Pengalaman pertama menjadi ibu hamil rasanya memang campur aduk, ya. Di tengah kebahagiaan telah dianugerahi calon buah hati, Mums pastinya juga merasa bingung, panik, sekaligus khawatir. Hal umum seperti bersin atau batuk pun ditakutkan akan memengaruhi janin. Hayo, siapa di sini yang juga berpikiran sama? Yuk, bahas bersama di artikel berikut ini.

 

Bersin dan Batuk saat hamil, Janinnya Bagaimana?

Bersin dan batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan ketika masuk benda asing seperti kotoran, serbuk sari, asap, atau debu. Dengan bersin atau batuk, mikroba, lendir dan bakteri juga dapat dikeluarkan dengan tekanan tinggi ketika tubuh terinfeksi virus atau bakteri.

 

Untuk menciptakan bersin atau batuk, otak mengirimkan sinyal ke semua otot yang harus bekerja sama, yaitu otot perut, otot dada, diafragma, otot yang mengontrol pita suara, otot di belakang tenggorokan, dan otot kelopak mata. Ini pula yang menjadi alasan Mums tidak mungkin untuk tetap membuka mata saat bersin. 

 

Pusat bersin dan batuk di otak kemudian membuat semua otot ini bekerja dalam urutan yang benar, untuk mengeluarkan partikel yang menjengkelkan, agar keluar dari hidung atau tenggorokan dengan kecepatan hingga 100 mph. Dengan tekanan setinggi ini, Mums pun akan merasakan gerakan yang cepat dan dalam di area perut. Apalagi saat hamil, tekanan ini akan makin terasa dan jadi menimbulkan kekhawatiran, apakah janin di dalam perut baik-baik saja perut bergerak ke atas dan bawah saat bersin dan batuk?

 

Tenang saja Mums, nyatanya tekanan yang dirasakan saat bersin ataupun batuk selama kehamilan biasanya tidak membahayakan bayi, kok. Walau Mums bersin atau batuk dengan keras sekalipun, bayi tetap terlindungi dan tidak memengaruhinya. Namun, kondisi fisik Mums sebelum dan selama hamil memang berbeda, sehingga bersin dan batuk ini bisa membuat perut bawah dan selangkangan terasa sakit seperti tertusuk. 

 

Kondisi ini dinamakan nyeri ligamen perut bawah akibat adanya peregangan pada ligamen bundar yang menghubungkan bagian depan rahim ke selangkangan. Ligamen ini berkontraksi dan mengendurkan otot, tetapi jauh lebih lambat. Sehingga, setiap gerakan seperti berpindah dari posisi duduk ke berdiri dengan cepat, tertawa, bersin ataupun batuk, meregangkan ligamen ini dengan membuatnya berkontraksi dengan cepat, lalu menyebabkan Mums mengalami rasa sakit. Meski demikian, nyeri ini umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik.

 

Untuk menyiasati rasa tidak nyaman atau nyeri saat bersin dan batuk, Mums dapat memberikan sedikit sokongan dengan meletakkan tangan atau bantal di perut bagian bawah.

 

Baca juga: Bentuk Panggul Memengaruhi Proses Persalinan, Kenali Jenis-jenisnya!

 

 

Mitos Bersin Selama Kehamilan

Sudah jelas ya, Mums, bahwa bersin atau batuk tidak dapat menyakiti bayi di dalam rahim. Walau begitu, masih ada lho beberapa mitos yang menghubungkan bersin dengan kehamilan. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

 

 

  • Jenis bersin menunjukkan jenis kelamin bayi

 

Meskipun banyak cerita, kepercayaan lama, serta mitos yang mengatakan bahwa jenis kelamin bayi bisa terlihat atau ditentukan dari beberapa hal, namun bersin tidak terbukti bisa menentukan atau mengubah jenis kelamin bayi, ya. Jenis kelamin bayi ditentukan pada saat pembuahan oleh kromosom dari sperma laki-laki. Jika sperma pria memiliki kromosom X, bayi akan berjenis kelamin perempuan. Sementara jika memiliki kromosom Y, maka bayi akan berjenis kelamin laki-laki.

 

Baca juga: Hometown Cha Cha Cha, Drakor Sarat Pesan Moral

 

 

  • Bayi bisa keluar jika ibu hamil bersin terlalu keras

 

Tentu saja ini tidak bisa terjadi ya, Mums. Untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim, perlu dimulai dengan kontraksi untuk membantu membimbing bayi keluar dari rahim melalui leher rahim yang terbuka. Selain itu, Mums perlu mengejan untuk membantu mendorong bayi. Selain dengan proses persalinan normal, melahirkan bayi juga bisa dibantu dengan proses persalinan caesar melalui sayatan dari perut dan bantuan obat bius. 

 

Yang terpenting untuk diingat, bersin dan batuk dapat menjadi masalah bagi bayi jika bersin atau batuk merupakan gejala dari penyakit dan infeksi. Seperti, alergi, flu, atau yang berkaitan dengan berlangsungnya pandemi saat ini yaitu Covid-19. Maka dari itu, jika bersin atau batuk disertai dengan gejala lain yang mungkin mengindikasikan masalah yang lebih signifikan, segeralah memeriksakan diri ke dokter. (IS)

 

Baca juga: Trik Menghadapi Suami Pemarah

 

Referensi:

Medical News Today. Sneezing During Pregnancy

Healthline. Sneezing

Made For Mums. Coughs