Ketika membeli makanan kemasan, kebanyakan dari kita mungkin hanya fokus pada rasa dan harga dari makanan tersebut. Mari kita luangkan waktu untuk membahas mengenai kemasan makanan dan manfaatnya bagi setiap konsumen yang berbelanja.

 

Kemasan yang awet, kuat, dan tahan lama adalah salah satu alasan kenapa kita memiliki persediaan makanan yang cukup, karena perannya dapat melindungi makanan, efisien, dan memudahkan dalam proses transportasi.

 

Baca juga: Kenali Kemasan Plastik Pembungkus Makanan Kamu, Yuk!

 

1. Keamanan dan Melindungi bahan makanan

Kemasan makanan dapat memperpanjang masa simpan bahan makanan. Artinya, makanan dapat dijaga kemanannya untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama.

 

Paparan oksigen dapat menyebabkan makanan basi. Maka dari itu, beberapa jenis makanan dikemas dengan kemasan yang kedap udara. Kita tentu juga tidak mau makanan yang kita konsumsi menyebabkan penyakit, bukan? Nah, kemasan makanan dapat menjaga agar makanan terhindar dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

 

Bahan kemasan makanan juga harus aman. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia mengatur bahan kemasan yang aman jika terpapar makanan. Walaupun kemungkinan migrasi monomer dari bahan kemasan tetap ada seiring dengan bertambahnya waktu, tingkat yang terdeteksi sangat sedikit, sehingga dianggap tidak berbahaya.

 

Kemasan makanan juga harus dapat melindungi makanan dari kerusakan. Maka bahan kemasan harus disesuaikan dengan fungsi ini. Misalnya, tidak mengemas telur dalam kantung kertas tetapi menggunakan plastik atau karton yang kokoh.

 

2. Kemudahan, efisiensi, dan informasi

Inti dari kemasan makanan adalah untuk membuat konsumen mudah mengambil apa yang dibutuhkan dalam jumlah yang tepat. Makanan dapat disimpan, dibuka kemasannya, dilihat bentuk makanannya, dan kemasannya dapat dibuang jika sudah tidak dapat digunakan kembali.

 

Kemasan makanan juga menjadi sumber informasi mengenai isi produk, seperti kandungan nilai gizi, komposisi bahan makanan, serta tanggal layak konsumsi. Beberapa kemasan pun mencantumkan tips keamanan makanan dan saran penyajian.

 

Baca juga: Ricuh Isu Air Mineral Kemasan Mengandung Mikroplastik, Ini Tanggapan dari BPOM RI!

 

 

Bahan Kemasan Makanan

Kemasan makanan dapat terbuat dari kaca, metal, kertas, maupun plastik. Terkadang juga merupakan kombinasi dari beberapa bahan. Berikut adalah beberapa bahan kemasan makanan yang banyak kita jumpai:

 

  1. Kaca

Kaca merupakan bahan kemasan makanan yang tertua. Ini pertama kali digunakan sekitar 5.000 tahun yang lalu. Keunggulannya adalah kaca bersifat inert atau tidak mudah bereaksi secara kimia, sehingga menjadi dinding pertahanan yang baik dari gas dan mikroorganisme. Kaca juga dapat disterilkan, mudah digunakan kembali, maupun didaur ulang. Kerugiannya adalah bahan ini berat dan mudah pecah.

 

  1. Metal

Kemasan metal, seperti aluminium, kaleng lapis timah, maupun kaleng bebas timah sudah digunakan sejak tahun 1900-an. Metal juga merupakan bahan yang baik dalam melindungi bahan makanan di dalamnya.

 

Metal dapat menerima panas dan disegel untuk disterilkan. Aluminium dapat digunakan menjadi kaleng ringan untuk minuman. Kaleng dengan timah lebih kuat dan dapat digunakan untuk minuman kaleng, makanan olahan, dan kaleng aerosol. Sedangkan kaleng bebas timas merupakan yang terkuat dan dapat digunakan sebagai tutup botol dan drum besar untuk kemasan berukuran besar.

 

Walaupun demikian, partikel timah dapat bermigrasi pada makanan sehingga perlu dilapisi dengan bahan lain. Aluminium lebih mahal tetapi tidak dapat disambung, sehingga hanya dapat dipergunakan sebagai wadah tanpa sambungan. Kaleng bebas timah dapat berkarat, sehingga juga perlu material lapisan untuk melindunginya.

 

  1. Kertas dan karton

Material kemasan ini sudah digunakan sejak tahun 1600-an. Kemampuan pembatas kertas terbatas, sehingga jika digunakan sebagai wadah makanan perlu dilapisi oleh lilin, pernis, atau resin supaya tahan terhadap air dan minyak. Sedangkan karton digunakan sebagai kemasan boks makanan. Keduanya menyumbangkan sekitar 35% dari total kemasan makanan yang digunakan di dunia.

 

  1. Plastik

Plastik merupakan bahan kemasan yang paling baru, serbaguna, dan paling banyak digunakan. Sifatnya yang ringan, tidak mahal, dapat disegel dengan panas, dan bisa digunakan dalam microwave. Wadah dan botol plastik memiliki simbol untuk menunjukkan jenis plastiknya, yang penting untuk proses daur ulang.

 

Baca juga: 4 Zat Kimia Berbahaya yang Sering Digunakan dalam Makanan

 

Cara Membaca Label Makanan -GueSehat.com