Peneliti di Swedia mengajukan dua pertanyaan unik. Apa pengaruh kopi dan diabetes tipe 2? Lantas, apakah bisa kopi yang disaring bisa membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2? Berdasarkan Journal of Internal Medicine,  tim peneliti berhasil mengungkap bahwa mengonsumsi kopi yang disaring memungkinkan semua orang mendapat manfaat dari risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

 

Para peneliti menyelidiki bagaimana orang memiliki kadar metabolit yang berbeda, tergantung pada jenis kopi yang biasa mereka konsumsi. Sebelum mendapatkan kesimpulan tersebut, para ilmuwan melakukan perbandingan antara kopi yang disaring dan direbus.

 

Baca juga: 8 Mitos dan Fakta seputar Kafein

 

Kopi yang Disaring Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

Dalam proses penyaringan kopi, seseorang harus menuangkan air panas terlebih dahulu di atas kopi bubuk yang ditempatkan di atas filter. Para peneliti berhipotesis bahwa filter tersebut dapat secara positif memengaruhi tingkat metabolit dalam diri seseorang. Sementara itu, kopi yang direbus hanya menuangkan air mendidih ke kopi bubuk langsung ke dalam cangkir.

 

Profesor Rikard Landerg, profesor ilmu pangan di Chalmers yang juga profesor afiliasi di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Klinis di Universitas Umea, Swedia, berkata, “Kami telah mengidentifikasi molekul spesifik, yakni biomarker dalam darah mereka yang terlibat penelitian, yang menunjukkan asupan berbagai jenis kopi.”

 

Kemudian, biomarker tersebut dianalisis peneliti saat mereka menghitung risiko diabetes tipe 2. “Hasil penelitian kami dengan jelas menunjukkan bahwa kopi yang disaring memiliki efek positif dalam hal mengurangi risiko diabetes tipe 2. Tapi, kopi yang direbus tidak memiliki efek ini,” ucap Rikard.

 

Baca juga: Puasa 14 Jam Setiap Hari Menurunkan Kadar Gula Darah

 

Senyawa Diterpen di Kopi

Dengan menggunakan biomarker tersebut, tim peneliti menunjukkan bahwa mereka yang minum kopi yang disaring sebanyak dua hingga tiga cangkir per hari, memiliki peluang 60 persen lebih rendah didiagnosis diabetes tipe 2 jika dibandingkan mereka yang hanya minum satu cangkir kopi yang disaring setiap harinya.

 

Mengonsumsi kopi yang direbus tidak menunjukkan dampak penurunan risiko diabetes. Menurut para peneliti, hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah konsumen kopi yang direbus dalam penelitian tersebut. Itu karena, ada penelitian lain yang menemukan senyawa diterpen di dalam kopi yang direbus. Senyawa diterpen sendiri dikaitkan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.

 

“Ketika Kamu menyaring kopi, senyawa diterpen akan tersaring dengan sendirinya. Akibatnya, Kamu akan mendapatkan manfaat kesehatan dari molekul lain seperti zat fenolik yang berbeda. Apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup, kafein memiliki efek kesehatan yang positif,” tutur Rikard.

 

Selanjutnya, Rikard dan tim ingin meneliti lebih lanjut mengenai senyawa diterpen untuk mengetahui apakah zat tersebut memengaruhi risiko diabetes atau tidak.

 

Baca juga: Memiliki Diabetes? Lakukan Diet Rendah Kalori!

 

Manfaat Menyaring Kopi

Tidak dipungkiri jika tujuan utama dari menyaring kopi agar ampas kopi tidak tercampur ke dalam cangkir. Namun, apakah Kamu tahu kalau kopi yang disaring juga memiliki manfaat kesehatan?

 

Harvard Health Publications mengungkapkan dua jenis diterpen, yakni cafestol dan kahweol, ditemukan dalam kopi. Ada kemungkinan zat ini lolos ke cangkir Kamu melalui bubuk kopi yang mengambang atau tetesan berminyak yang terakumulasi di permukaan kopi.

 

Ketika dikonsumsi, senyawa berminyak ini akan memblokir reseptor pengatur kolesterol di usus. Karena usus yang tidak lagi bisa mengatur jumlah kolesterol yang diserap dan dieskresikan dengan baik, dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol darah. Itu artinya, jika Kamu menggunakan filter kopi, bisa “menjebak” cafestol dan kahweol, yang secara signifikan mengurangi risiko peningkatan kolesterol.

 

Artikel yang ditulis Science Daily pada 2007 mengungkapkan bahwa, minum lima cangkir kopi tanpa filter setiap hari selama empat mingggu dapat meningkatkan kadar kolesterol antara 6 hingga 8 persen.

 

Cafestol sangat potensial untuk kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah. Terlalu banyak kolesterol LDL menumpuk di dalam darah, bisa membentuk plak keras di sepanjang dinding bagian dalam. Berdampak pada darah sulit mengalir, meningkatkan risiko tekanan darah, serangan jantung dan stroke.

 

Menurut Harvard Health Publications, filter kertas lebih efektif dalam menghilangkan diterpen daripada filter penyaring kain. Dan, Kamu enggak usah repot membersihkan penyaring tersebut karena tinggal membuangnya saja.

 

Karena terbuat dari serat alami, filter kertas dapat terurai. Jadi, jangan buang ampas kopi dan filter kertasnya karena bisa dibuat pupuk kompos. Untuk pengomposan, filter kopi yang cokelat lebih baik daripada putih.

 

Baca juga: Cara Memulihkan Stamina: Tidur atau Minum Kopi, Mana Lebih Baik?

 

 

Referensi:

Diabetes. Filtered coffee linked to lower type 2 diabetes risk

SFGATE. Benefits of Using Coffee Filter