Triamcinolone

Penggunaan

Triamcinolone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi alergi, kolitis ulseratif (radang usus besar), arthritis (peradangan sendi), lupus, psoriasis, dan gangguan pernapasan. (https://www.drugs.com/triamcinolone.html)

Cara Kerja Obat

Triamcinolone termasuk golongan obat kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan cara mencegah keluarnya zat yang menyebabkan inflamasi atau peradangan. (https://www.drugs.com/triamcinolone.html)

Efek Samping

Setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk tramcinolone, efek sampingnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu efek samping yang serius dan yang kurang serius. Untuk efek samping serius yang dapat terjadi di antaranya gangguan penglihatan, napas pendek, depresi sedang, kejang, adanya pikiran dan tingkah laku yang tak biasa, batuk berdarah, pankreasitis, kalium rendah, dan tekanan darah tinggi yang membahayakan.

Untuk efek samping kurang serius yang perlu diwaspadai antara lain gangguan tidur, perubahan mood, jerawat, kulit kering, penyembuhan luka yang lambat, peningkatan keringat, sakit kepala, perasaan berputar, mual, kembung, otot melemah, dan perubahan bentuk tubuh.
(https://www.drugs.com/triamcinolone.html)

Pemakaian Obat

Gunakan triamcinolone sesuai dengan instruksi dokter. Jangan gunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Jangan gunakan triamcinolone kalau Kamu punya alergi dan infeksi jamur. Jangan pula gunakan vaksin yang berisi bakteri hidup jika sedang menggunakan obat ini karena vaksin tidak akan bekerja secara optimal jika ada obat steroid.

Kamu bisa menggunakan triamcinolone dengan makanan untuk mencegah sakit perut. Untuk wanita hamil, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Begitu pula dengan wanita menyusui, penggunaannya harus di bawah persetujuan dokter, karena triamcinolone bisa terserap ke dalam ASI. Simpan obat ini dalam suhu kamar, hindari lembap dan panas.(https://www.drugs.com/triamcinolone.html)

Dosis

Dosis triamcinolone pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.

Jumlah dosis triamcinolone yang diberikan tergantung dari kekuatan obat. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara penggunaan obat, dan seberapa lama obat harus digunakan tergantung dari masalah medis yang dialami.

Untuk dosis dewasa

Dalam bentuk oral:
1) Untuk mengobati luka pada mulut: pasta triamcinolone acetonide 0,1%, oleskan pada luka saat waktu tidur sebanyak 2-3 kali sehari.

Dalam bentuk intramuskular:
1) Untuk mengobati hay fever (rhinitis alergi): triamcinolone acetonide 40-100 mg dalam dosis tunggal.
2) Untuk mengobati gangguan peradangan dan supresi alergi: triamcinolone acetonide 40 mg, diulangi jika dibutuhkan.

Dalam bentuk intraartikular:
1) Untuk mengobati peradangan sendi: triamcinolone acetonide 5-10 mg untuk sendi kecil dan 40 mg untuk sendi besar. Maksimal 80 mg setiap injeksi dalam beberapa tempat untuk beberapa sendi. Triamcinolone hexacetonide 2-6 mg untuk sendi kecil, 5-10 mg untuk sendi sedang, dan 10-20 mg untuk sendi yang lebih besar. Digunakan dengan interval 3-4 minggu.

Dalam bentuk periartikular:
1) Untuk mengobati bursitis, tendisitis: 10-20 mg.

Dalam bentuk intradermal:
1) Untuk mengobati peradangan kulit: triamcinolone acetonide 1-3 mg per daerah, maksimal 5 mg per daerah. Total maksimal 30 mg jika beberapa daerah yang diinjeksi. Triamcinolone diasetat 5-25 mg dalam dosis terbagi diinjeksi tidak lebih pada daerah 100 mikrogram/cm2 triamcinolone heksasetonida, hingga 500 mikrogram/inchi2 pada kulit yang ingin diaplikasikan.

Dalam bentuk topikal:
1) Untuk mengobati penyakit kulit (dermatosis) yang respons terhadap kortikosteroid: triamcinolone acetonide 0,025-0,5 dioleskan sebanyak 2-4 kali sehari.

Dalam bentuk nasal:
1) Pencegahan dan pengobatan rhinitis alergi: triamcinolone acetonide 2 semprotan (110 mikrogram) untuk setiap hidung sebanyak 1 kali sehari, kemudian diturunkan menjadi 1 semprotan (55 mikrogram) untuk setiap hidung 1 sekali sehari.

Dalam bentuk intravitreal:
1) Untuk mengobati peradangan mata: triamcinolone acetonide 4 mg.
2) Untuk pengelihatan saat vitrektomi: triamcinolone acetonide 1-4 mg.

(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/triamcinolone/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap triamcinolone. Menggunakan obat ini dengan obat tertentu biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi penggunaannya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.

1) Triamcinolone memiliki sifat yang berkebalikan jika digunakan dengan obat antikolinesterase.
2) Triamcinolone meningkatkan tekanan bola mata jika digunakan dengan antikolinergik (atropin).
3) Triamcinolone dapat meningkatkan atau menurunkan efek antikoagulan dari obat antikoagulan oral.
4) Triamcinolone meningkatkan efek hiperglikemia dari ceritinib.
5) Triamcinolone menurunkan efek dari obat sulfonilurea dan insulin.
6) Triamcinolone menurunkan tekanan darah dari antihipertensi diuretik.
7) Triamcinolone menurunkan jumlah isoniazid.
8) Triamcinolone meningkatkan aktivitas siklosporin dan kortikosteroid ketika digunakan bersamaan.
9) Triamcinolone meningkatkan toksisitas dari glikosida digitalis.
10) Triamcinolone meningkatkan efek dari ketokonazol.
11) Triamcinolone dapat mengubah efek dari relaksan otot.
12) Triamcinolone meningkatkan perdarahan pada saluran pencernaan jika digunakan dengan NSAID.
13) Triamcinolone meningkatkan jumlah estrogen.
14) Triamcinolone menurunkan antibodi dan menyebabkan komplikasi neurological, sehingga memengaruhi vaksin pasien.
15) Triamcinolone menyebabkan hipokalemia jika digunakan dengan injeksi amphotericin B dan obat diuretik
16) Triamcinolone meningkatkan risiko perpanjangan QT dengan adanya obat disopyramide, quinidine, procainamide, amiodarone, sotalol, dan bepridil. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/triamcinolone/?type=brief&mtype=generic)