Mi instan adalah makanan enak yang populer dan digemari seluruh orang di dunia. Harganya yang murah dan mudah disiapkan menjadikannya makanan favorit di saat darurat. Namun kita semua tahu ada kontroversi mengenai dampak buruk makan mi instan untuk kesehatan. Benarkah? Kenali fakta gizi mi instan berikut ini!

 

Mie instan adalah jenis mie yang sudah matang dan dikeringkan kemudian dijual dalam kemasan atau mangkuk/gelas plastik. Bahan-bahan utama mi instan adalah tepung, garam, dan minyak sawit. Bumbunya terbuat dari garam, aneka bumbu sesuai rasa mi, dan monosodium glutamat (MSG).

 

Konsumen tinggal menyeduhnya dengan air panas dan mi pun siap disantap. Semudah dan seenak itulah mi instan sehingga sulit menolaknya. Meskipun ada banyak variasi antara berbagai merek dan rasa mi instan, sebagian besar memiliki kandungan gizi yang sama. Sebagian besar jenis mie instan cenderung rendah kalori, mengandung serat dan protein, lemak, karbohidrat, natrium atau garam yang lebih tinggi dan zat gizi mikro lainnya.

 

Baca juga: Nasi atau Mi Instan yang Bikin Gemuk?

 

Kandungan Gizi Mi Instan

Satu porsi mi instan rasa sapi mengandung nutrisi sebagai berikut:

    Kalori: 188

    Karbohidrat: 27 gram

    Total lemak: 7 gram

    Lemak jenuh: 3 gram

    Protein: 4 gram

    Serat: 0,9 gram

    Sodium: 861 mg

    Tiamin: 43% dari RDI

    Folat: 12% dari RDI

    Mangan: 11% dari RDI

    Besi: 10% dari RDI

    Niasin: 9% dari RDI

    Riboflavin: 7% dari RDI

 

Perlu diingat bahwa satu paket mi ada yang berisi dua porsi, jadi jika Kamu makan seluruhnya, maka jumlah di atas akan menjadi dua kali lipatnya. Dengan 188 kalori per sajian, mi instan memiliki kalori lebih rendah daripada beberapa jenis pasta pada umumnya. Satu porsi lasagna kemasan, misalnya, mengandung 377 kalori, sementara satu porsi spaghetti kalengan. Bakso memiliki 257 kalori.

 

Karena mie instan lebih rendah kalori, memakannya sebenarnya tidak membuat Kamu langsung gemuk. Tentu saja tergantung sebarapa banyak porsi yang Kamu makan. Penting juga untuk dicatat bahwa mi instan rendah serat dan protein, sehingga jangan dijadikan pilihan untuk menurunkan berat badan.

 

Protein dan serat terbukti meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar, menjadikannya zat gizi yang berguna dalam pengelolaan berat badan. Dengan hanya 4 gram protein dan 1 gram serat per porsi, mi instan kemungkinan tidak akan terlalu mengenyangkan.

 

Baca juga: Penderita Diabetes Makan Mi Instan, Boleh Enggak, Ya?
 

Fakta Gizi Mi Instan

Berikut ini adalah fakta seputar gizi mi instan yang perlu Kamu tahu

 

1. Mi instan mengandung nutrisi mikro yang penting

Meskipun rendah serat dan protein, mi instan mengandung beberapa zat gizi mikro, termasuk zat besi, mangan, folat dan vitamin B. Beberapa mie instan juga diperkaya dengan nutrisi tambahan.

 

Di Indonesia, sebagian besar mi instan diperkaya dengan vitamin dan mineral, termasuk zat besi. Penah dilakukan penelitian bahwa mengonsumsi susu dan mi yang diperkaya zat besi dapat mengurangi risiko anemia, suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.

 

Selain itu, beberapa mi instan dibuat menggunakan tepung terigu yang diperkaya, untuk meningkatkan asupan mikronutrien tanpa mengubah rasa atau tekstur produk akhir. Penelitian juga menunjukkan bahwa makan mi instan dikaitkan dengan peningkatan asupan zat gizi mikro tertentu.

 

Sebuah studi yang dilakukan tahun 2011 membandingkan asupan nutrisi 6.440 konsumen mi instan dan konsumen mi non-instan. Mereka yang mengonsumsi mi instan memiliki asupan tiamin 31% lebih besar dan riboflavin 16% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak makan mi instan.

 

2. Mi instan mengandung MSG

Kebanyakan mi instan mengandung monosodium glutamate (MSG), bahan tambahan makanan untuk meningkatkan rasa dalam makanan olahan. Meskipun FDA mengakui MSG aman untuk dikonsumsi, dampak potensial terhadap kesehatan tetap masih menjadi pro dan kontra. Di Amerika, produk yang mengandung MSG tambahan diwajibkan mencantumkannya di label.

 

Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dengan pertambahan berat badan dan bahkan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual. Namun, penelitian lain tidak menemukan hubungan antara berat badan dan MSG ketika orang mengkonsumsinya dalam jumlah sedang.

 

Beberapa penelitian juga mengatakan MSG dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak. Namun demikian, penelitian lain menunjukkan bahwa MSG pada makanan hanya memiliki sedikit efek pada kesehatan otak, bahkan MSG dalam jumlah besar tidak dapat melewati sawar darah-otak.

 

Meskipun MSG kemungkinan aman dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap MSG dan harus membatasi asupannya. Penderita mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.

 

Baca juga: Untuk Generasi Micin, Ternyata MSG Tidak Berbahaya, Kok!

 

3. Mi Instan memiliki kadar garam tinggi

Satu porsi mie instan mengandung 861 mg sodium. Jika Kamu makan bersama bumbunya, maka kandungan garamnya menjadi berlipat ganda menjadi 1.722 mg natrium. Ada bukti yang menunjukkan bahwa asupan natrium yang tinggi mungkin memiliki efek negatif pada orang-orang tertentu, misalnya meningkatkan tekanan darah atau memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi.

 

Satu penelitian melihat efek dari pengurangan asupan garam pada lebih dari 3.153 peserta. Pada peserta dengan tekanan darah tinggi, setiap pengurangan asupan natrium 1.000 mg menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik 0,94 mmHg.

 

Studi lain mengikuti orang dewasa yang berisiko terkena tekanan darah tinggi selama 10-15 tahun untuk meneliti efek jangka panjang dari pengurangan garam. Di akhir studi ditemukan bahwa mengurangi asupan natrium menurunkan risiko kejadian kardiovaskular hingga 30%.

 

Cara Memilih Mie Instan Paling Sehat

Perlu juga dicatat bahwa ada beberapa pilihan mi instan yang lebih sehat. Misalnya mi yang dibuat dengan menggunakan biji-bijian utuh atau mengandung natrium dan lemak yang lebih rendah.

 

Jika mi instan jenis tersebut tidak tersedia, Kamu bisa membuatnya menjadi lebih sehat dengan menambahkan sayuran hijau dan mengurangi bumbunya. Misalnya menambahkan sawi atau kangkung. Dengan begitu Kamu tetap dapat menikmati lezatnya mi instan tanpa merasa berdosa karena mengonsumsi mi yang tidak sehat.

 

Baca juga: Aturan Makan Mi Instan bagi Ibu Hamil

 

 

Referensi:

Healthline.com. Are Instant Noodles Bad for You?

Verywellfit.com. How to Make These Packaged Noodles Healthier