Kolesterol pada umumnya identik dengan hal yang negatif yang berbahaya untuk kesehatan. Padahal, ada juga yang disebut kolesterol baik HDL yang penting untuk kesehatan, lho. Penderita diabetes selain disarankan mengendalikan kadar gula darah, juga kadar koelsterolnya. Selain mengurangi kadal kolesterol jahat LDL, meningkatkan kadar kolesterol HDL juga sama pentingnya. 

 

Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi kolesterol jahat LDL memang penting. Namun, mengonsumsi makanan untuk meningkatkan kolesterol baik juga penting. Kolesterol baik berfungsi membasmi kolesterol jahat yang ada di tubuh. 

 

Jika kadar kolesterol HDL Geng Sehat mencapai batas normal, maka bisa membantu menghilangkan kolesterol jahat dan penumpukan plak di dalam darah. Maka itu, kolesterol baik juga membantu mencegah penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

 

Jadi, mulai sekarang perbanyaklah konsumsi makanan untuk meningkatkan kolesterol baik!

 

Baca juga: Mums, Ketahui Daftar Makanan Penurun Kolesterol untuk Ibu Hamil!
 

7 Makanan untuk Meningkatkan Kolesterol Baik

Konsumsi sejumlah makanan untuk meningkatkan kolesterol baik ini!

 

1. Minyak Zaitun

Minyak zaitun merupakan sejenis lemak yang menyehatkan jantung. Minyak zaitun termasuk makanan untuk meningkatkan kolesterol baik. Konsumsi minyak zaitun bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat LDL dalam tubuh. Namun, jangan sampai mengonsumsi minyak zaitun terlalu berlebihan, khususnya extra-virgin olive oil, karena memiliki kalori yang cukup tinggi.

 

2. Whole Grain

Whole grain atau biji-bijian utuh termasuk nasi merah, bisa menurunkan kadar kolesterol jahat LDL. Alhasil, whole grain juga akan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Inilah kenapa whole grain termasuk makanan untuk meningkatkan kadar kolesterol baik. Whole grain mengandung serat larut, sehingga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat LDL.

 

3. Buah Tinggi Serat

Buah yang memiliki kandungan serat tinggi, seperti apel dan pir, bisa menurunkan kadar kolesterol jahat LDL dan meningkatkan kadar kolesterol baik HDL. Jadi, biasakanlah mengonsumsi buah-buah ini supaya tubuh lebih sehat.

 

4. Lemak Ikan

Asam lemak omega-3 yang terkandung di dalam ikan termasuk makanan untuk meningkatkan kolesterol baik HDL. Berikut sejumlah ikan yang mengandung asam lemak omega-3 untuk dikonsumsi:

  • Salmon
  • Tuna
  • Sarden

Ahli menyarankan kita untuk makan ikan setidaknya 2 kali seminggu. Kalau sulit bagi Kamu untuk mengonsumsi ikan, cobalah konsumsi asam lemak omega-3 dalam bentuk suplemen.

 

Baca juga: Makan Telur Setiap Hari Tenyata Aman untuk Kadar Kolesterol!
 

5. Kacang-kacangan

Kacag-kacangan, seperti almond dan kacang tanah, juga mengandung lemak sehat. Selain itu, kacang-kacangan juga kaya akan kandungan serat dan senyawa yang disebut sterol tanaman. Sterol tanaman berfungsi mencegah penyerapan kolesterol dalam tubuh. 

 

Jadi, tidak heran jika kacang-kacangan termasuk makanan untuk meningkatkan kolesterol. Namun, jangan pula mengonsumsi kacang-kacangan berlebihan, ya. Pasalnya kacang-kacangan mengandung kalori yang cukup tinggi.

 

6. Biji Chia

Biji chia merupakan sumber asam lemak omega-3, serat, dan nutrisi penting lainnya. Mengonsumsi biji chia secara rutin membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, meningkatkan kadar kolesterol HDL, dan menurunkan tekanan darah tinggi.

 

7. Alpukat

Alpukat termasuk makanan untuk meningkatkan kolesterol baik juga, lho. Buah ini kaya akan kandungan folat dan lemak monounsaturated. Lemak tersebut menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, serta mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung

 

Baca juga: Manfaat Jeruk Lemon untuk Kesehatan: Mencegah Kanker, Menurunkan Kolesterol, Meredakan Asam Lambung

 

Sumber:

Healthline. Foods to Increase Your HDL. Maret 2019.
Ayerza Jr. R. Coates W. Effect of Dietary α-Linolenic Fatty Acid Derived from Chia when Fed as Ground Seed, Whole Seed and Oil on Lipid Content and Fatty Acid Composition of Rat Plasma. 2007.
The American Journal of Clinical Nutrition. Effects of whole and refined grains in a weight-loss diet on markers of metabolic syndrome in individuals with increased waist circumference: a randomized controlled-feeding trial. Juni 2014.