Penyakit

Dakriosistitis (Radang Saluran Air Mata)

Deskripsi

Dakriosistitis merupakan suatu inflamasi pada sakus lakrimal atau saluran air mata, yang biasanya terjadi karena obstruksi duktus nasolakrimal.

 

Obstruksi bisa disebabkan oleh stenosis inflamasi idiopatik (primary acquired nasolacrimal duct obstruction) atau sebab sekunder akibat dari trauma, infeksi, inflamasi, neoplasma, atau obstruksi mekanik.

 

Perjalanan penyakit ini dapat bersifat akut, kronis ataupun kongenital dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan dan menjaga higienitas pada mata, termasuk melakukan kompres air hangat dan membersihkan silia di hidung. Selain itu, higienitas rongga dengan spray salin dapat mencegah obstruksi aliran lakrimal bagian distal.

Gejala

Pada keradangan akut ditemukan epifora atau air mata berlebihan, pembengkakan dan eritema pada daerah sakus lakrimalis atau saluran air mata dikelopak bagian bawah, adanya nyeri tekan di daerah sakus lakrimalis, keluarnya sekret mukopurulen jika sakus lakrimalis ditekan. Pada keradangan kronis pasien tidak merasakan nyeri, ada epifora, keluar sekret mukoid dengan nanah di daerah punctum lakrimalis.

 

Baca juga: Prosedur Ortho-K, Mengoreksi Mata Minus dan Silinder Tanpa Tindakan Bedah

Penyebab

Obstruksi atau penyumbatan pada duktus nasolakrimal yang dapat disebabkan oleh stenosis, inflamasi idiopatik (primary acquired nasolacrimal duct obstruction) atau sebab sekunder akibat dari trauma, infeksi, inflamasi, neoplasma, atau obstruksi mekanik

Diagnosis

Dakriosistitis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis. Mengingat dakriosistitis dapat merupakan infeksi sekunder terhadap obstruksi duktus nasolakrimalis, maka pemeriksaan imaging dapat dilakukan guna mengetahui penyebab obstruksi.

 

Foto polos ( Water’s) dan CT Scan bertujuan untuk melihat adanya massa atau fraktur pada daerah nasal, selain itu untuk mengetahui ada atau tidaknya sinusitis.

 

Sementara MRI dapat dilakukan untuk mengidentifikasi adanya divertikuli dari sakus lakrimalis yang dapat mengakibatkan kekambuhan dakriosistitis. Intubasi dan irigasi dari sistem kanalikuli dengan kanula lakrimal dan studi sinar-X dengan media kontras (dakriosistografi) dapat menentukan tempat obstruksi, kelainan abnormal anatomi dari sistem lakrimal.

 

Untuk dakriosistitis yang disebabkan oleh infeksi karena bakteri perlu dilakukan kultur dengan memulas hapus konjungtiva yang diambil setelah memeras sakus lakrimalis.

Penanganan

Pada dakriosistitis akut dapat dilakukan kompres dengan air hangat serta pemijatan pada sakus lakrimalis. Selain itu pemberian antibiotika topical maupun sistemik sesuai dengan hasil kultur dan tes kepekaan antibiotik.

 

Apabila pengobatan tersebut tidak berhasil, merupakan indikasi dilakukan bedah korksi (dakriosistorinostomi) bila keadaan radang sudah tenang.

 

Pada dakriosistitis kronis congenital pada anak, tempat stenosis biasanya pada valvula Hesner. Pengurutan kantung air mata ke arah pangkal hidung.

 

Selain itu dapat diberikan tetes mata antibiotik. Jika stenosis menetap lebih dari enam bulan atau jika timbul dakriosistitis maka hal itu merupakan indikasi pelebaran duktus dengan probe.

 

Baca juga: Lakukan Hal ini untuk Menjaga Kesehatan Mata di Depan Komputer

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...