Siapa sih yang tidak suka cokelat? Kebanyakan dari kita menyukai makanan manis yang satu ini. Nah, sebenarnya kapan ya bayi boleh makan cokelat? Memang bayi boleh makan cokelat? Daripada penasaran, cari tahu jawabannya di bawah ini yuk, Mums!

 

Kapan Bayi Boleh Makan Cokelat?

Cokelat mengandung kafein dan theobromine, senyawa yang berhubungan dengan kafein. Theobromine memiliki satu per sepuluh efek dari kafein tetapi merupakan stimulan yang lemah. Kandungan kafein dan theobromine belum dapat dicerna oleh bayi, bahkan yang telah berusia lebih dari enam bulan sekalipun.

 

Oleh karena itu, sebaiknya Mums menunggu si Kecil hingga berusia lebih dari 24 bulan atau 2 tahun untuk memberikannya cokelat. Hal ini juga disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna untuk mencerna cokelat yang ia makan.

 

Baca juga: Penyuka Cokelat Susu, Waspada Kalorinya yang Tinggi!

 

Apakah Cokelat Baik untuk Bayi?

Setelah usia bayi melewati 24 bulan atau 2 tahun, tentu ia sudah boleh makan cokelat! Cokelat memiliki berbagai manfaat kesehatan, asalkan tidak dimakan secara berlebihan. Berikut beberapa manfaat cokelat bagi kesehatan yang perlu Mums ketahui!

  • Dapat mendukung fungsi otak. Flavanol yang ditemukan dalam cokelat dapat meningkatkan fungsi memori sekaligus meningkatkan kemampuan kognitif umum.

 

  • Baik untuk peredaran darah. Makan cokelat terbukti meningkatkan kinerja jantung dan pembuluh darah. Flavanol yang ditemukan dalam cokelat mencegah pembekuan darah dan meningkatkan sirkulasi darah.

 

  • Mengurangi kerusakan sel. Cokelat kaya akan antioksidan untuk meminimalisasikan kerusakan sel alami dan meningkatkan efisiensi berbagai fungsi sel.

 

  • Membuat bahagia. Cokelat merangsang produksi neurotransmiter yang disebut endorfin. Hormon ini menciptakan perasaan bahagia.




serba_serbi_cokelat

 



Mengenalkan Cokelat kepada Anak

Jika Mums ingin mengenalkan cokelat kepada si Kecil, Mums bisa memberikannya susu cokelat. Rata-rata susu cokelat mengandung 5 mg kafein dalam sajian 226 gr. Sedangkan, pada 226 gr cokelat batang, mengandung 160 mg kafein.

 

Oleh sebab itu, Mums disarankan mengenalkan cokelat kepada anak melalui susu cokelat terlebih dahulu. Sebaiknya Mums juga memberikan cokelat dengan kandungan kafein yang tidak lebih dari 45 mg dalam sehari.

 

Saat memilih susu cokelat untuk si Kecil, pilihlah yang rendah gula, kaya nutrisi, dan tanpa bahan pengawet. Minum susu cokelat yang tinggi gula secara berlebihan akan meningkatkan kadar gula darah si Kecil dan membuatnya kelebihan berat badan hingga obesitas.

 

Mengonsumsi produk cokelat yang tinggi akan gula secara berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan gigi dan masalah gusi. Karenanya, sebaiknya Mums membatasi konsumsi cokelat kepada si Kecil.

 

Baca juga: Selain Enak, Cokelat Panas Juga Sehat

 

Hindari Memberikan Cokelat kepada Anak Jika...

Jika ingin memberikan cokelat atau susu cokelat kepada si Kecil, Mums juga perlu memperhatikan kondisi berikut:

  • Sebelum tidur. Kafein dalam jumlah yang sedikit akan membuat si Kecil kesulitan tidur. Oleh karena itu, hindari memberikan cokelat atau susu cokelat beberapa jam sebelum tidur.

 

  • Anak dengan irritable bowel syndrome (IBS). Kondisi akut ini ditandai dengan perut kembung kronis, kram perut, dan perubahan tiba-tiba dalam buang air besar. Cokelat dapat menjadi makanan pemicu gejala IBS dan tidak boleh diberikan kepada anak yang didiagnosisi masalah ini.

 

  • Alergi makanan. Jika si Kecil memiliki alergi makanan, maka Mums harus ekstra hati-hati dalam memberikan cokelat kepada si Kecil.

 

  • Gastroesophageal reflux (GERD). Cokelat bersifat asam dan dapat memicu GERD pada bayi.

 

Sekarang Mums jadi tahu kan kapan bayi boleh makan cokelat? Jadi, bayi boleh makan cokelat jika sudah melebihi usia 24 bulan atau 2 tahun dan tidak memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

 

Baca juga: Kuis: Tes Pengetahuanmu tentang Cokelat!

 

Oh iya, kalau ingin bertanya atau berbagi pengalaman dengan Mums lainnya, Mums bisa lho memanfaatkan fitur Forum yang ada di aplikasi Teman Bumil. Cobain yuk Mums fiturnya sekarang supaya enggak penasaran! (TI/AS)


Sumber:

Garoo, Rohit. 2019. When Can Babies Have Chocolate and Does It Cause Any Problems?. Mom Junction.