Sebagai anggota keluarga yang menempati satu rumah, seharusnya pekerjaan domestik tidak hanya kewajiban satu atau beberapa orang. Bahkan, seharusnya gender jangan dijadikan alasan untuk tidak ikut mengerjakannya. Apalagi bila si Kecil ternyata sudah tertarik untuk ikut membantu.

 

Memang, biasanya anak masih cenderung menyebabkan kekacauan saat membantu pekerjaan domestik. Namun, sebaiknya niat baiknya jangan dihalangi. Jangan sampai ia malah jadi tidak antusias gara-gara orang tua mengatakan, “Jangan kamu yang mengerjakan, nanti jadi berantakan!” Jadi, usia berapa yang tepat bagi anak-anak untuk melakukan pekerjaan domestik?

 

6 Manfaat Anak Melakukan Pekerjaan Domestik

Sebelumnya, cek dulu 6 manfaat bagi anak ketika membantu pekerjaan rumah, berdasarkan The List:

 

  1. Anak berpotensi menjadi orang sukses.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh dr. Marty Rossman dari University of Minnesotta, Amerika Serikat, menemukan fakta ini. Dari 84 anak peserta penelitian, dr. Rossman menemukan bahwa mereka yang rajin mengerjakan tugas domestik sukses dari segi akademis maupun karier saat dewasa.

 

Tentu saja ini ada hubungannya dengan perasaan bertanggung jawab, yang sudah dididik sedini mungkin. Dengan disiplin mengerjakan tugas domestik, anak lebih mempunyai rasa memiliki dan tidak bersikap seenaknya sendiri. Misalnya sehabis makan, mereka langsung mencuci piring dan gelas sendiri.

 

Baca juga: Awas, Jangan Terjebak Jadi Toxic Parents!

 

  1. Anak menjadi lebih berbahagia.

Ah, masa? Mungkin saat ini sulit untuk dipercaya. Apalagi bila si Kecil mengeluh malas atau capek. Padahal, tugas domestik yang diminta untuk dilakukan terbilang ringan, seperti membereskan semua mainannya.

 

Namun, sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard University menemukan bahwa kemampuan anak membantu tugas domestik di rumah adalah indikator kesehatan mentalnya saat dewasa nanti.

 

  1. Anak menjadi lebih tahu cara mengatur dan menghargai waktu.

Sering mendengar orang mengeluh kesulitan saat harus melakukan banyak pekerjaan sekaligus dalam sehari? Bisa jadi, sewaktu kecil mereka tidak dibiasakan membantu pekerjaan domestik keluarga di rumah.

 

Julie Lythcott-Haims, mantan dekan di Stanford University, justru menyarankan orang tua agar tidak terlalu membebaskan putra-putri mereka dari pekerjaan domestik hanya gara-gara beban PR dari sekolah.

 

Baca juga: Lebih Seru Bermain dengan si Kecil Menggunakan Aplikasi

 

Pada kenyataannya, mereka harus belajar mengatur dan menghargai waktu seiring bertambahnya usia. Anak yang terbiasa belajar, mengerjakan PR, sekaligus membantu tugas domestik di rumah, misalnya mencuci piring atau menyapu, tidak akan kesulitan saat dewasa nanti. Mereka justru akan terbiasa berusaha menyelesaikan banyak hal seefektif mungkin.

 

  1. Anak akan mempunyai relasi yang lebih baik dengan sesama.

Pekerjaan domestik yang dilakukan bersama-sama, yakni dengan melibatkan seluruh anggota keluarga, dapat menghasilkan hal ini. Anak akan mempunyai relasi yang lebih baik dengan sesama karena kebersamaan dalam pembagian tugas-tugas domestik di rumah. Dengan terbiasa membantu mengerjakan tugas domestik di rumah, mereka jadi sadar pentingnya berkontribusi dalam keluarga dan arti kerja sama dengan orang lain.

 

Baca juga: 5 Langkah Awal Mengajarkan Berenang kepada Anak

 

  1. Anak akan lebih pintar mengatur keuangan.

Ini tidak hanya soal belajar berhemat dengan tidak jajan sembarangan di luar, melainkan juga terkait dengan kontrol diri mereka yang bagus. Sebuah penelitian di Duke University pada 1.000 anak di Selandia Baru menemukan mereka yang terbiasa menyelesaikan semua tugas utama sebelum bersenang-senang, misalnya menyelesaikan PR dan mencuci piring dulu sebelum nonton TV, juga lebih pintar mengatur keuangan. Ini berbeda dengan anak yang terbiasa melakukan semua hal semau mereka sendiri.

 

  1. Anak akan belajar lebih banyak tentang beragam nilai dari setiap pekerjaan domestik.

Ternyata, anak juga bisa belajar lebih banyak tentang beragam nilai dari setiap pekerjaan domestik. Misalnya pelajaran biologi saat mengenal bahan-bahan makanan ataupun kimia saat berusaha membersihkan noda pada pakaian. Untuk nilai-nilai sosial, mereka belajar mengenai pentingnya bekerja sama dalam tim dan etika kerja.

 

Mengajarkan anak bisa dimulai dengan tugas-tugas domestik yang ringan, seperti membereskan semua mainan kembali ke tempatnya. Secara bertahap, anak bisa mulai dikenalkan dengan tugas-tugas domestik lainnya seiring bertambahnya usia. (AS)

 

Baca juga: Si Kecil Terancam Obesitas? Orang Tua Harus Ikut Berdiet!

 

Peran Ayah Mengatasi Anak Susah Makan - GueSehat.com

 

Sumber:

okezone.com: Segudang Manfaat Biasakan Anak Lakukan Pekerjaan Domestik

WebMD: Divide and Conquer Household Chores

Child Development Institute: How and Why to Teach Your Kids to Help with Household Chores