Suka gemas ketika melihat bayi kembar? Karena faktor gemas ini, banyak Mums yang ingin agar bisa hamil kembar. Eits, tunggu dulu. Lebih baik ketahui dulu yuk, informasi penting seputar hamil kembar di sini.

 

Bagaimana agar Bisa Hamil Kembar?

Kehamilan dengan jumlah janin yang dikandung lebih dari satu dinamakan kehamilan kembar. Dalam istilah medis, ini disebut gemeli. Kehamilan gemeli atau kembar terbagi menjadi 3 jenis, yaitu kembar identik, nonidentik (fraternal), dan Higher Order Multiples yang terdiri dari 3 janin bahkan lebih.

 

Perbedaan utama kembar identik dan kembar nonidentik terletak pada proses pembuahan. Bayi kembar identik dihasilkan saat 1 sperma membuahi 1 sel telur, kemudian membelah menjadi 2 janin. 

 

Pembelahan terjadi pada hari pertama dan keempat pembuahan, sehingga janin memiliki 1 plasenta dan 1 kantong ketuban. Inilah yang membuat bayi kembar identik memiliki kemiripan perawakan fisik.

 

Sementara itu, bayi kembar nonidentik terjadi karena 2 sperma membuahi 2 sel telur secara terpisah, sehingga membelah menjadi 2 janin dengan 2 plasenta berbeda. Bayi kembar nonidentik akan memiliki 2 kantong ketuban dan 2 plasenta secara terpisah. Kondisi ini membuat bayi kembar fraternal umumnya berbeda jenis kelamin, bahkan tidak memiliki kemiripan wajah.

 

Ada pula kembar 3, kembar 4, atau lebih. Kondisi ini dinamakan Higher Order Multiples, yang proses pembuahannya merupakan kombinasi dari kembar nonidentik dan kembar identik. Misalnya pada kembar 3 yang bersifat trizygotik, artinya setiap individu terbentuk dari zigot terpisah atau kombinasi telur/sperma.

 

Mereka umumnya digambarkan sebagai perkalian "persaudaraan" dan berbagi kesamaan genetik, seperti umumnya saudara kandung. Namun, tidak jarang kembar 3 menjadi dizygotic, yang terjadi ketika 2 telur dibuahi oleh 1 sperma, dan salah satu telur yang dibuahi terbelah menjadi 2.

 

Baca juga: Hah, Bayi Kembar di Dalam Rahim Kok Bisa Hilang?

 

Hamil Kembar Lebih Berisiko?

Berbeda dengan kehamilan tunggal, Mums biasanya akan merasakan atau mengalami beberapa tanda yang khas ketika hamil kembar, seperti:

  • Berat badan Mums bertambah dengan cepat pada awal kehamilan.
  • Mengalami mual dan muntah yang parah.
  • Ditemukan lebih dari 1 detak jantung saat pemeriksaan pranatal.
  • Ukuran rahim lebih besar dari kehamilan pada umumnya.

 

Selanjutnya, kehamilan kembar bisa dipastikan dengan pemeriksaan USG pada trimester pertama (12 minggu pertama). USG akan memastikan apakah kehamilan itu tunggal atau kembar dengan melihat jumlah plasenta serta kantong ketuban yang ada. 

 

Terlepas dari betapa gemasnya melihat bayi kembar, perlu Mums tahu bahwa kehamilan kembar adalah kehamilan yang sangat berisiko. Beberapa risiko yang harus siap dihadapi jika mengandung bayi kembar antara lain:

 

  • Persalinan prematur

Semakin banyak jumlah janin yang dikandung, semakin besar pula risiko kelahiran dini. Jika bayi lahir prematur artinya ia lahir sebelum tubuh dan sistem organnya matang sepenuhnya.

 

Bayi-bayi ini sering kali berukuran kecil dengan berat badan lahir rendah, sehingga lebih rentan terkena infeksi dan mungkin saja membutuhkan bantuan bernapas. Banyak bayi lahir kembar membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif neonatal (NICU).

 

  • Gangguan metabolik 

Pada kehamilan kembar, Mums 2 kali lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi saat hamil (hipertensi gestasional) ataupun diabetes gestasional.

 

  • Anemia

Risiko anemia berisiko 2 kali lebih besar pada kehamilan kembar dibandingkan pada hamil tunggal.

 

  • Cacat lahir

Bayi kembar memiliki risiko 2 kali lipat untuk mengalami masalah saat lahir (bawaan), seperti spina bifida, cacat tabung saraf, serta masalah saluran pencernaan dan jantung.

 

  • Keguguran

Ada sebuah fenomena yang disebut sebagai sindrom kembar menghilang (vanishing twin syndrome). Kondisi ini terjadi ketika lebih dari 1 janin ditemukan, tetapi lenyap atau keguguran. Ini sering terjadi pada trimester pertama, yang mungkin disertai dengan perdarahan. 

 

  • Twin-to-twin Transfusion Syndrome

Twin to twin transfusion syndrome terjadi saat suplai darah yang dibutuhkan janin kembar dalam kandungan tidak berimbang. Akibatnya, salah satu janin mendapatkan pasokan darah yang melimpah, sementara janin lainnya kekurangan.

 

Pada kondisi ini, hanya terdapat 1 plasenta, yang menyebabkan ukuran dan berat kedua janin berbeda, meski mereka memiliki jenis kelamin yang sama. Selain itu, terdapat perbedaan ukuran kantong ketuban dan tali pusat, serta terjadi penumpukan cairan pada salah satu janin kembar. Kondisi TTTS bisa berdampak buruk terhadap janin, mulai dari perkembangan yang terhambat, lahir dengan kondisi cacat, hingga kematian.

 

Baca juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Tandem Nursing Bayi Kembar

 

 

Bisakah Melahirkan Normal pada Kehamilan Kembar?

Kekhawatiran ini sering kali dirasakan oleh ibu hamil dengan kehamilan kembar. Satu hal yang perlu Mums ketahui, Mums yang hamil kembar tetap bisa kok melahirkan dengan persalinan normal. Asalkan, memenuhi beberapa kondisi berikut ini:

  • Mums tidak memiliki masalah kesehatan apa pun, termasuk pre-eklampsia dan diabetes gestasional.
  • Posisi bayi baik, yaitu kepala menghadap ke bawah, setidaknya bayi pertama yang paling dekat dengan jalan lahir. Setelah bayi pertama lahir dan jika posisi kepala bayi kedua belum ideal, dokter akan mencoba mengubah posisi bayi dengan memberikan tekanan manual ke perut Mums atau dengan menjangkau bagian dalam rahim. Persalinan normal pada hamil kembar juga bisa dibantu dengan menggunakan alat, seperti vakum atau forceps, sesuai dengan kebutuhan dokter. 
  • Usia kehamilan harus cukup bulan. Waktu yang tepat untuk melahirkan bayi kembar secara normal setidaknya saat usia kehamilan mencapai 38 minggu.

 

Yang penting diingat, Mums haruslah lebih sering memeriksakan diri ke dokter jika mengandung bayi kembar. Ini demi mendapatkan kehamilan yang berjalan lancar serta terhindar dari komplikasi yang menyulitkan persalinan. (AS)

 

Baca juga: Persiapan Menyambut Kelahiran Bayi Kembar

 

Referensi

Web MD. Expecting Twin Pregnancies

Very Well. Pregnant with Twins