Mums ingin si Kecil tumbuh dengan sehat? Memberikan makanan yang tepat adalah salah satu cara menjaga kesehatannya. Ketika bayi berumur di bawah 6 bulan, ASI saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Namun setelah usia 6 bulan, ia membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) karena kebutuhan gizinya semakin meningkat. 

 

Meski begitu, tidak semua jenis makanan tambahan mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi. Artinya, Mums harus memilih makanan padat gizi yang diberikan sesuai dengan umur si Kecil. Sebagai acuan, Mums bisa mengikuti panduan pemberian MPASI berikut ini.

 

Pemberian MPASI Berdasarkan Usia

Di setiap tahapan tumbuh kembang bayi, terdapat perubahan psikologis maupun fisik. Supaya perubahan tersebut menjadi lebih baik, Mums harus menjaga keseimbangan gizi makanan si Kecil. Salah satu caranya berikan jenis makanan yang sesuai dengan umur bayi. Berikut tabel pemberian MPASI yang bisa dijadikan acuan.

 

Umur

Kebutuhan ASI

MPASI

Frekuensi Pemberian MPASI

6 bulan

3-5 cangkir dalam sehari

Serealia sebanyak 1-4 sendok makan

1-2 kali sehari

Buah dan sayur (puree) sebanyak 1-4 sendok makan

1-2 kali sehari

7-8 bulan

3-5 cangkir dalam sehari

Serealia dan puree sebanyak 4-9 sendok makan

2-3 kali makan

Daging atau telur sebanyak 1-6 sendok makan

Dalam sehari

9-12 bulan

2-5 cangkir dalam sehari

Serealia, buah, dan sayuran sebanyak setengah cangkir

2 kali sehari

Sumber protein (daging, telur, atau keju) sebanyak setengah cangkir

Dalam sehari

 

Sementara itu, bayi berumur 12-24 bulan sudah bisa mengonsumsi makanan orang dewasa. Pasalnya, di rentang umur tersebut, gigi bayi sudah banyak yang tumbuh. Dengan demikian, ia merasa nyaman mengunyah berbagai jenis makanan.

 

Beberapa jenis MPASI untuk bayi umur 12-24 bulan antara lain:

  • Sayur yang direbus sebanyak 3/4—1 cangkir;
  • Buah yang dipotong dalam bentuk dadu atau persegi sebanyak 3/4—1 cangkir;
  • Sumber protein, seperti suwiran daging dan tahu 3—4 cangkir;
  • Finger food;
  • Serealia sumber zat besi 1/4—1/2 cangkir.

 

Baca juga: 4 Alasan Anak Susah Makan

 

Jenis MPASI yang Umum untuk Bayi di Indonesia

Tahukah Mums bahwa setiap negara memiliki jenis makanan tambahan berbeda untuk bayi? Begitu pula dengan Indonesia, jenis makanan yang diberikan harus sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan RI. Apa saja?

 

  • Buah-buahan

Jenis buah di Indonesia relatif beragam. Jenis buah yang biasanya dikonsumsi untuk MPASI di antaranya pepaya, tomat, pisang, alpukat, melon, mangga, dan jeruk. Ketika diberikan kepada bayi, buah-buah tersebut harus dalam kondisi matang.

 

Supaya aman dikonsumsi bayi, Mums harus mencuci buah terlebih dahulu. Setelah itu, kupas kulit buah sampai bersih. Kemudian, suapkan buah kepada bayi dengan cara dikerik secara halus menggunakan sendok teh.

 

Khusus buah tomat, Mums harus merendamnya di dalam air mendidih. Usai direndam, pisahkan kulit dan daginnya. Selanjutnya, daging tomat disaring dan diencerkan menggunakan air panas. Sebagai pelengkap, Mums bisa menambahkan sedikit gula.

 

Selain tomat, buah jeruk pun harus mendapatkan perlakuan khusus sebelum diberikan kepada bayi. Pertama, carilah jeruk yang rasanya manis. Setelah dicuci, belah jeruk tersebut menjadi 2 bagian. Lalu, peraslah masing-masing bagian hingga tersisa ampasnya.

 

Baca juga: Tata Cara Pemberian MPASI untuk Bayi 6 Bulan

 

  • Bubur Susu

Bubur susu merupakan salah satu makanan tambahan yang direkomendasikan Dokter Spesialis Anak (DSA). Tekstur bubur ini lunak, sehingga aman untuk pencernaan bayi berumur 6 bulan.

 

Bayi boleh mengonsumsi bubur susu sebanyak 1 kali dalam sehari. Jika sudah terbiasa, Mums bisa meningkatkan frekuensi pemberiannya menjadi 2 kali. Lakukan tahapan tersebut sampai 3 hari berturut-turut. Kalau tidak ada reaksi negatif, Mums dapat memberikan berbagai varian bubur susu.

 

Lalu, bagaimana cara membuat bubur susu?

Pertama, Mums mesti menyiapkan bahan-bahan berupa tepung beras, gula pasir, dan susu. Tahap berikutnya, campurkan 3 sendok makan tepung beras dengan gula pasir. Jumlah gula pasir tersebut cukup 1-2 sendok makan saja.

 

Langkah ketiga, cairkan susu dengan air matang 200 cc. Lalu, tuangkan susu sebanyak 5 sendok makan ke dalam campuran tepung beras dan gula. Setelah itu, masak campuran bahan tersebut di atas api kecil sambil diaduk sampai merata. Jika sudah terlihat kental, Mums bisa mematikan apinya.

 

  • Nasi Tim Campur

Untuk variasi agar si Kecil tidak bosan, Mums bisa membuat nasi tim campur. Sebagai pelengkap nasi tim, tambahkan sayur cincang, daging, santan, dan sedikit garam.

 

Jadwal Pemberian Makanan Pendamping ASI

Mums, MPASI bisa diberikan kapan saja ketika dibutuhkan. Misalnya, MPASI diberikan saat produksi ASI sedang rendah. Umumnya, jumlah ASI menurun mulai sore hingga malam hari.

 

Selain itu, Mums bisa memberikan makanan tambahan ketika bayi merasa lapar. Biasanya, bayi yang lapar kerap membuka mulutnya dengan lebar. Ia bertingkah seolah ingin menggigit.

 

Baca juga: Tanda-Tanda Bayi Lapar dan Kenyang

 

Lalu, bagaimana jadwal memberikan makanan tambahan yang tepat menurut WHO?

Lembaga WHO menganjurkan jadwal pemberian makanan pendamping ASI disesuaikan dengan umur bayi. Untuk bayi berusia 6-8 bulan, pemberian makanan dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari. Sementara itu, bayi umur 9-11 bulan harus mengonsumsi makanan tambahan sebanyak 3-4 kali sehari.

 

Jika si Kecil sudah berumur 12-24 bulan, MPASI bisa diberikan kapan pun sesuai permintaan dan respons bayi, diselingi dengan camilan sehat, misalnya buah-buahan. Di samping itu, Mums perlu memperhatikan hal-hal berikut ini dalam memberikan makanan tambahan.

  • Catat setiap jenis makanan yang diberikan untuk si Kecil.
  • Berikan camilan sehat sebanyak 1-2 kali di sela waktu makan, misalnya buah-buahan.
  • Perhatikan reaksi si Kecil setelah mengonsumsi jenis makanan tertentu. Jika ada alergi, segera bawa ke dokter spesialis.

 

Bagaimana Cara Memastikan Kebutuhan Gizi Bayi Terpenuhi?

Seribu hari pertama kehidupan anak (1.000 HPK) atau sama dengan usia 2 tahun merupakan masa-masa yang menentukan status kesehatan anak hingga dewasa nanti. Karenanya, Mums harus memastikan MPASI si Kecil mengandung zat gizi makro dan mikro, yang jumlahnya cukup dan seimbang. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, sampai mineralnya.

 

Saat diperlukan, Mums juga bisa memberikan Burvita untuk memastikan kebutuhan zat gizi si Kecil terpenuhi. Burvita adalah tambahan multivitamin dan mineral, yang mampu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral bayi selama masa tumbuh kembangnya. Burvita bisa diberikan bersama dengan MPASI untuk bayi umur 6-59 bulan, dengan prioritas pemberian usia 6-24 bulan.

 

Kandungan Burvita sangat lengkap, antara lain vitamin A, asam folat, yodium, dan zat besi. Oleh karena itu, Burvita tak hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi, melainkan juga mencegah anemia. Selain itu, Burvita mampu meningkatkan nafsu makan dan melindungi si kecil dari sakit. Jadi, kalau ingin si Kecil sehat dan ceria, berikan Burvita di setiap sarapannya. Burvita lebih praktis, bergizi, dan aman dikonsumsi. Buruan beli!

 

Baca juga: ASI Terbukti Mampu Mencegah Alergi pada Bayi