Ketika test pack menunjukkan dua garis biru, Mums tentu akan langsung menjadwalkan diri untuk kontrol ke dokter untuk memastikan apakah Mums benar-benar hamil atau tidak. Nah, di saat inilah dokter kandungan akan melakukan USG atau ultrasonografi. Namun, ternyata USG banyak macamnya, salah satunya USG fetomaternal! Wah, apa itu USG fetomaternal?

 

Mengapa Ibu Hamil Penting Melakukan USG?

Sebelum menjelaskan apa itu USG fetomaternal, ada baiknya Mums tahu apa itu USG dan manfaatnya bagi Mums dan janin. USG adalah teknik untuk menangkap gelombang suara di dalam rahim Mums, yang kemudian ditunjukkan dalam media gambar. Dengan USG dokter kandungan akan terbantu untuk melakukan evaluasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, skaligus memantau kehamilan Mums dari waktu ke waktu.

 

USG pertama biasanya akan dilakukan pada trimester pertama untuk mengonfirmasi apakah Mums positif hamil dan membantu menghitung usia kandungan Mums. Kemudian akan dilanjutkan hingga menjelang kelahiran.

 

Pada beberapa kasus, USG juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan masalah yang bisa terjadi selama kehamilan, sehingga dokter kandungan tahu apa penanganan yang harus dilakukan. Apabila terdapat masalah dalam kehamilan Mums, maka dokter kandungan akan melakukan USG kembali atau serangkaian tes tambahan, seperti MRI. Itulah mengapa USG penting dilakukan sesuai anjuran dokter kandungan Mums, ya!

 

Apa Itu USG Fetomaternal?

Apakah Mums pernah mendengar tentang USHG fetomaternal? Fetomaternal sendiri adalah subspesialis bidang kandungan dan kebidanan yang memiliki fokus terhadap deteksi dan diagnosis kelainan pada janin dan ibu.

 

Ada beberapa perbedaan antara USG fetomaternal dengan USG biasa, meliputi: 

  • Hanya akan dilakukan oleh dokter dengan subspesialis fetomaternal saja.
  • Waktu pemeriksaan USG fetomaternal umumnya lebih lama daripada USG yang biasa.
  • Pemeriksaan dilakukan secara lebih detail.
  • Gambaran hasil USG sama dengan USG 4D, tetapi lebih detail dan akurat.

 

Pemeriksaan USG fetomaternal kerap dianjurkan pada ibu hamil dengan risiko tinggi, Kategori ibu hamil berisiko tinggi antara lain:

  • Mums memiliki riwayat penyakit penyerta, misalnya HIV, TORCH, diabetes, dan hipertensi.
  • Mums sedang hamil kembar.
  • Usia Mums di atas 35 tahun.
  • Mums memiliki riwayat melahirkan bayi dengan kelainan bawaan.
  • Ada riwayat bayi meninggal di dalam kandungan.
  • Mengalami keguguran berulang.
  • Indeks massa tubuh (IMT) Mums sangat rendah atau tinggi.
  • Janin tidak tumbuh sesuai tahapan usia kandungan.
  • Terdapat perbedaan rhesus darah pada Mums dan janin.
  • Mums mengalami proses ceasar lebih dari 1 kali dengan plasenta previa.

 

 

 

 

 

 

Referensi

Mayo Clinic: Fetal ultrasound