Hari Raya Idul Adha selalu diramaikan dengan kegiatan pemotongan hewan kurban. Di Indonesia jenis hewan kurban didominasi kambing dan sapi. Nah ada yang unik nih Geng terkait pemotongan hewan kurban ini. Ada mitos bahwa makan torpedo kambing meningkatkan libido.

 

Tidak heran jika bagian testis pada alat kelamin kambing atau “torpedo” kambing selalu dicari. Mitos bahwa makan torpedo kambing meningkatkan libido membuat permintaan untuk mengamankan torpedo kambing saat pemotongan hewan kurban akan meningkat. Benarkah mitos ini? 

 

Baca juga: Daging Kambing atau Domba Sama Sehatnya dengan Daging Sapi! 

 

Makan Torpedo Kambing Meningkatkan Libido?

Hari Raya Haji (Idul Adha) identik dengan hari raya kurban. Di hari raya ini sebagian masyarakat akan menikmati makanan yang mengandung daging kambing. Sebagian meyakini bahwa daging kambing bisa meningkatkan libido. 

 

Sebagian besar masyarakat lainnya meyakini bahwa makan torpedo kambing meningkatkan libido atau gairah seksual. Bahkan ada anjuran jangan makan daging kambing  berlebihan untuk para bujangan karena bisa repot untuk menyalurkan hasrat seksualnya setelah mengonsumsi daging kambing tersebut.

 

Informasi seputar torpedo dan konsumsi daging kambing setengah matang dapat meningkatkan gairah seksual atau libido ini sudah diyakini lama. Dijelaskan akademisi dan praktisi kesehatan, prof. dr. Ari Fahrial Syam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), ilmu pengetahuan sampai saat ini masih mengatakan bahwa ini sebenarnya hanya mitos yang terus berkembang ditengah masyarakat.

 

“Memang testis kambing banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual. Tetap sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan,” jelasnya melalui siaran pers.

 

Menurut Dekan FKUI ini, bisa saja karena merasa sudah makan torpedo kambing seseorang merasa yakin bahwa libidonya meningkat. Atau bisa saja justru semangat tinggi inilah yang akhirnya meningkatkan libido seseorang tersebut.

 

 Baca juga: Daging Perlu Dicuci atau Tidak Sebelum Dimasak?

 

Waspada Kandungan Lemak pada Daging Kambing 

Daging kambing dan daging sapi termasuk kelompok daging merah yang banyak mengandung  lemak. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh. 

 

“Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL, atau kolesterol jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah kita baik pembuluh darah otak dan pembuluh darah jantung,” jelas dr. Ari.

 

Namun selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein kita butuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun. “Jadi daging tetap penting karena mengandung protein tinggi yang penting tetapi jangan dikonsumsi berlebihan,” tambahnya.

 

Baca juga: Kolesterol Tinggi Memengaruhi Hubungan Seks!

 

Dampak Mengonsumsi Daging Berlebihan

Lebih lanjut dr. Ari menambahkan, daging merah merupakan salah satu makanan yang membuat usus bekerja ekstra berat untuk mengeluarkannya. Oleh karena itu, mengonsumsi daging merah harus diimbangi dengan banyak minum dan konsumsi sayur-sayuran. Jika tidak, bisa jadi Kamu akan sembelit karena kekurangan serat.

 

Kalau kebetulan Kamu mempunyai penyakit GERD, yaitu penyakit dimana asam atau isi lambung naik kembali ke kerongkongan, maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan.

 

“Apalagi setelah mengonsumsi daging langsung tidur karena kekenyangan sehingga akan mencetuskan keluhan penyakit GERD. Belum lagi efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah jika daging merah termasuk daging kambing ini dikonsumsi dalam jangka panjang,” ujar dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit pencernaan ini.

 

Nah, mengingat daging kambing dan daging sapi yang akan menjadi santapan utama hari raya Kurban, perlu diingat bahwa daging mengandung zat gizi yang memang kita butuhkan. Tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan kita.

 

Sekali lagi jangan lupa mengimbangi dengan banyak makan buah dan sayur untuk mengurangi efek samping dari makan daging berlebihan. Selain untuk memperlancar buang air besar serat yang terkandung dalam sayur dan buah akan mengurangi serapan kolesterol di usus halus.

 

Baca juga: Benarkah Daging Olahan Menyebabkan Kanker Payudara?