Keringat dan bau badan adalah dua hal yang umumnya terjadi secara bersamaan pada orang dewasa. Bau badan atau bromhidrosis biasanya timbul akibat aktivitas bakteri pada keringat.

 

Dibanding orang dewasa, balita biasanya lebih jarang mengalami bau badan karena mereka tidak memiliki cukup asam lemak dan amonia di keringat mereka. Kondisi inilah yang mencegah adanya aktivitas dari bakteri, sehingga tidak muncul bau badan.

 

Akan tetapi, bau badan di area-area seperti ketiak pada anak bisa menjadi sinyal kemungkinan adanya penyakit tertentu. Pada beberapa balita, bau ketiak mungkin disebabkan oleh kumpulan sejumlah bakteri. Untuk lebih jelasnya, yuk cari tahu apa saja penyebab bau badan pada balita dan cara mencegahnya.

 

Apakah Bau Badan Normal Terjadi pada Balita?

Bau badan pada anak yang belum mencapai usia pubertas sebenarnya tidak jarang terjadi. Namun, studi penelitian pada anak-anak praremaja dengan bau badan masih terbatas. Oleh karena itu, American Academy of Pediatrics menyarankan agar orang tua lebih memperhatikan bau badan yang terjadi pada anak-anak pada usia sebelum pubertas.

 

Baca juga: Kuis: Bau Badan Berasal Dari Mana?
 

Apa Penyebab Bau Badan pada Balita?

Terlepas dari infeksi baktei, beberapa faktor lain dapat berkontribusi terhadap bau badan pada balita, di antaranya:

1. Beberapa balita mungkin memiliki bau badan setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti produk susu non-organik, daging, telur, dan makanan pedas.

2. Adanya parasit di dalam tubuh.

3. Beberapa balita mungkin memiliki kelenjar keringat yang hiperaktif, karena kondisi yang disebut hiperhidrosis. Kondisi ini membuat seorang anak menghasilkan lebih banyak keringat yang menyebabkan bau badan berlebihan.

4. Suatu kondisi langka yang disebut "fish odor syndrome". Kondisi ini dapat menyebabkan bau amis pada napas, urin, dan keringat penderita. Sindrom ini terjadi akibat adanya kelainan genetik dan baunya mungkin tidak tampak segera setelah lahir.

5. Penyebab langka bau badan adalah toksisitas logam berat. Dokter neuropati dapat melakukan tes mineral dan uji toksisitas logam untuk mencari tahu kemungkinan terjadinya keracunan logam pada anak.

6. Gangguan metabolisme yang jarang terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan bau ketiak pada anak-anak praremaja, karena tubuh mungkin tidak dapat menghasilkan enzim yang dibutuhkan untuk memecah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa gangguan metabolisme tersebut, seperti:

- Phenylketonuria, suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat memecah fenilalanin, asam amino yang ada dalam makanan. Fenilalanin yang menumpuk bisa menyebabkan bau badan yang menyengat. Mengonsumsi sedikit protein dapat membantu mengendalikan bau badan.

- Trimethylaminuria, kondisi yang menyebabkan balita berbau seperti ikan busuk.

- Tyrosinemia tipe 1 atau metionin malabsorpsi (7), balita mungkin memiliki bau seperti kol yang busuk.

- Ketoasidosis diabetik, yang membuat balita memiliki napas yang tidak sedap.

 

Baca juga: Hindari 6 Makanan Penyebab Bau Badan Ini!
 

Bagaimana Mencegah Bau Badan pada Balita?

Mums tentu tidak mau dong jika si Kecil yang masih lucu dan imut justru memiliki bau badan tidak sedap. Nah, untuk menghindari kondisi tersebut, berikut ada beberapa hal yang bisa Mums lakukan:

- Selalu ajarkan anak tentang kebersihan dasar dan bantu mereka untuk menjaga kebersihannya.

- Mandikan anak setiap pagi dan sore

- Cucilah secara teratur perlengkapan tidur serta pakaiannya untuk mencegah penumpukan mikroba penyebab bau badan.

- Hindari menawarkan makanan seperti susu non-organik, daging, makanan pedas yang mengandung bawang putih, cabai, dan bawang bombai untuk mengurangi masalah bau pada si Kecil.

- Gunakan antiperspirant aluminium klorida khusus pada kaki si Kecil untuk mengurangi keringat.

- Konsultasikan pada ahli gizi untuk jenis makanan yang bisa dikonsumsi oleh si Kecil.

 

Bagaimana Cara Mengatasi Bau Badan pada Balita?

Ketika Mums sudah mengetahui penyebab bau badan dari balita, penanganan akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

- Apabila bau badan balita disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu membunuh bakteri penyebab bau tersebut.

- Dokter juga dapat memeriksa apakah ada parasit pada balita. Setelah jenis parasit yang menyebabkan bau badan sudah teridentifikasi, maka dokter akan menyarankan perawatan lebih lanjut.

 

Meski jarang terjadi, bau badan pada balita bisa saja terjadi. Menjaga kebersihan si Kecil bisa menjadi cara termudah untuk menghindarkannya dari kemungkinan bau badan. Namun, jika bau badan si Kecil tidak kunjung hilang meski Mums sudah menjaga kebersihannya, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapat penanganan yang lebih lanjut. (BAG)

 

Baca juga: Tips Menghilangkan Bau Badan Secara Alami
 

 

Sumber:

Mom Junction. "Body Odor In Toddlers: What Is Normal And What Is Not?".