Siapa mengira jika puasa bisa membantu orang dengan sindrom metabolik bisa terhindar dari diabetes. Sindrom metabolik adalah suatu kondisi gangguan lemak tubuh, ditandai dengan lingkar pinggang di atas normal. Sindrom metabolik adalah faktor risiko tinggi diabetes. Nah puasa menurunkan kadar gula darah penyandang diabetes? Bagaimana mekanismenya?

 

Dalam studi terbaru yang diterbitkan di Cell metabolism journal, para peneliti menganalisis kadar gula darah peserta penelitian yang direkam melalui smartphone. Mereka diminta puasa sebelumnya. Kemudian dinilai manfaat puasa terhadap kesehatan peserta dengan tanda-tanda sindrom metabolik.

 

Peserta yang terlibat dalam penelitian diharuskan untuk terus mengonsumsi makanan yang biasa dimakan, namun hanya dalam waktu 10 jam saja. 14 jam sisanya, mereka tidak diperbolehkan makan. Walau begitu, mereka harus tetap minum air putih saat tidak lagi makan.

 

Baca juga: Akupuntur untuk Diabetes, Aman atau Tidak?

 

Puasa Menurunkan Kadar Gula Darah

Selain itu, para peserta juga harus mencatat waktu makan dan pola tidur mereka melalui aplikasi smartphone. Sementara kadar glukosa juga dicatat melalui smartphone. Diabestfriend bisa menggunakan aplikasi Teman Diabetes, yang memiliki fitur perekaman gula darah melalui ponsel, sekaligus mencatat pola makan.

 

Selama penelitian, peserta yang mengonsumsi obat-obatan seperti penurun kolesterol atau obat tekanan darah masih diperbolehkan menggunakannya. Di akhir penelitian, 19 peserta yang menjalani puasa selama 14 jam setiap harinya ternyata mengonsumsi 9 persen lebih sedikit kalori setiap harinya.

 

“Saat penelitian, kami memberitahu para peserta bahwa mereka dapat memilih sendiri waktu makannya, asalkan tetap berada dalam dalam jendela makan 10 jam," kata dr. Panda, peneliti.

 

Secara umum, ditemukan bahwa mereka yang menjalani puasa 14 jam sehari memilih waktu sarapan lebih lama, sekitar dua jam setelah bangun tidur,  dan makan malam lebih awal, tiga jam sebelum tidur.

 

Baca juga: Diet untuk Diabetes Terbaru, Lebih Efektif Kendalikan Gula Darah

 

Dan inilah manfaat puasa selama 14 jam dalam sehari:

 

1. Menurunan berat badan dan kadar gula darah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat tekanan darah setiap peserta berkurang dan kualitas tidur mereka meningkat. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya penurunan rata-rata gula darah (HbA1C).

 

Walau begitu, tingkat trigliserida tidak berbeda secara signifikan. Hal tersebut mengejutkan para peneliti karena para peserta mengalami penurunan berat badan. Ya, selama uji coba 12 minggu, peserta mengalami penurunan berat badan sekitar 3,3 kilogram.

 

Selain itu, hasil penelitian menunjukkan penurunan kolesterol LDL. Namun, para peneliti mengungkapkan jika mereka memerlukan investigasi lanjutan untuk melihat potensi implikasi klinis.

 

2. Asupan karbohidrat berkurang

Bagaimanapun, puasa 14 jam atau intermiten ini bisa menjadi pilihan bagi penyandang diabetes tipe 2 atau mereka yang ingin mencegah dari penyakit tersebut. So, apabila Geng Sehat memiliki diabetes tipe 2 dan ingin melakukan puasa intermiten, Kamu harus berkonsultasi dahulu dengan dokter.

 

“Cara paling konsisten untuk menurunkan berat badan dan mempertahannya ketika Kamu memiliki diabetes tipe 2 adalah dengan membatasi karbohidrat dalam makanan yang dikonsumsi. Mengonsumsi kurang dari 150 gram karbohidrat setiap hari bisa memperbaiki kadar gula darah dan membantu penurunan berat badan bagi penderita diabetes tipe 2,” kata Angela Fitch, MD, FACP, profesor of internal medicine and pediatrics di University of Cincinnati College of Medicine, Amerika Serikat.

 

Jika Kamu bisa makan karbohidrat kurang dari 20 hingga 50 gram setiap hari, akan lebih baik. Namun, biasanya sulit melakukannya secara konsisten untuk jangka panjang.

 

Namun, tidak dipungkiri jika karbohidrat sangat penting dikonsumsi. Oleh karena itu, Angela menyarankan makan karbohidrat dengan kandungan serat yang tinggi. Untuk menggantikan nasi putih sebagai karbohidrat, Diabestfriend bisa memilih kembang kol.

 

Baca juga: Diabestfriend, Ini Dia 11 Makanan Pengganti Nasi

 

Cara Melakukan Puasa Intermiten

Saat menjalani puasa intermiten, Kamu diperbolehkan makan normal seperti biasa dengan jeda waktu tertentu sebelum puasa. Di saat jam makan tersebut, waktunya buat Kamu mendapatkan semua kalori untuk hari itu.

 

Misalkan Diabestfriend memilih untuk puasa intermiten selama 14 jam, itu artinya Kamu boleh makan selama 10 jam setiap harinya. Nah, Kamu mungkin mulai makan jam 10 pagi hingga 8 malam. Setelah itu, tidak boleh makan lagi hingga esok harinya jam 10 pagi.

 

Penderita diabetes tipe 2 yang menjalani puasa intermiten berisiko dehidrasi yang dapat membuat gula darah Kamu lebih sulit untuk dikelola. Oleh karena, jangan lupa untuk minum air putih dalam jumlah banyak dan minuman bebas kalori saat puasa.

 

Baca juga: Memiliki Diabetes? Lakukan Diet Rendah Kalori!

 

 

Referensi:

Diabetes. Fasting for 14 hours could help prevent type 2 diabetes

WebMD. Can You Fast If You Have Diebetes?

Endocrineweb. Is Intermittent Fasting Good for Someone with Type 2 Diabetes?