Ketika sedang diare, salah satu yang direkomendasikan untuk diminum adalah oralit. Lalu bagaimana dengan bayi, apakah boleh diberikan oralit? Berikut aturan pemberian oralit untuk bayi yang perlu Mums perhatikan!

 

Oralit untuk Diare

Sebelum kita membahas tentang oralit untuk bayi, ada baiknya Mums mengetahui apa sih sebenarnya oralit itu dan apa kaitannya dengan penyakit diare. Oralit atau cairan rehidrasi oral (CRO) merupakan cairan yang mengandung air, gula, dan elektrolit, khususnya potassium dan sodium.

 

Cairan yang dalam bahasa asing disebut oral rehydration solution (ORS) ini sebenarnya bukanlah obat untuk meredakan diare, melainkan ditujukan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi selama diare.

 

Berdasarkan penjelasan dari WHO, diare merupakan kondisi ketika seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan bisa berupa air saja. Frekuensinya lebih sering dari biasanya, yakni 3 kali atau lebih dalam sehari. Apabila diare yang diderita kurang dari 14 hari, maka masuk dalam kategori diare akut. Sementara jika lebih dari itu, maka disebut diare kronis atau persisten.

 

Ketika diare, si Kecil akan rentan mengalami dehidrasi. Karenanya, Mums perlu memperhatikan ciri-cirinya. Dehidrasi diare sendiri dibagi ke dalam 3 derajat, antara lain:

  1. Diare tanpa dehidrasi: Ciri-cirinya si Kecil masih aktif, mau minum seperti biasa, mata tidak cekung, dan turgor kembali cepat. Di tahap ini, si Kecil akan kehilangan cairan kurang dari 5% dari berat badannya.
  2. Diare dehidrasi ringan/sedang: Ciri-cirinya si Kecil gelisah, rewel, mata cekung, sering haus, bibir kering, frekuensi buang air kecil berkurang, dan turgor kembali lambat. Pada tahap ini, si Kecil akan kehilangan 5-10% dari berat badannya.
  3. Diare dehidrasi berat: Ciri-cirinya si Kecil tampak lesu, lunglai, atau tidak sadar, mata cekung, malas atau tidak mau minum, dan turgor kembali sangat lambat, bisa lebih dari 2 detik. Pada tahap ini, si Kecil akan kehilangan cairan lebih dari 10% dari berat badannya.

 

Sebagai catatan, tugor adalah tingkat kelenturan kulit untuk mengecek apakah si Kecil mengalami dehidrasi atau tidak. Cara untuk mengeceknya adalah dengan menarik atau mencubit kulit perut si Kecil lalu lepaskan. Apabila lipatan kulit kembali ke bentuk semula dengan cepat artinya ia tidak dehidrasi. Namun, bila kembalinya agak lama, maka tandanya ia dehidrasi.

 

Selama diare terjadi, yang perlu Mums lakukan adalah menggantikan kehilangan cairan dari tubuh si Kecil, menggantikan kehilangan cairan tubuh yang sedang berlangsung, serta memberikan cairan rumatan.

 

Salah satu yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama yaitu terapi oral rehidrasi, yakni pemberian oralit untuk diare. Sejak tahun 1975, WHO dan UNICEF telah merekomendasikan penggunaannya untuk menangani dehidrasi akibat diare.

 

Berdasarkan data dari 2018, terapi oral rehidrasi ini telah berhasil mencegah 54 juta kematian akibat diare sejak tahun 2007. Begitu juga pada tahun 1980, terapi ini berhasil menurunkan angka kematian akibat diare pada anak hampir dua per tiganya.

 

Aturan Pemberian Oralit untuk Bayi saat Diare

Pemberian oralit untuk bayi selama diare sangat membantu dehidrasi tidak berkembang sampai ke derajat kedua atau ketiga. Pasalnya jika sudah sampai dehidrasi berat, si Kecil akan menunjukkan tanda-tanda napas cepat dan dalam, amat lemas, kesadaran bisa menurun, denyut nadi meningkat, serta kekenyalan kulit sangat menurun. Jika sudah begini, maka ia perlu segera dibawa ke rumah sakit agar tidak berakibat fatal.

 

Selain bisa membeli oralit untuk bayi siap pakai di apotek, Mums juga bisa membuatnya sendiri di rumah. Cara membuat oralit untuk bayi sebagai berikut:

  • 6 sendok teh gula.
  • ½ sendok teh garam.
  • 1 liter air masak.

 

Campurkan seluruh bahan di wadah yang bersih, lalu berikan oralit untuk bayi sesuai ketentuan berikut: 

  • Diare tanpa dehidrasi: Mums bisa memberikan oralit 5-10 ml setiap si Kecil buang air besar cair.
  • Diare dehidrasi ringan/sedang: Si Kecil harus diberikan cairan rehidrasi di bawah pengawasan medis. Oralit akan diberikan sekitar 15-20 ml/kg BB/jam. Misalnya berat badan si Kecil 10 kg, maka berikan 100-200 ml oralit setiap ia diare.

 

Nah, sekarang sudah tahu kan betapa pentingnya memberikan oralit untuk bayi saat ia diare? Apabila si Kecil muntah setelah minum oralit, stop untuk sementara waktu, lalu berikan oralit kembali sedikit demi sedikit. Selain memberikan oralit untuk bayi, lanjutkan pemberian ASI seperti biasa, berikan ia makanan yang banyak mengandung cairan, serta berikan makanan dalam porsi kecil dan sering. Semoga si Kecil cepat sembuh, Mums! (AS)

 

Referensi

IDAI: Bagaimana Memberi Makan Anak Saat Sedang Diare

IDAI: Bagaimana Menangani Diare pada Anak

Kemkes.go.id: Kenali Diare pada Anak dan Cara Pencegahannya

Rehydration Project: Oral Rehydration Solutions: Made at Home

Healthline: How Oral Solutions Help to Manage Dehydration