Gangguan toleransi glukosa atau impaired glucose tolerance (IGT) adalah kondisi saat glukosa darah berada di atas batas normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Namun, orang dengan IGT menghadapi risiko lebih besar terkena diabetes dan penyakit kardiovaskular.

 

Orang yang mengalami IGT biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun. Seringkali, IGT baru didiagnosis ketika dokter melakukan tes darah untuk tujuan lain. IGT didiagnosis menggunakan tes toleransi glukosa atau glucose tolerance test (GTT):

 

Tes toleransi glukosa merupakan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui bagaimana tubuh mengangkut glukosa dari darah ke jaringan lain, seperti otot dan lemak. Tes ini paling sering digunakan untuk mendiagnosis diabetes.

 

Bagaimana IGT Didiagnosis?

Jika kadar gula darah naik menjadi 200 mg/dL atau lebih beberapa jam setelah minum minuman glukosa, kebanyakan dokter menganggapnya sebagai diabetes, sehingga memerlukan intervensi. Jika gula darah turun antara 140 dan 199 mg/dL dalam waktu 2 jam, kemungkinan besar kamu mengalami IGT.

 

Jika dokter tidak dapat memastikan diagnosis berdasarkan hasil tes, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan tes toleransi glukosa lain di waktu yang lain.

 

Bagaimana Tes Dilakukan

Tes toleransi glukosa yang paling umum adalah tes toleransi glukosa oral atau oral glucose tolerance test (OGTT). Sebelum tes dimulai, pasien diminta untuk berpuasa tanpa makan dan minum selama minimal 8 jam, selanjutnya sampel darah akan diambil.

 

Kemudian, kamu akan diminta meminum cairan yang mengandung glukosa dalam jumlah tertentu. Sampel darah akan diambil kembali setiap 30 hingga 60 menit setelah meminum larutan tersebut. Tes ini mungkin memakan waktu hingga 3 jam.

 

Tes serupa adalah tes toleransi glukosa intravena atau intravenous glucose tolerance test (IGTT). Namun, tes ini jarang digunakan dan tidak pernah digunakan untuk mendiagnosis diabetes.

 

 

Dalam salah satu versi IGTT, glukosa disuntikkan ke pembuluh darah selama 3 menit. Kadar insulin darah diukur sebelum penyuntikan, dan 1 serta 3 menit setelah penyuntikan. Waktunya mungkin berbeda-beda. IGTT hampir selalu digunakan untuk keperluan penelitian saja. Tes serupa digunakan dalam diagnosis kelebihan hormon pertumbuhan (akromegali) saat glukosa dan hormon pertumbuhan diukur setelah minuman glukosa dikonsumsi.

 

Tindak Lanjut untuk Diagnosis IGT

Orang yang didiagnosis dengan IGT atau pra-diabetes tidak selalu memerlukan pengobatan. Justru, yang paling penting adalah perubahan gaya hidup.

 

Beberapa perubahan gaya hidup untuk membalikkan IGT dan mencegahnya berkembang menjadi diabetes, meliputi:

  • Meningkatkan aktivitas fisik
  • Menghindari makanan manis dan olahan
  • Berhenti merokok
  • Menghindari alkohol.

 

Dokter harus mengadakan tes toleransi glukosa oral ulang dalam 12 bulan, kecuali kamu menunjukkan gejala diabetes lebih awal. Jika kamu memiliki beberapa gejala diabetes, sangat penting untuk segera membicarakan hal ini dengan dokter.

 

Faktor Risiko IGT

Faktor risiko terjadinya IGT sama dengan diabetes tipe 2, yang meliputi:

  • riwayat keluarga memiliki diabetes tipe 2
  • kelebihan berat badan atau obesitas
  • lingkar pinggang lebih dari 90 cm pada laki-laki dan lebih dari 80 cm pada wanita.
  • tingkat aktivitas fisik yang rendah
  • merokok
  • memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi atau keduanya
  • pernah mengalami diabetes gestasional
  • sindrom ovarium polikistik
  • mengonsumsi beberapa obat antipsikotik.

 

Kesimpulannya, IGT adalah istilah umum yang menggambarkan kondisi metabolisme yang menyebabkan kadar gula darah di atas normal. Ini juga bisa disebut sebagai pradiabetes. Jika terus dibiarkan, IGT bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. Tes IGT biasanya mencakup tes toleransi glukosa, terutama oral. Kabar baiknya, IGT dapat disembuhkan dengan diet sehat dan olahraga.

 

Sumber:

 Medlineplus.gov. Glucose tolerance test - non-pregnant

Healthline.com. Impaired-glucose-tolerance

Betterhealth.vic.gov.au. Diabetes-pre-diabetes

 Verywellhealth.com. Impaired-glucose-tolerance