajinatif, menjadi ibu dengan menggunakan boneka misalnya, aktivitas itu akan melatih koordinasi mata dan tangan anak. Untuk mengembangkan mengembangkan kekuatan tangan dan jari-jari anak, Mums juga bisa memilih permainan menyusun atau membentuk suatu objek.

 

  • Persona sosial. Melalui permainan imajinatif, anak bejalar menempatkan diri menjadi orang lain. Selain itu, anak akan belajar untuk berempati, berinteraksi, dan mengontrol dirinya. Anak bisa bermain peran menjadi ibu, bapak, dokter, atau peran lainnya. Dengan bermain peran bersama temannya atau Mums, ia dapat menjalani beberapa peran dan melihatnya dari berbagai sudut pandang.

 

Baca juga: 5 Permainan Seru untuk Bayi

 

Imajinasi anak dimulai saat ia berani membuat atau melakukan sesuatu yang baru tanpa dikritik oleh Mums. Karenanya, biarkan anak bermain imajinasi atau membuat karyanya sendiri tanpa dikritik. Binky menambahkan, daripada mengkritik anak saat ia berimajinasi, Mums sebaiknya bertanya seputar karya yang ia buat dan alasan di balik karyanya itu.

 

Mums juga perlu menyadari bahwa anak-anak diperbolehkan berimajinasi apapun asalkan tidak terlalu berlebihan atau dapat membahayakan dirinya sendiri. Saat permainan imajinasi mulai membahayakan diri anak, Mums bisa melakukan intervensi agar permainan kembali terarah.

 

Baca juga: Mums, Ini Cara Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas Anak!



Kalau ingin berbagi dengan Mums lainnya mengenai permainan imajinatif apa saja yang bisa dilakukan bersama anak, Mums bisa lho menggunakan fitur Forum di aplikasi Teman Bumil. Cobain yuk fiturnya, siapa tahu saja Mums bisa mendapat inspirasi baru bermain bersama anak di sana! Selain itu, yuk Mums coba temukan beragam mainan imajinatif untuk si Kecil di sini. (TI/AS)

 






 

Sumber:

Psikolog Pendidikan dan Pendiri Rumah Dandelion Binky Paramitha dalam acara 'The Power of Play' bersama Early Learning Centre (ELC) di Jakarta.