Penyakit menahun seperti diabetes melitus seringkali membuat penderita maupun orang terdekatnya merasa sedih. Ketika gejala diabetes muncul biasanya banyak perubahan yang terjadi pada penderita. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendeteksi gejala diabetes sedini mungkin agar dapat ditangai dengan cepat. Berikut adalah beberapa gejala diabetes yang harus Kamu ketahui:

 

Keluhan klasik DM (gejala diabetes melitus pada umumnya)

  • Sering berkemih (buang air kecil) khususnya dirasakan pada malam hari
  • Sering merasa haus
  • Sering merasa lapar
  • Penurunan berat badan drastis yang tidak jelas sebabnya

 

Keluhan lain

  • Badan lemas
  • Kesemutan
  • Gatal-gatal
  • Penglihatan kabur
  • Gangguan ereksi pada pria
  • Keputihan pada wanita
  • Gatal di daerah kewanitaan
  • Infeksi atau luka yang lama sembuh
Baca juga: Selalu Haus dan Berkemih, Jangan-Jangan Diabetes Insipidus
 

Apakah gejala diabetes tersebut terjadi pada Kamu? Jika ya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Langkah awal yang akan dilakukannya adalah melakukan pemeriksaan gula darah vena pada saat puasa atau sewaktu. Namun, jika hasilnya meragukan maka Kamu akan diminta untuk mengonsumsi glukosa 75 gr atau yang disebut sebagai Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO).

 

Pada umumnya, pemeriksaan diagnosis diabetes dilakukan melalui kadar glukosa dalam darah, bukan melalui urin. Meskipun penyakit diabetes melitus seringkali disebut dengan penyakit kencing manis. Jika pada pemeriksaan pertama dilakukan pada darah vena, maka untuk selanjutnya khususnya bagi seseorang yang positif terkena diabetes melitus, akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau glukosa darah, dan diperiksa dari pembuluh darah kapiler. Caranya, dengan menusukkan jarum kecil pada ujung jari yang berguna untuk mendapatkan sampel setetes darah. Kemudian, darah yang keluar ditempelkan pada ujung strip yang terdapat pada alat pemeriksa glukosa darah portable.

 

Saat ini yang paling sering digunakan adalah yang berbentuk seperti pulpen. Melalui alat ini, penderita diabetes melitus dapat melakukan pemeriksaan mandiri. Cara ini disebut juga sebagai Self-Monitoring Blood Glucose (SMBG). Berikut adalah kriteria berdasarkan hasil pemeriksaan glukosa darah yang berguna untuk membedakan apakah termasuk diabetes melitus atau bukan. Data ini bersumber dari Konsensus PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) pada 2011. Disebutkan dalam tabel darah sewaktu dan darah puasa, dan perbedaannya adalah glukosa darah puasa berarti tidak ada asupan kalori setidaknya 8 jam terakhir sebelum pemeriksaan darah. Sedangkan glukosa darah sewaktu tidak terikat waktu pada asupan kalorinya.

Baca juga: Merawat Orang Tua yang Terkena Diabetes 
 

Tabel 1. Pemeriksaan Glukosa Darah

  DM
Kadar Glukosa Darah Sewaktu (mg/dL) ≥ 200
Kadar Glukosa Darah Puasa (mg/dL) ≥ 126

 

Pengecekkan untuk diabetes melitus sedikit berbeda dengan diabetes melitus gestasional atau yang hanya dialami oleh ibu hamil. Pengecekkan untuk melihat ada atau tidaknya risiko DM Gestasional dilakukan sejak kunjungan pertama pemeriksaan kehamilannya. Apabila menunjukkan adanya risiko terkena DM Gestasional maka segera dilakukan pemeriksaan glukosa darah. Hasilnya akan menentukan pemeriksaan lainnya seperti TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) di lain waktu.

 

Hari Diabetes Sedunia

Berkaitan dengan penyakit diabetes tersebut, setiap tanggal 14 November diperingati Hari Diabetes Sedunia. Awalnya, tanggal ini ditetapkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) secara resmi tahun 2007. Tanggal 14 dipilih karena  pada tangal tersebut Frederick Banting berhasil menemukan insulin, yang sangat berharga bagi para penderita diabetes. Selain itu, PBB menggunakan logo lingkaran biru sebagai lambang untuk memeringati Hari Diabetes Sedunia. Lingkaran berarti kesatuan dan warna biru melambangkan warna langit sekaligus warna yang juga digunakan PBB. Yuk, bersama masyarakat di dunia kita mencegah diabetes dengan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Baca juga: Banyak Penderita Diabetes di Indonesia Tidak Tahu Dirinya Mengidap Diabetes