Ketombe merupakan salah satu masalah pada area kepala dan rambut yang cukup umum terjadi. Kondisi ini ternyata tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tetepi juga balita. Selain menurunkan rasa percaya diri karena keberadaan ketombe yang seringkali mengotori pakaian, ketombe juga bisa menimbulkan rasa gatal yang tidak nyaman. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai permasalahan ketombe pada balita dan cara mengatasinya, yuk Mums simak penjelasannya berikut ini!

 

Penyebab Ketombe pada Balita

Penyebab pasti timbunya ketombe sebenarnya tidak diketahui. Namun, beberapa kondisi atau masalah berikut bisa menjadi faktor penyebab kemungkinan timbulnya ketombe.

- Kulit berminyak

- Eksem, yang menyebabkan pengelupasan kulit sehingga mengakibatkan pembetukan serpihan ketombe

- Infeksi jamur, seperti yang disebabkan oleh jamur Malassezia

- Perubahan musiman, di mana ketombe terlihat lebih banyak selama musim dingin karena peningkatan produksi minyak dan kondisi kulit kepala yang lebih lembap

- Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa ketombe terjadi akibat adanya kecenderungan genetik

- Reaksi alergi terhadap beberapa bahan kimia dalam sabun atau sampo

 

Baca juga: Masalah Kepala Berketombe, Oh Ketombe!
 

Gejala Ketombe pada Balita

Gejala utama dari kondisi ini tentu saja adanya serpihan-serpihan ketombe berwarna kuning atau putih yang sering muncul di kulit kepala dan bahu. Dalam permasalahan ketombe parah yang disebabkan oleh kondisi dermatitis seboroik, beberapa gejala lain seperti berikut ini mungkin juga akan muncul.

- Ruam merah di sekitar telinga, dahi, alis, atau kulit kepala

- Terdapat sisik pada kulit berwarna putih atau kuning berminyak yang dapat juga disertai dengan bercak merah di sepanjang garis rambut, di belakang rambut, di alis, antara hidung dan bibir, di dada, di ketiak, dan selangkangan

- Kulit kering

- Rambut rontok

- Rasa gatal

- Jika ketombe disebabkan oleh infeksi jamur, maka Mums mungkin akan melihat adanya rambut si Kecil yang rontok atau bercak pada kulit kepala yang tidak ditumbuhi rambut

 

Baca juga: 4 Penyebab Ketombe dan Cara Mengatasinya
 

Cara Mengatasi Ketombe pada Balita

Ketika si Kecil mengalami masalah berketombe, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan sampo anti-ketombe atau salep yang bertujuan untuk mengurangi gejalanya. Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga bisa dilakukan untuk mengatasi ketombe pada balita, sebagai berikut:

- Cucilah kulit kepala dan rambut si Kecil secara teratur

- Gunakan sikat bulu yang bersih dan lembut untuk menyisir rambut mereka

- Gunakan sampo anti-ketombe

- Jika sampo anti ketome OTC (Over The Counter) tidak membantu, maka dokter mungkin akan merekomendasikan sampo, krim steroid, atau krim antijamur yang disesuaikan dengan penyebab ketombe

- Dokter juga mungkin akan merekomendasikan penggunaan sampo yang mengandung asam salisilat. Asam salisilat dapat memecah lapisan kulit yang tebal dan membantu mengurangi ketombe

- Penggunaan sampo dengan kandungan seperti selenium sulfida, belerang, tar, seng pyrithione, atau ketoconazole mungkin juga efektif. Namun, tetap konsultasikan dengan dokter mengenai pemakaiannya

- Batasi asupan makanan anak, seperti roti, keju, atau makanan yang dibuat dari ragi atau jamur

 

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Ketombe biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah menggunakan sampo khusus untuk mengatasi ketombe. Namun, jika Mums memperhatikan beberapa kondisi berikut pada si Kecil, maka segeralah konsultasikan dengan dokter. Beberapa kondisi tersebut seperti:

- Ketombe yang semakin memburuk dengan meningkatnya pengelupasan kulit

- Rasa gatal yang tidak tertahankan

- Rambut rontok

- Perdarahan atau munculnya nanah di kulit kepala

 

Ketombe bisa sangat mengganggu karena rasa gatal yang ditimbulkannya. Hal ini tentu terasa sangat menyiksa jika terjadi pada si Kecil. Oleh karena itu, segera konsultasikan pada dokter untuk mengatasi masalah ketombe yang dialami oleh si Kecil ya, Mums! (BAG)

 

Baca juga: Begini Cara Pria Mengatasi Ketombe
 

 

Sumber:

Mom Junction. "Dandruff In Toddlers: Why Does It Happen And How To Treat It".