Baru menjadi orang tua memang tak mudah. Pasalnya, merawat bayi sungguh memerlukan ketelitian dan kesabaran. Apalagi jika ditambah dengan kondisi si Kecil yang terus-menerus menangis atau biasa pula disebut kolik. Sebagai bekal ilmu sebelum itu terjadi, yuk simak pembahasan dan cara mengatasinya berikut ini.

Apa Itu Kolik?

Bahasa pertama yang si Kecil kuasai setelah ia lahir adalah menangis. Dengan tangisan, ia menyampaikan hal yang dirasa tak nyaman, tak menyenangkan, ataupun tak benar. Bahkan, bayi akan sangat mungkin mengalami periode menangis tanpa alasan yang jelas setiap hari atau biasa dinamakan kolik. Kondisi ini cenderung muncul 2-4 minggu pertama kehidupan dan puncaknya sekitar usia si Kecil 6 hingga 8 minggu.

 

Perlu Mums ketahui, kolik sangat umum terjadi pada bayi baru lahir. Saking umumnya te         rjadi, kolik dapat dengan mudah dikenali dengan 3 kriteria, yaitu menangis lebih dari 3 jam per hari, lebih dari 3 hari per minggu, dan berlangsung selama lebih dari 3 minggu. Gejala ini biasanya akan hilang dengan sendiri ketika si Kecil berusia 3-6 bulan.

 

Baca juga: Kenapa Mimpi Saat Hamil Lebih Jelas dan Sering?

 

Gejala Kolik

Bagaimana cara mengetahui bahwa si Kecil kolik? Selain 3 kriteria tadi, ada beberapa gejala khas yang mengisyaratkannya. Biasanya, si Kecil tampak baik-baik saja sepanjang hari, tetapi mulai rewel di sore atau malam hari. Gejalanya meliputi:

  • Menangis pada waktu yang hampir sama setiap hari (biasanya pada sore, magrib, atau malam hari).
  • Bayi menangis tanpa alasan (bukan karena popoknya kotor, lapar, atau lelah) dengan teriakan keras dan panjang.
  • Bayi menarik kakinya, mengepalkan tangan, dan biasanya lebih banyak menggerakkan kaki dan lengannya, yang mengisyaratkan perutnya terasa tak nyaman.
  • Bayi akan sering menutup matanya atau membukanya lebar-lebar, mengerutkan alisnya, bahkan menahan napasnya sebentar.
  • Si Kecil dengan panik mencari puting, tetapi menolak ketika disusui.
  • Bayi tertidur beberapa saat, lalu terbangun sambil menangis menjerit.
  • Bayi terlihat tidak senang, seperti merengut, meringis, dan wajahnya memerah.
  • Jika diraba perutnya terasa keras dan terdengar bergemuruh atau kembung. Ia akan berhenti menangis jika berhasil mengeluarkan angin atau kotoran.

 

Lalu, apa penyebab kolik hingga bayi jadi rewel? Meskipun banyak penelitian, penyebab kolik masih belum diketahui. Ada banyak teori mengenai kondisi ini, tetapi beberapa bayi tetap mengalami tanpa ada faktor penyebab yang jelas. Teori yang populer untuk menyimpulkan mengapa kolik bisa terjadi akibat pola makan Mums, pengaruh obat/kafein yang Mums konsumsi, atau si Kecil kekenyangan. Diperkirakan kolik juga bisa terjadi karena bayi sedang beradaptasi dengan kondisi di luar rahim dan ia butuh beberapa bulan untuk menyesuaikan diri.

 

Baca juga: 5 Fasilitas Gratis yang Bisa Didapat Ibu Hamil di Puskesmas

 

 Cara Menenangkan Bayi Ketika Kolik dan Rewel

Tak bisa dimungkiri, menghadapi bayi rewel dan kolik tidak mudah, bahkan bisa membuat orang tua menjadi stres. Karena itu, Mums perlu mengetahui cara jitu menanganinya.

Ada beberapa cara yang bisa Mums lakukan untuk menenangkan gejala kolik dan meredakan tangisan si Kecil, di antaranya:

 

1. Gendong si Kecil

Bayi yang sudah terbiasa dekat dengan Mums selama kurang lebih 40 minggu di dalam kandungan tentu wajar jika merasa “kesepian” jika tidak digendong atau didekap. Gendong ia sambil mengayun atau berjalan karena ini terasa seperti apa yang dialami di dalam rahim, sehingga membuatnya nyaman.

 

2. Bedung

Sejatinya, bedung seperti pengganti dekapan Mums, sehingga membuatnya merasa aman. Jadi, fungsi bedung bukanlah untuk membalut rapat tubuh si Kecil hingga ia tak bisa bergerak ataupun untuk meluruskan kakinya ya, Mums.

 

3. Ganti suasana

Terkadang hanya dengan mengubah suasana, ajaibnya bisa mengubah suasana hati bayi, lho. Mums bisa membawa si Kecil berjalan-jalan di dalam stroller atau gendongan, atau berjalan-jalan di dalam mobil dengan menempatkannya di atas car seat.

 

4. Buat perutnya nyaman

Sistem pencernaan si Kecil yang belum sempurna dan kembung juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab kolik yang membuatnya rewel. Itulah kenapa, Mums bisa mencoba memberi tekanan pada perut bayi atau memijat bayi agar tidak rewel seperti ini.

 

 

 

Mama’s Choice Calming Tummy Oil dengan harga spesial hanya Rp79.000

(hemat 34% dari harga normal Rp119.000)

 

 

Nah, untuk sesi memijat ini, pastikan Mums menggunakan minyak telon yang sesuai, ya, seperti Mama’s Choice Calming Tummy Oil. Minyak telon inovasi dari Mama’s Choice ini berbeda dari minyak telon bayi pada umumnya, lho. 

 

Mama’s Choice Calming Tummy Oil terbuat dari 100% bahan alami dengan campuran nutmeg oil, lavender oil, dan chamomile oil, yang telah terbukti secara klinis membantu menenangkan bayi rewel dan kolik. Ketiga bahan ini pun bekerja lembut membuat bayi nyaman, sehingga bisa tidur lebih nyenyak.

 

Mama’s Choice Calming Tummy Oil dapat digunakan setiap hari sesudah mandi ataupun diusapkan sebelum ia tidur. Selain itu, aman untuk bayi dengan kulit sensitif dan tidak menimbulkan iritasi karena tidak mengandung minyak cajuputi. Minyak ini juga telah tersertifikasi halal, sehingga Mums dapat merasa tenang untuk menggunakannya ke si Kecil.

 

Cara menggunakan Mama’s Choice Calming Tummy Oil adalah sebagai berikut:

  • Tuang produk pada kedua telapak tangan Mums.
  • Oleskan pada bagian dada dan perut bayi dengan gerakan memutar searah jarum jam.
  • Gunakan setiap hari, terutama saat cuaca dingin atau sehabis mandi.

 

 

 

Meskipun lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, cobalah untuk tetap tenang ketika kolik menyerang. Dan jangan lupa, selalu sediakan Mama’s Choice Calming Tummy Oil untuk membantu mengatasi kolik, sehingga Mums tak sampai kewalahan menghentikan tangisan si Kecil. Semangat ya, Mums! (IS/AS)

 

Baca juga: Cara Membedakan Tanda Lahir dengan Biduran Pada Bayi

 

Referensi

What to Expect. Colic.

AAFP. Infantile Colic.

Hopkins Medicine. Colic.