Setiap pasangan tentunya tidak ingin berakhir dengan perceraian, apalagi saat sudah memiliki anak. Kalaupun mesti bercerai, menjelaskan tentang perceraian kepada anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Saat Mums dan Dads bercerai, jangan kaget jika anak-anak menunjukkan tanda-tanda tidak aman, regresi, perubahan perilaku, atau mencari perhatian. Beberapa anak mungkin akan secara terbuka menunjukkan kesedihan atau kemarahan saat perceraian terjadi.

 

Perpisahan yang paling bersahabat pun tetap dapat mengubah perilaku dan menghancurkan anak. “Masalah perceraian sebenarnya berkaitan dengan perubahan dan kehilangan,” ungkap psikolog anak Anthony Wolf, Ph.D. Ditambahkan oleh Anthony, anak-anak yang memasuki usia sekolah nantinya dapat beradaptasi mengenai hal itu. Lalu, bagaimana cara menjelaskan perceraian kepada anak?

 

Baca juga: 7 Dampak Perceraian terhadap Psikologis Wanita

 

1. Pilih Waktu yang Tepat

Saat perceraian baru hanya rencana, sebaiknya Mums atau Dads tidak perlu memberi tahu kepada si Kecil karena hal ini dapat membuatnya bingung. Saat Mums atau Dads pada akhirnya benar-benar sepakat berpisah, dan salah satunya akan pergi dari rumah, maka saat itulah Mums atau Dads harus menjelaskan alasannya. Mums atau Dads perlu memikirkan waktu dan situasi yang tepat untuk menyampaikan berita tersebut. Pastikanlah si Kecil harus tetap fokus pada sekolah atau kegiatan lainnya.

 

Selain itu, Mums atau Dads bisa memilih waktu saat anak tidak dalam keadaan tertekan, seperti saat ia sedang banyak tugas ataupun ujian sekolah. Tidak jarang beberapa anak menjadi trauma saat menerima kenyataan kalau orang tuanya harus bercerai. Hal inilah alasan mengapa perlu memilih waktu dan situasi yang tepat. Mums atau Dads juga perlu menyiapkan suasana hati dan ada di samping anak saat ia merasa sedih atau sendirian.

 

 

2. Menjelaskan Bersama-sama Pasangan

Walau sudah resmi berpisah, Mums dan Dads harus tetap berperan sebagai orang tua yang baik untuk si Kecil. Menjelaskan tentang perpisahan kepada si Kecil lebih baik jika dilakukan bersama-sama agar ia tidak merasa bingung. Jadi, ia tidak hanya mendengar satu versi cerita saja. Paul Coleman yang merupakan psikolog sekaligus penulis How to Say It to Your Kids mengatakan bahwa hal ini juga dapat menjaga kepercayaan anak pada orang tuanya.

 

Mums atau Dads yang memiliki lebih dari satu anak juga harus menceritakan tentang perpisahan kepada anak pertama, kedua, dan seterusnya. Lebih baik lagi jika semua anggota keluarga dikumpulkan agar tidak ada rahasia. Mums atau Dads boleh menyiapkan jawaban dari pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan oleh anak-anak.

 

Baca juga: Membuka Hati Setelah Perceraian? Enggak Ada yang Salah Kok!

 

3. Ungkapkan dengan Mudah

Mums atau Dads bisa mengurangi detail cerita yang ingin disampaikan apalagi saat anak usianya masih terlalu dini. Mums atau Dads bisa mulai dengan mengatakan bahwa salah satu dari kalian berdua akan pindah, “Papa akan pindah ke rumah baru dan membutuhkan waktu memikirkan suatu hal. Namun, Kamu tetap bisa bertemu papa dan bermain bersama.” Nah, setelah Mums atau Dads menjelaskan itu, pastikan Mums atau Dads juga sudah menyediakan jawaban atas pertanyaannya.

 

Baca juga: 6 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menikah dengan Seseorang yang Pernah Bercerai

 

4. Hindari Mengatakan Hal Buruk tentang Pasangan di Hadapan Anak

Rachel Sarah, penulis buku Single Mom Seeking: Playdates, Blind Dates, and other Dispatches of the Dating World mengatakan bahwa Mums dan Dads harus ingat bahwa anak merupakan bagian dari kalian berdua. Apapun yang terjadi tidak akan mengubah kondisi tersebut.

 

Oleh karena itu, sebesar apapun kemarahan antara Mums dan Dads, jangan biarkan emosi mengambil alih dan menceritakan kepada anak seputar kesalahan dan keburukan pasangan, permasalahan keuangan, atau hal-hal yang menyudutkan salah satu orang tuanya. Hindari juga berdebat di depan anak.

 

Menjelaskan perceraian kepada anak memang bukan hal yang mudah. Namun, Mums atau Dads tetap harus menjelaskannya. Tidak perlu bingung lagi, Mums atau Dads bisa mencoba empat cara di atas. Jika Mums atau Dads membutuhkan saran, bisa lho menggunakan fitur Forum yang ada di aplikasi Teman Bumil. (TI/AS)

 

Alasan mengapa harus punya anak perempuan

 

Sumber:

Kashef, Ziba. 2016. How to Tell Your Child You’re Getting Divorced (Ages 5 to 8). Baby Center.