Plastik adalah jenis kemasan yang paling umum digunakan untuk mengemas makanan. Berdasarkan data Badan POM, di Indonesia hampir 50 persen makanan menggunakan kemasan plastik. Dan, kebanyakan orang lebih memilih plastik yang tidak mudah pecah, ringan, mudah dibentuk, mudah diwarnai, dan mudah diproduksi secara massal.

Ironisnya, ternyata ada beberapa plastik yang digunakan untuk membungkus makanan berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu, sebelum membeli makanan Kamu perlu meneliti terlebih dahulu apakah kemasan plastiknya aman. Berikut jenis-jenis plastik yang sudah diberi izin oleh otoritas resmi untuk digunakan sebagai kemasan makanan.

Baca juga: Yuk, Kurangi Bahaya Kantong Plastik!

 

Polyethylene Terephthalate (PET)

PET adalah jenis plastik yang sering digunakan menjadi kemasan makanan dan minuman. Biasanya, PET digunakan sebagai kemasan minyak goreng, selai kacang, kecap, sambal, dan berbagai macam botol minuman. PET adalah jenis plastik yang jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, serta bisa melunak pada suhu 80°C. 

Meski otoritas internasional seperti FDA memberikan izin pakai dan mengonfirmasi keamanan plastik ini sebagai kemasan makanan dan minuman, Kamu juga tetap harus hati-hati. Pasalnya, sisa bahan dasar etilen glikol di plastik ini adalah zat mutagenik dan racun bagi sistem reproduksi. Zat tersebut bisa berpindah ke makanan dan minuman.

Sebagai tips, hindari pemakaian kemasan PET untuk makanan panas dengan suhu lebih dari 60°C. Jangan pula menggunakan kemasan PET lebih dari 2 kali, karena sisa bahan dasarnya bisa lebih mudah berpindah ke dalam makanan atau minuman.

 

Polypropylene

Polypropylene adalah jenis plastik yang umumnya digunakan pada kemasan makanan. Contoh makanan yang dikemas menggunakan polypropylene adalah biskuit, keripik kentang, sedotan, dan lunch box. Kemasan dengan jenis plastik ini biasanya digunakan lebih dari satu kali. Sifat polypropylene keras namun fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, dan bisa melunak pada suhu 140°C.

Pada umumnya, polypropylene adalah jenis plastik yang relatif aman untuk digunakan sebagai kemasan makanan ketimbang jenis plastik lainnya. Selain itu, plastik ini tahan panas sehingga bisa digunakan untuk pemanasan dengan microwave. Namun, penggunaannya juga harus sesuai dengan saran yang tertera di kemasannya.

 

High Density Polyethylene (PE-HD)

PE-HD bisa dibilang sebagai jenis plastik yang paling umum digunakan. Di pasar swalayan, Kamu akan melihat banyak plastik PE-HD dalam bentuk kemasan susu dan jus botol. PE-HD juga digunakan sebagai kemasan mentega dan es krim. Sifat jenis plastik ini keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembapan, dapat ditembus gas, permukaan berlilin, buram, mudah diwarnai, diproses, dan dibentuk, serta bisa melunak pada suhu 75°C.

Sama seperti polypropylene, PE-HD juga relatif aman untuk digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman ketimbang jenis plastik lainnya. Namun, jenis plastik ini tidak tahan panas. Karenanya, jangan menuangkan makanan atau minuman panas ke atas plastik ini. Karena plastik ini agak buram, kalau mau digunakan lagi harus dipastikan kebersihannya, karena sisa bahan dasarnya bisa berpindah ke makanan atau minuman.

Baca juga: 7 Tanda Segitiga Pada Botol Minum Plastik

 

Low Density Polyethylene (PE-LD)

PE-LD mirip dengan PE-HD, hanya saja PE-LD lebih lentur. PE-LD biasanya digunakan sebagai kemasan botol kecap, mayones, dan bungkus roti. Jenis plastik PE-LD mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, dan bisa melunak pada suhu 70°C.

PE-LD juga relatif aman digunakan untuk kemasan makanan ketimbang jenis plastik lainnya. Namun, jenis plastik ini sering dibuat menjadi kantong daur ulang. Jika sudah didaur ulang, sebaiknya jangan digunakan lagi untuk membungkus makanan, terutama makanan panas.

 

Polistren (PS)

Polistren terbagi menjadi dua jenis, yaitu PS kaku dan PS busa. PS kaku bersifat jernih seperti kaca dan buram, kaku, getas, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, dan bisa melunak pada suhu 95°C. PS kaku biasanya digunakan untuk toples, cup es krim, serta sendok dan garpu. Sementara itu, PS busa bersifat seperti busa, biasanya berwarna putih, lunak, getas, serta terpengaruh lemak dan pelarut. Plastik jenis PS busa biasa dibentuk menjadi mangkuk, gelas, piring, dan baki.

Kamu perlu mewaspadai adanya residu monomer stiren yang merupakan zat karsinogen golongan 2B, dengan sifat racun akut rendah. Di luar hal tersebut, jenis plastik ini termasuk aman sebagai kemasan makanan, karena bahan dasarnya jauh di bawah batas yang disyaratkan. Tapi, Kamu tidak boleh memasukkan kemasan PS yang biasa dikenal dengan nama styrofoam ke dalam microwave. Jangan pula menggunakan jenis plastik ini untuk mewadahi makanan berminyak dan panas.

 

Polivinil Klorida (PVC) 

Polivinil Klorida atau PVC juga sangat banyak digunakan sebagai kemasan makanan. Jenis plastik ini terbagi menjadi 2, yaitu PVC kaku-semi kaku dan PVC lunak. PVC kaku-semi kaku bersifat kuat, keras, bisa jernih, bisa diubah bentuknya dengan pelarut, dan bisa melunak pada suhu 80°C. PVC kaku-semi kaku biasa digunakan sebagai botol untuk jus, air mineral, minyak sayur, kecap, dan sambal. Sementara itu, PVC lunak bersifat lunak, dapat dikerutkan, dan jernih. PVC lunak digunakan sebagai pembungkus makanan atau food wrap

Meski banyak digunakan, PVC mengandung hal-hal yang perlu diwaspadai. Hal-hal tersebut di antaranya residu VCM yang terbukti bisa mengakibatkan kanker hati, senyawa ester ftalat yang bisa mengganggu sistem endokrin, senyawa logam berat Pb yang dapat meracuni ginjal dan saraf, serta senyawa logam berat Cd yang bisa meracuni ginjal dan menyebabkan kanker paru-paru.

Namun dengan teknologi canggih saat ini, kebanyakan dari zat-zat berbahaya tersebut sudah dimodifikasi terlebih dahulu. Jadi, plastik jenis ini aman untuk digunakan sebagai kemasan. Sebagai tips, jangan gunakan PVC untuk mewadahi makanan panas dan berminyak.

Baca juga: Ketahui Arti Tulisan pada Kemasan Obat Berikut!

 

Semua plastik yang disebutkan di atas adalah jenis-jenis plastik yang sudah diberi izin beredar oleh otoritas negara BPOM. Namun, Kamu tetap perlu berhati-hati dalam menggunakannya. Ikuti petunjuk amannya dan pastikan makanan berkemas plastik yang Kamu beli tertutup rapat dan tidak terkontaminasi.