Waspada Infeksi RSV, Gejala Bisa Lebih Berat dari Covid-19 dan Influenza
RSV seringkali dianggap sebagai penyakit anak-anak, namun RSV telah dikaitkan dengan beban penyakit yang tinggi pada orang lansia dan menyebabkan risiko kematian.
Nama Paten :
n/a
Astemizole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala rhinitis, terutama gejala alerginya. Biasanya, alergi tersebut disebabkan oleh perubahan cuaca. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati idiopati urtikaria kronis serta gelaja alergi lainnya. (https://www.rxlist.com/hismanal-drug.htm#indications_dosage)
Astemizole termasuk golongan obat antihistamin dan antialergi. Obat ini bekerja dengan mengatasi reaksi alergi yang muncul dalam tubuh. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/astemizole/?q=astemizole&mtype=generic)
Selain memiliki efek yang diinginkan, setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk astemizole, efek samping yang perlu diwaspadai diantaranya, meningkatnya nafsu makan, meningkatnya berat badan, reaksi hipersensitif, gangguan sistem saraf pusat seperti; mengantuk, sakit kepala, gangguan psikomotor, retensi urin, mulut kering, pandangan kabur, dan gangguan pencernaan. Selain itu, obat ini juga memiliki efek samping fatal yang mungkin terjadi, yaitu gangguan irama jantung.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/astemizole/?type=brief&mtype=generic)
Gunakan astemizole sesuai dengan instruksi dokter. Jangan menggunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya, jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Astemizole harus dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Untuk wanita hamil dan wanita menyusui, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Simpan astemizole dalam suhu kamar.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/astemizole/?q=astemizole&mtype=generic)
Dosis astemizole pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Dosis astemizole yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu konsumsi setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.
Dosis astemizole dalam bentuk oral, 10 miligram, dikonsumsi 1 kali sehari.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/astemizole/?q=astemizole&mtype=generic)
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap astemizole. Mengonsumsi obat ini dengan obat lain yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik:
1. Imidazole, antifungi triazole, antibakteria makrolida dapat menghambat metabolisme dari astemizole.
2. Hindari penggunaan astemizole dengan obat aritmogenik.
3. Penggunaan bersama dengan obat diuretik dapat mengganggu keseimbangan elektrolit.
4. Jangan gunakan astemizole jika anda baru saja menggunakan terfenadine.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/astemizole/?q=astemizole&mtype=generic)
Direktori