Phenytoin

Apakah Obat Phenytoin Itu?

Nama Paten :

Decatona, Dilantin, Ikaphen, Kutoin, Natrium Phenytoin Pharpros, Phenytoin Ikapharmaindo, Phenytoin OGB Mersi
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

Phenytoin adalah obat yang digunakan untuk mengontrol atau mengendalikan kejang.

 

Cara Kerja Obat

Phenytoin termasuk obat anti-epliepsi atau obat antikonvulsan yang bekerja dengan memperlambat impuls di otak yang menyebabkan kejang.

 

Efek Samping

Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Berikut beberapa efek samping yang mungkin Kamu alami saat menggunakan obat ini:
1. Efek samping yang umum terjadi adalah kemampuan menggerakan tubuh (koordinasi) berkurang, pusing atau kebingungan, gugup, gelisah, kesulitan berbicara jelas (cadel), kesulitan bernapas, berbicara, atau menelan.
2. Efek samping yang jarang terjadi, misalnya tidak mampu menggerakkan mata, mata lebih sering berkedip atau kantong mata berdenyut, kaki, lengan, atau tangan bergetar, lidah terjulur keluar, gerakan seperti berputar berulang pada lidah, leher, lengan, tangan, atau kaki.
3. Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui seperti nyeri lambung atau perut, gusi berdarah, kulit mengelupas atau mengendur, kulit gatal-gatal, kembung, urin berdarah, tinja / kotoran berdarah atau berwarna hitam, nyeri dada, panas dingin, batuk, suara serak, urin gelap, diare, kesulitan bergerak, demam dengan atau tanpa panas dingin, tubuh terasa tidak nyaman, tubuh terasa lelah dan lemas, rambut rontok, sakit kepala, demam tinggi, denyut jantung tak teratur, iritasi mulut, nyeri sendi atau otot, tinja / kotoran berwarna terang, nyeri pinggang atau tubuh bagian samping, kaku otot, mual atau muntah, rasa kebas, atau sakit pada tangan dan kaki, urinasi (buang air kecil) sulit atau sakit, kulit pucat, noda atau bercak merah pada kulit, mata merah dan iritasi, gusi bengkak dan merah, ruam kulit, sakit tenggorokan, luka, bisul, atau bercak putih pada bibir atau mulut, rasa lelah yang tak wajar, nyeri lambung atau perut bagian kanan atas, rasa lemah, kehilangan berat badan, mata atau kulit berwarna kuning.

 

Pemakaian Obat

Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokterdan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Jika Kamu menggunakan obat ini untuk mengobati kejang, tetap konsumsi obat ini sesuai anjuran dokter meskipun anda merasa telah sehat.
3. Jangan menghancurkan, membelah, mengunyah, membuka kapsul extended-release phenytoin, minum kapsul tersebut secara utuh. Jangan minum kapsul ini jika mengalami perubahan warna.
4. Konsultasikan ke dokter jika Kamu hamil.
5. Jangan menyusui saat menggunakan obat ini.
6. Hati-hati dengan penderita gagal ginjal dan hati.
7. Hati-hati saat mengemudi atau menjalankan mesin jika mengonsumsi obat ini.
8. Simpan obat ini pada suhu ruang, jauhkan dari lembab, panas, dan cahaya.

 

Dosis

Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena dokter memberikan obat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang diberikan melalui oral:
1. Untuk mengendalikan epilespsi, dosis awalnya 3-4 mg/kg/hari atau 150-300 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 600 mg/hari. Dosis pemeliharaan: 200-500 mg/hari.

Jika Phenytoin diberikan secara intravena:
1. Untuk mengobati status epileptikus tonik-klonik (kejang lebih dari 30 menit): Natrium phenytoin, sebagai tambahan benzodiazepine: 10-15 mg/kg. Dosis pemeliharaan: 100 mg melalui intravena (atau oral) setiap 6-8 jam.

Phenytoin yang diberikan secara intramuskular:
1. Untuk mengobati kejang terkait dengan bedah saraf, dosisnya 100-200 mg setiap 4 jam selama operasi dan setelah operasi selama 48-72 jam. Dosis pemeliharaan: 300 mg/hari. Beralih ke rute alternatif jika diberikan lebih dari 1 minggu.

 

Interaksi

Obat ini dapat berinteraksi atau mengganggu cara kerja obat lain yang Kamu konsumsi dan dapat mengubah cara kerja obat. Selain itu, dapat meningkatkan risiko efek samping serius. Adapun interaksi dari obat ini, di antaranya:
1. Kadar serum phenytoin meningkat dengan amiodarone,obat anti-epilepsi (seperti topiramate), azole (seperti ketoconazole), capecitabine, chloramphenicol, chlordiazepoxide, diazepam, disulfiram, oestrogens, fluorouracil, fluoxetine, fluvastatin, fluvoxamine, H2-antagonist (seperticimetidine), halothane, isoniazid, methylphenidate, omeprazole, phenothiazines, salicylates, sertraline, succinimides, sulfonamides (seperti sulfamethizole), ticlopidine, tolbutamide, trazodone, warfarin.
2. Kadar serum phenytoin dapat menurun dengan obat anti kanker dalam kombinasi (seperti bleomycin), carbamazepine, asam folat, fosamprenavir, nelfinavir, reserpine, ritonavir, sucralfate, vigabatrin, obat yang dapat meningkatkan pH lambung, nutrisi enteral.
3. Kadar serum phenytoin berubah dengan phenobarbital, Na valproate, asam valproat.
4. Phenytoin menurunkan khasiat obat azole, corticosteroid, doxycycline, oestrogens, furosemide, irinotecan, OC, paclitaxel, paroxetine, quinidine, rifampicin, sertraline, teniposide, theophylline, vitamin D.
5. Phenytoin dapat menurunkan atau menaikkan waktu pembekuan darah dengan warfarin.
6. Phenytoin dapat menurunkan kadar serum albendazole, antivirus HIV tertentu (seperti efavirenz),anti-epilepsi (seperti quetiapine), atorvastatin, ciclosporin, digoxin, fluvastatin, asam folat, mexiletine, nisoldipine, praziquantel, simvastatin.
7. Phenytoin dapat menurunkan kadar serum amprenavir (metabolit aktif) dengan pemberian tunggal fosamprenavir.
8. Phenytoin dapat meningkatkan konsentrasi amprenavir ketika diberikan dengan fosamprenavir dan kombinasi ritonavir.
9. Phenytoin dapat menyebabkan resistensi aksi blok neuromuskular pada agen blok neuromuskular non-depolarizing (seperti pancuronium).
10. Phenytoin dapat menyebabkan hilangnya respon virologi dan kemungkinan resistansi terhadap delavirdine atau pada kelas inhibitor reverse transkriptase non-nukleosida.

 

 

Sumber:

MIMS Petunjuk Konsultasi Ed. 17

mims.com Phenytoin

drugs.com Phenytoin

Rekomendasi Artikel

6 Dampak Tertawa Berlebihan, Sebagian Bisa Fatal!

6 Dampak Tertawa Berlebihan, Sebagian Bisa Fatal!

Tertawa merupakan salah satu hal yang disukai kebanyakan orang. Tertawa telah diketahui dapat meningkatkan suasana hati, namun ada dmapak tertawa berlebihan yang berbahaya!

Eka Amira

03 November 2020

Jangan Menunda ke Rumah Sakit karena Takut Covid-19

Jangan Menunda ke Rumah Sakit karena Takut Covid-19

Kehidupan selama pandemi merupakan suatu keadaan yang mengubah hidup saya. Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak tersendiri untuk beberapa orang. Mulai dari aspek…

Jessica Christy

14 June 2020

Kejang Saat Tidur, Penyebab Kematian Bintang Disney Cameron Boyce

Kejang Saat Tidur, Penyebab Kematian Bintang Disney Cameron Boyce

Aktor muda berbakat bernama Cameron Boyce ditemukan meninggal pada tanggal 8 Juli 2019 kemarin. Penyebabnya diduga kejang saat tidur. Mungkinkan karena epilepsi?

Tya Widianingsih

13 July 2019

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...