Perjalanan kehamilan setiap calon ibu memang beda-beda. Ada yang jadi suka makan makanan asin, namun banyak pula yang bawaannya pengen makan makanan manis, termasuk mengudap cokelat. Tapi, berbahaya enggak ya, makan cokelat buat kesehatan bumil dan janin? Cek dulu yuk, infonya di sini!

 

Manfaat Makan Cokelat saat Hamil

Rasanya tak ada seorang pun yang belum pernah menikmati kelezatan cokelat. Olahan biji kakao yang hadir dalam banyak bentuk ini, menjadi makanan yang paling banyak dimakan oleh orang di seluruh dunia, tak terkecuali ibu hamil.

 

Selain rasanya enak ketika diberi pemanis, cokelat nyatanya juga memiliki beberapa manfaat nyata yang baik untuk kesehatan ibu hamil. Beberapa manfaatnya antara lain:

 

1. Mengurangi stres

 

Beberapa penelitian mengklaim bahwa dark chocolate mengurangi stres yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan penyakit reproduksi dengan menurunkan kadar hormon stres kortisol. Hal ini juga didukung oleh Society for Endocrinology yang telah lama menetapkan bahwa suasana hati seorang ibu dapat memengaruhi bayinya. 

 

2. Sumber antioksidan

 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dark chocolate dapat membantu ibu hamil dan janin berkat kandungan antioksidannya. Cokelat, terutama dark chocolate, mengandung flavonoid, yaitu senyawa alami yang ditemukan dalam golongan polifenol dan kaya akan antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit umum lainnya.

 

Flavonoid juga dapat memperlebar pembuluh darah, yang disebut vasodilatasi, sehingga meningkatkan tekanan darah. Setidaknya satu penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi sedikit dark chocolate setiap hari dimulai pada trimester pertama, meningkatkan aliran darah ke janin. Selain itu, semakin gelap cokelatnya, maka semakin banyak flavonoid yang dikandungnya. 

 

3. Meningkatkan fungsi plasenta

 

Mengonsumsi cokelat juga menunjukkan bahwa dapat memiliki dampak positif pada plasenta dan pertumbuhan serta perkembangan janin. Hal ini dikemukakan di Society for Maternal-Fetal Medicine di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada tahun 2016. Hasil  tersebut didapat dengan melakukan pengamatan pada 129 wanita di usia kehamilan 11-14 minggu menggunakan Indeks pulsatilitas Doppler arteri uterina, yaitu tes yang mengukur aliran darah rahim, plasenta, dan janin, yang merupakan indikator risiko pre-eklampsia, hipertensi, dan kemungkinan komplikasi kehamilan lainnya yang berhubungan dengan kardiovaskular.

 

Baca juga: Muncul Perasaan Sedih saat Menyusui, Bisa Jadi Mums Alami D-MER

 

 

Amankah Bumil Makan Cokelat?

Dengan sederet manfaat makan cokelat di atas, apakah itu berarti ibu hamil aman untuk mengonsumsi cokelat? Bisa dibilang, ya. Cokelat sangat aman untuk sebagian besar ibu hamil, dengan catatan dikonsumsi dalam jumlah sedang sekitar 30 gram atau sekitar seperempat batang dan memilih jenis cokelat rendah gula yaitu dark chocolate.

 

Pembatasan ini bukannya ingin melarang Mums menikmati cokelat, kok. Pasalnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar Mums tidak berlebihan mengonsumsi cokelat, yaitu:

1. Terlalu makan banyak cokelat bisa membuat Mums terlanjur kenyang, sehingga tidak berselera makan makanan utama. Padahal, pertumbuhan janin sangat bergantung dari dari asupan nutrisi makro dan mikro yang Mums makan sehari-hari.

 

2. Cokelat, apalagi cokelat susu, cenderung tinggi gula dan kalori yang dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan berlebih. Menurut anjuran, orang dewasa perlu membatasi tambahan gula dan lemak jenuh hingga kurang dari 10 persen kalori per hari.

 

3. Jangan lupa, cokelat mengandung kafein, yang mana perlu dibatasi di bawah 200 miligram (mg) sehari. Jika Mums masih suka minum minuman berkafein dan ditambah mengemil cokelat, berhati-hatilah agar tidak melebihi batas. Obat-obatan tertentu, seperti aspirin, mungkin juga mengandung tambahan kafein yang perlu diperhitungkan. Sebagai informasi, aspirin dosis rendah umum diresepkan oleh dokter untuk mencegah atau menunda timbulnya pre-eklampsia, pencegahan kematian janin di dalam kandungan (stillbirth), kelahiran prematur, dan keguguran dini.

 

Baca juga: Si Kecil Suka Berjalan Jinjit, Haruskah Khawatir?

 

Terlepas dari itu, konsumsi cokelat sebaiknya sangat dihindari jika Mums mengalami kondisi seperti:

  • Telah didiagnosis menderita diabetes gestasional.
  • Kenaikan berat badan selama hamil sudah melebihi target.

 

Secara umum, sedikit cokelat tidak ada salahnya: Sebagai contoh, sebungkus cokelat susu Hershey varian Kisses yang berisi 8 butir dalam satu bungkusnya, memiliki 160 kalori, 16 gram gula, dan kurang dari 10 mg kafein. Sementara, dark chocolate biasanya mengandung lebih sedikit gula dan lebih banyak kafein daripada cokelat susu, yaitu sekitar 155 kalori, 10 gram gula, dan 12 miligram kafein. Dengan mengetahui ini, maka Mums diharapkan untuk lebih bijak mengudap cokelat serta hasrat makan makanan manis lainnya. Semua ini tentunya untuk kebaikan Mums dan si Kecil di dalam rahim. (IS)

 

Baca juga: Punya Varises Jangan Dibiarkan! Sekarang Terapinya Mudah dan Cepat!

 

 

Referensi:

Baby Center. Chocolate During Pregnancy

Everyday Health. Dark Chocolate Nutrition Facts

Medical News Today. Chocolate During Pregnancy

Mayo Clinic. Aspirin