Sekitar 3 dari 1.000 kelahiran di seluruh dunia merupakan kelahiran dengan anak kembar identik. Mengandung bayi kembar tentu menjadi momen yang sangat spesial sekaligus langka. Di sisi lain, kehamilan kembar tak lepas dari beragam risikonya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

 

Ada sejumlah komplikasi yang sangat rentan terjadi pada kehamilan kembar. Berikut ini akan dibahas komplikasi kehamilan kembar agar Mums dapat lebih waspada dan mengomunikasikannya dengan dokter.

 

Baca juga: Mengenal Kembar Fraternal, Kembar Tapi Berbeda

 

Komplikasi Kehamilan Kembar

Jika dibandingkan, komplikasi yang terjadi pada kehamilan kembar diamnion dikorionik (kembar tidak berbagi plasenta yang sama) tidak separah komplikasi kembar diamnion monokorionik (kembar berbagi plasenta yang sama). Meski begitu, Mums dengan kehamilan kembar diamnion dikorionik tetap perlu mewaspadai beberapa komplikasi kehamilan kembar berikut ini.

 

  1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah akan mengalami kenaikan hingga 2-3 kali lebih tinggi jika Mums mengandung bayi kembar dibanding kehamilan tunggal.

 

  1. Preeklamsia

Preeklamsia adalah komplikasi yang bisa Mums hadapi ketika mengandung bayi kembar. Ketika Mums memilki kehamilan kembar, ketegangan pada plasenta akan lebih besar dibanding ketika Mums mengandung bayi tunggal.

 

  1. Anemia

Tingkat zat besi dalam tubuh Mums dapat turun karena adanya peningkatan aliran darah dan kebutuhan bayi yang terus bertambah. Kondisi ini sangat mungkin menyebabkan Mums mengalami anemia.

 

Anemia dapat membuat Mums merasa lebih mudah lelah. Oleh karena itu, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi. Biasanya, dokter juga akan meresepkan suplemen zat besi untuk mendukung kebutuhan zat besi Mums selama hamil.

 

  1. Kolestasis obstetri

Kondisi ini terbilang langka dan disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen serta progesteron terhadap organ hati selama kehamilan. Ketika mengandung bayi kembar, tingkat sekresi hormon kehamilan akan naik dan menyebabkan kolestasis obstetri. Gejala paling umum dari kolestasis obstetri adalah gatal-gatal yang cukup parah.

 

  1. Solusio plasenta

Solusio plasenta merupakan kondisi serius yang terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktu melahirkan. Solusio plasenta menjadi komplikasi paling serius pada kehamilan kembar dan biasanya terjadi pada trimester ketiga.

 

Baca juga: 5 Cara Untuk Mendapatkan Bayi Kembar

 

Komplikasi pada Bayi Kembar

Selain komplikasi pada Mums, kehamilan kembar juga lebih berisiko terhadap perkembangan bayi. Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin dapat dialami bayi kembar dalam kandungan.

 

  1. Pembatasan janin

Kondisi ini terjadi ketika salah satu atau kedua bayi tidak tumbuh dan berkembang sesuai usianya dalam kandungan. Terhambatnya tumbuh kembang bayi tentu dapat menimbulkan komplikasi saat kelahiran maupun persalinan.

 

Meski begitu, Mums tidak perlu terlalu khawatir. Pasalnya, kebanyakan anak kembar memang lahir dengan tubuh yang kecil, tetapi mereka sehat. Untuk memastikan, dokter akan melakukan skrining pemantauan tumbuh kembang anak dan juga mendeteksi kemungkinan adanya masalah tertentu.

 

  1. TTTS atau Sindrom Transfusi Kembar ke Kembar

TTTS terjadi ketika salah satu bayi dari bayi kembar berbagi suplai darah ke kembarannya. Akibatnya, bayi yang berbagi suplai darah akan lebih kecil dan mengalami anemia. Sementara, akibat volume darah yang terlalu tinggi, bayi yang menerima suplai darah akan mengalami ketegangan pada organ jantungnya, sehingga bisa mengalami gagal jantung.

 

Kondisi ini terbilang jarang terjadi, tetapi bukan tidak mungkin dialami. TTTS lebih umum terjadi pada kehamilan kembar diamnion monokorionik dan memengaruhi sekitar 15% dari kembar identik.

 

  1. Tali pusar terikat

Kembar monoamniotik monokorionik adalah kembar yang dapat mengalami kondisi ini. Terikatnya tali pusar membuat aliran oksigen dan juga nutrisi ke bayi menjadi terhambat. Akibatnya, tentu saja bayi menjadi tidak berkembang secara optimal.

 

Kehamilan kembar menjadi momen spesial dan juga langka. Namun, kondisi ini juga sangat rentan terhadap berbagai komplikasi. Karenanya, Mums perlu mewaspadai kondisi-kondisi ini dan juga rutin berkonsultasi ke dokter, ya! (AS)

 

Baca juga: Hamil Kembar? Bersiaplah untuk Merasakan Hal Ini!

 

 

Referensi

First Cry Parenting. “Potential Complications of Twin Pregnancy