Cilukba, saat Mums memainkannya bersama si Kecil, dia dengan senangnya akan membalas dengan wajah gembira bahkan tertawa terbahak-bahak. Meskipun cilukba tampak sederhana karena hanya dimainkan dengan cara menutup dan membuka mata, ternyata bagi si kecil merupakan suatu permainan yang menyenangkan.

 

Tak hanya di Indonesia, permainan cilukba juga mendunia meski dengan penyebutan yang berbeda-beda. Dalam bahasa Inggris, permainan ini bernama peek-a-boo. Di Cina, dikenal dengan niao jia. Jepang menamainya inai, inai, ba dan Korea menamainya gock um. Dalam bahasa Spanyol, mereka menyebutnya aqui ta dan dalam bahasa Belanda disebut kiekeboe.

 

Tahukah Mums, Cilukba, tidak hanya menjadi permainan favorit bagi si Kecil, namun mengandung banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya. Apa saja manfaat permainan Cilukba? Yuk Mums kita kulik satu per satu.

 

 

Baca juga: Permainan Selama Di Rumah untuk Mengasah Perkembangan Anak
 

Permainan Cilukba untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

Saat bermain cilukba, Mums akan menutup wajah dengan kedua tangan sambil mengucapkan “Ciluk”, kemudian secara tiba-tiba membuka wajah dengan ekspresif sambil mengeluarkan suara “Ba”, yang seolah-olah mengejutkan si Kecil. Tingkah Mums ini akan membuat si kecil tertawa setiap Mums berulang kali melakukannya.

 

1. Melatih berinteraksi

Si Kecil pada usia sangat dini tentu saja belum mengenal komunikasi verbal. Saat bermain Cilukba, si Kecil secara tidak langsung berkomunikasi secara non verbal melalui kontak mata, senyum, dan tawa. Psikolog tumbuh kembang anak selalu menyebutkan jika senyum dan tawa dapat menjadi alat komunikasi penting bagi bayi sebelum mereka mengembangkan bahasa. Interaksi yang intens antara orang tua dengan anak akan memudahkannya belajar bicara dan meningkatkan kemampuan komunikasi si anak kelak.

 

2. Mengembangan kemampuan kognitif anak

Ketika bermain Cilukba, anak awalnya akan terkejut karena orang tuanya hilang, namun sifatnya hanya sejenak, anak akan gembira saat menyadari orang tuanya tidak hilang selamanya. Permainan Cilukba mengajarkan tentang konsep objek permanen (Object Permanence) di mana pemahaman bahwa objek tetap ada meskipun mereka tidak dapat melihat, mendengar, atau menyentuhnya. Munculnya objek permanen merupakan tonggak perkembangan penting dan penanda perkembangan kognitif pada anak-anak.

 

3. Melatih kemandirian anak sejak dini

Saat Mums menyebutkan Ciluk dan menutup wajah, anak akan merasa Mums hilang dari pandangannya. Mungkin di awal si anak akan merasa cemas, namun saat Mums kembali membuka wajah Ba, anak akan bereaksi dengan wajah gembira dan tawa karena Mums kembali. Hal ini mengajarkan anak untuk tidak perlu cemas saat orang tuanya tidak berada di dekatnya dan membantu anak mengontrol diri ketika orang tua tidak ada di sekitarnya. Si anak belajar kalau ada jarak dan waktu yang memisahkan.

 

 

Baca juga: Inilah Cara agar Anak Menjadi Berani dan Mandiri!

 

4. Melatih anak mengenal pola dan kebiasaan

Saat bermain Cilukba bersama anak, Mums pasti akan lakukan berulang-ulang. Nah, pola tingkah laku yang Mums lakukan berulang, menutup wajah saat Ciluk dan membuka kembali saat Ba, melatih anak untuk mengenal pola dan kebiasaan

 

5. Melatih anak bersosialisasi

Permainan Cilukba tidak hanya dilakukan oleh Mums dan Dads, namun bisa juga oleh anggota keluarga di rumah bahkan orang lain di sekitar. Dengan melibatkan orang lain, anak belajar untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan kehadiran orang baru.

 

6. Merangsang selera humor anak

Senyum dan tawa adalah bentuk komunikasi awal. Permainan Cilukba mendorong anak untuk mulai melihat sisi lucunya. Tingkah yang dilakukan Mums saat permainan memancing tawa mereka. Tertawa juga merupakan landasan untuk mengembangkan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain.

 

Seiring perkembangan usia anak, permainan cilukba dapat Moms Dads variasikan. Permainan cilukba cenderung disambut antusias oleh anak usia 6 – 12 bulan. Setelah lewat usia 12 bulan, variasi permainan perlu dilakukan. Moms Dads bisa memvariasikan dengan menggunakan bantal, kain untuk menutup wajah, sembunyi di balik pintu dan lainnya. 

 

Baca juga: Selain Lebih Cerdas, Ini Kelebihan Orang Humoris!

 

 

 

Referensi :

1. Anna Lacey. 2014. Peek-a-boo: A window on baby's brain

 

3. Franky Hobson. Peek-a-boo: The hidden benefits for little ones.