Apakah Susu Milo Baik untuk Anak?

Pihak Nestle diminta oleh kelompok masyarakat kesehatan di Australia untuk menurunkan peringkat kesehatan salah satu produknya, yaitu susu Milo dari 4,5 menjadi 1,5. Dengan penurunan peringkat kesehatan tersebut, apakah susu Milo baik untuk anak?

Kepala Hubungan Korporat dan Eksternal Nestle Oceania, Margaret Stuart mengatakan dalam pernyataan resmi bahwa pihaknya memutuskan untuk menghapus peringkat kesehatan dari produk yang tersedia di Australia dan Selandia Baru sambil menunggu hasil tinjauan dari pemerintah setempat.

Baca juga: Inilah Perbandingan Kental Manis dengan Produk Susu Lainnya

“Kami berharap langkah ini akan menghindari kebingungan lebih lanjut dari sistem peringkat kesehatan pada Milo bubuk,” ujar Margareth. Nestle memberi peringkat 4,5 pada susu bubuk Milo dengan alasan produk tersebut sebenarnya hanya perlu digunakan 3 sendok teh dalam secangkir susu skim (susu rendah lemak).

Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa peringkat tersebut sejalan dengan peraturan dan persyaratan mengenai produk makanan dan minuman dari Health Rating System pemerintahan setempat.

Namun, kelompok kesehatan masyarakat di Australia tetap menilai bahwa rating dari produk Nestle itu hanyalah 1,5. Peringkat kesehatan tersebut dinilai sesuai karena dalam segelas susu Milo mengandung 46% karbohidrat dan gula. Jumlah tersebut menunjukkan kalau kandungan karbohidrat atau gula yang tinggi.

Bagaimana dengan Kondisi di Indonesia?

Menurut dokter gizi klinis, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.G.K., semua produk susu untuk anak yang tersedia di Indonesia tentu sudah memenuhi kandungan gizi yang sesuai.

“Kalau saat ini di Indonesia kan regulasinya sama. Jadi, mau merek susu apapun itu kadar gula darahnya sudah ditentukan dan tidak boleh melebihi,” ujar dr. Nurul.

Namun, pada kenyataannya, dalam proses penyajian, produk susu untuk anak sering kali diberikan gula tambahan atau tidak sesuai takaran saji yang dianjurkan, sehingga membuat kadar gulanya menjadi lebih tinggi.

“Kalau diberikan susu terus-menerus, anak tentu tidak akan mengenal berbagai macam makanan dan meningkatkan risiko obesitas ataupun diabetes,” ungkap dokter gizi klinis itu.

Baca juga: Penyuka Cokelat Susu, Waspada Kalorinya yang Tinggi!

Berapa Jumlah Susu yang Dibutuhkan Anak?

Pada umumnya, setelah lepas ASI, balita akan mulai minum susu. Lantas, berapa banyak jumlah susu yang dibutuhkan anak? Ternyata hal ini tergantung pada usia anak nih, Mums. Berikut rekomendasi asupan susu untuk anak-anak:

Umur 2-8 tahun minum 2 gelas susu setiap hari.
Umur 9-18 tahun minum 3 gelas susu setiap hari.
Jika anak tidak minum susu, Mums dapat mengganti makanan lain dari kelompok susu, seperti keju dan yoghurt, atau makanan lain yang tinggi kalsium dan vitamin D.

Baca juga: Anak-anak Boleh Mengonsumsi Kafein Tidak, Ya?

Melalui akun Facebook resmi Milo Indonesia, pihaknya mengungkapkan bahwa susu Milo bisa dikonsumsi oleh anak usia 1 tahun ke atas yang tidak memiliki indikasi medis tertentu.

Meski begitu, produk susu Milo sebenarnya direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh anak usia 5-12 tahun, karena di usia tersebut anak membutuhkan energi lebih banyak untuk beraktivitas.

Nah, kalau Mums ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari susu, sebaiknya pertimbangkanlah usia dan jumlah pemberian susu yang direkomendasikan di atas.

Ingat juga untuk tidak memberikan susu Milo dengan gula yang berlebihan agar anak terhindar dari risiko obesitas ataupun diabetes. Jadi, sebenarnya susu Milo baik untuk anak atau boleh diberikan jika sesuai dengan takaran saji atau tidak berlebihan.

Oh iya, kalau punya hal yang ingin ditanyakan atau dibagikan kepada Mums lainnya, yuk gunakan fitur Forum yang tersedia di aplikasi Teman Bumil. Cobain sekarang yuk fiturnya! (TI/AS)