Rasanya sudah lebih dari dua bulan saya tidak menulis sesuatu untuk portal ini, banyak cerita yang ingin diungkapkan. Banyak pula pengalaman bersambung yang belum sempat diteruskan. Banyak yang telah dilewati di tahun lalu. Dan lewat tulisan ini juga saya ingin merangkum beberapa hal positif tentang  gaya hidup sehat atau resolusi kesehatan di tahun 2016.

Memutuskan untuk Memulai dan Disiplin Gym

Tahun 2016 merupakan awal yang menyenangkan untuk saya. Pada Februari, saya memutuskan untuk memulai gym. Saya memulai setelah menyadari betul keadaan tubuh kurang sehat terutama bobot yang mencapai 126 kg, saya pernah menulisnya di sini. Yang membuat saya merasa 2016 adalah permulaan yang baik, akhirnya bisa ‘memaksa’ diri untuk berdisiplin, mengatur waktu sebaik, menjalankan ritme ‘rumah-gym-kerja-gym-rumah’.

Menyebarkan Gaya Hidup Sehat di Sekitar

Sebenarnya saya belum memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain, khususnya untuk hidup sehat. Dari dulu, karena memiliki badan yang besar dan cenderung malas, rasanya hidup sehat dan tubuh saya seperti memiliki jarak yang jauh untuk terkait satu sama lain. Tentunya akan sulit untuk memberikan contoh kepada orang lain, bukan?  Namun di tahun 2016 lalu, secara tidak sengaja seorang rekan dan atasan kantor saat itu melihat video dance saya di Instagram, dia merasa terhibur dan awalnya membuat video tersebut menjadi lawakan. Semakin lama video tersebut viral di kantor dan membuat saya menjadi lebih dikenal. Sampai suatu hari saya diminta untuk ‘mengajar’ dance di kantor, cerita selengkapnya pernah saya tulis di sini. Semenjak kejadian tersebut, saya makin dikenal, rekan-rekan di kantor saat itu pun menyadari perubahan besar tubuh saya yang mulai menyusut. Dampak baiknya, beberapa dari mereka mulai tersadar untuk berolahraga. Bukan hanya rekan-rekan di kantor saja, namun beberapa anggota keluarga dan teman-teman di Facebook pun menjadi lebih peka terhadap gaya hidup sehat, tentunya terinspirasi beberapa postingan saya di Facebook tentang kegiatan olahraga yang rutin dilakukan.

Berat Badan Turun dari 126 kg Menjadi 98 kg

Tidak pernah sedikit pun di benak saya berangan menurunkan berat badan menjadi tujuan pertama ketika memulai hidup sehat. Dan setelah saya ingat ingat, saya hampir jarang menjadikan berat badan sebagai tolak ukur kesuksesan setelah berdisiplin berolahraga. Namun sekitar bulan Juli 2016, setelah libur Lebaran, saya mencoba menimbang berat badan untuk memastikan sudah sejauh apa hasil yang bisa ‘dipetik’ setelah kurang lebih 6 bulan berolahraga dengan rutin. Sempat kaget memang mengetahui bahwa saat itu berat saya telah berada di titik 98 kg. Tentu senang sekali rasanya merasakan hal tersebut. Tidak sia-sia memang selama 6 bulan, perjuangan saya terbayarkan dengan indah. Dan tidak berhenti sampai di situ saja, di awal Desember 2016 pun berat saya sempat mencapai 92 kg, walau sedihnya saat menulis postingan ini kembali ke 98 kg. Well, it’s not a big problem, yang penting tahun 2017 sudah mulai kembali berolahraga, dan saya yakin akan semakin menyusut menjadi proporsional. We’ll see...

Kantor Baru, Berhenti Gym, dan Mulai Olahraga Outdoor

Ternyata kedisiplinan nge-gym saya mulai terasa kendor bahkan sempat berhenti. But in a good way, saya berusaha tidak mencari pengecualian karena hal tersebut didukung fakta menyenangkan lain. Pertama, di bulan November, setelah lolos tahap akhir seleksi karyawan baru di sebuah perusahaan finansial, akhirnya saya memutuskan untuk pindah tempat kerja, menuju korporasi yang lebih baik. Sangat menyenangkan memang mendapat karier yang lebih baik di penghujung tahun, seperti mendapat kado Natal tak terduga. Namun keputusan ini juga berdampak besar, lho, terhadap rutinitas gym saya. Nyatanya adalah saya tidak menemukan tempat gym yang mudah diakses dan dekat dengan kantor baru nantinya. Sebelumnya kerap dimanjakan dengan kemudahan akses gym, karena gym center dimana saya terdaftar hanya berbeda 5 lantai dengan kantor saya yang lama. Akibatnya dalam proses adaptasi kantor baru, di 2 bulan pertama, saya sama sekali tidak melakukan kegiatan gym apa pun, walaupun tetap berolahraga 30 menit setiap hari, namun kebiasaan nge-gym sehari 2 kali (bahkan bisa 3 kali) sudah tidak pernah lagi dilakukan. Metabolisme tubuh rasanya tidak maksimal, berakibat penurunan berat badan yang tidak maksimal, bahkan sempat pula naik 4 kg akibat pernah rehat berolahraga,  lembur di kantor maupun mengerjakan tesis di waktu senggang, dan diperparah dengan tidak menjaga asupan makanan. Oke point terakhir memang excuse yang tidak boleh ditiru ya, saya harus jujur mengakui bahwa sepanjang akhir November hingga Januari awal, merupakan hari-hari dimana semua asupan makanan tidak terkontrol. Saya memaklumi, karena sepanjang bulan itu merayakan banyak hal, tentunya dengan mengonsumsi makanan berlemak dan kurang sehat ; dari mulai Thanksgiving, peresmian gedung kantor baru, acara Natal keluarga yang cukup sering diadakan, Tahun Baru dan terakhir ulang tahun saya. Haha. Tolong jangan contoh hal tersebut, atau bisa berakibat naiknya berat badan hingga 4 kg! Serius! Menyadari, karena 2 bulan terakhir tidak melakukan aktivitas gym (di indoor) sama sekali, akhirnya saya mencoba berdisiplin melakukan olahraga di outdoor. Dimulai dengan berenang tiap Sabtu, hingga berlari subuh hari keliling kompleks perumahan (dua kali seminggu) dan melakukan simple Yoga di taman dekat kantor. Semua mulai saya lakukan untuk tetap menjaga kesehatan dan tentunya berat badan. Well, tulisan ini masih akan berlanjut, akan banyak kisah menarik lainnya khususnya tentang resolusi kesehatan yang sudah saya susun untuk dilakukan di tahun 2017. Salam #GUESEHAT!