MPASI memang harus dilakukan secara bertahap ya, Mums. Di usia 6 bulan, si kecil mengawali MPASI dengan puree atau bubur encer yang sudah dihaluskan dan disaring. Memasuki usia 7-8 bulan, si kecil diperkenalkan dengan mashed atau makanan yang dilumatkan hingga halus. Di usia 9-12 bulan, si kecil sudah bisa diberi finger food. Lalu di atas usia 12 bulan, si kecil sudah bisa menerima segala jenis makanan, termasuk makanan orang dewasa.

 

Sayangnya, Mums mendapati buah hati kesayangan Mums hanya mau makan makanan lembut di usianya yang sudah di atas 1 tahun. Ia hanya mau makan jus, susu, yoghurt, es krim, dan bubur. Serta langsung menolak jika diberi sayuran, daging, atau telur.

 

Hal ini tentunya membuat Mums khawatir karena berpotensi memengaruhi pertumbuhan gigi, asupan nutrisi, tumbuh kembang, hingga pilihan makannya kelak. Karenanya, jangan tinggal diam jika anak satu tahun maunya makanan lembut saja.

 

Penyebab Anak Hanya Mau Makan Makanan Lunak

Sebelum mencari solusi, Mums harus coba mencari tahu apa saja penyebab anak hanya mau makan makanan lembut meskipun usianya sudah di atas satu tahun. Secara umum, alasannya dapat dibagi menjadi dua area: sensorik dan motorik.

 

Sensorik:

  • Makanan lunak biasanya memiliki tekstur yang konsisten, tidak ada gumpalan, dan dapat diprediksi. Makanan lembut juga tidak mengeluarkan suara berderak di mulut.
  • Makanan yang renyah dan kenyal dapat memiliki tekstur, suara, dan beragam rasa yang mengejutkan hanya dalam satu gigitan.
  • Jika anak sebelumnya sudah mau makan makanan padat, tetapi kemudian hanya mau makan makanan lunak, kemungkinan besar mereka berada dalam kondisi sensorik. Kemungkinan, anak memiliki keterampilan motorik untuk memakan makanan yang lebih keras, tetapi sistem saraf mereka bereaksi terhadap kualitas sensoris makanan tersebut.

 

Motorik:

  • Makanan renyah dan kenyal memerlukan gerakan rahang yang berbeda dengan makanan lunak. Anak tidak bisa menghancurkan makanan yang renyah atau kenyal hanya dengan menumbuknya menggunakan lidah, seperti yang biasa mereka lakukan pada makanan lunak. Mereka harus menggunakan pola rahang diagonal atau melingkar untuk memecah makanan hingga cukup halus untuk ditelan.
  • Makanan padat juga memerlukan gerakan lidah yang berbeda. Sementara, dengan makanan lunak, anak bisa menjaga lidahnya berada di tengah sebagian besar waktu.
  • Dengan tekstur makanan yang lebih keras, mereka harus bisa menggunakan lidahnya untuk menahan makanan di giginya untuk dikunyah.
  • Jika anak berusia di bawah 18 bulan, ini mungkin hanya bagian dari perkembangan normal, bergantung pada makanan apa yang mereka makan dan tidak.

 

Alasan lainnya:

  • Perubahan nafsu makan yang tiba-tiba bisa jadi tanda penyakit.
  • Minum terlalu banyak susu atau ASI sehingga anak terlalu kenyang dan enggan mencoba makanan lain.
  • Anak terbiasa minum jus. Jus buah sendiri tinggi kalori dan dapat mengurangi nafsu makan anak terhadap makanan padat.
  • Ngemil di waktu yang salah, misalnya makan es krim sesaat sebelum makan. Ini dapat memengaruhi nafsu makan anak dan mungkin tidak akan makan dengan baik saat makanan utaman ditawarkan.
  • Preferensi makanan. Anak mungkin akan menolak makanan baru saat pertama kali ditawarkan. Diperlukan waktu 8-10 kali sebelum makanan baru diterima.
  • Tumbuh gigi. Anak bisa kehilangan nafsu makan karena ketidaknyamanan saat tumbuh gigi. Biasanya ini berlangsung beberapa hari.

 

Apa yang Bisa Mums Lakukan?

Apa yang harus Mums lakukan juga terbagi menjadi sensorik dan motorik.

 

Sensorik:

  • Dorong anak untuk mengeksplorasi dan bermain dengan makanannya sebelum makan. Berinteraksi dengan makanan menggunakan tangan dapat membantu anak mempersiapkan mental menghadapi apa yang mungkin mereka harapkan di mulut.
  • Cobalah makanan renyah atau kenyal dengan tekstur yang konsisten, bukan tekstur yang campur aduk atau tidak konsisten. Sosis bisa menjadi pilihan daging yang baik karena cenderung memiliki tekstur yang konsisten di setiap gigitan.
  • Tunjukkan kepada anak bagaimana bunyi dan tampilannya saat makanan tersebut pertama kali dipecah di mulut.

 

Motorik:

  • Mulailah dengan makanan renyah yang mudah meleleh. Makanan seperti biskuit bayi mudah meleleh karena cepat larut. Mums dapat melatih keterampilan yang dibutuhkan untuk mengunyah makanan ini, dengan jaminan bahwa makanan tersebut mudah larut.
  • Biarkan anak menonton saat Mums menggunakan lidah untuk membantu mengunyah makanan di gigi geraham belakang. Perbesar gerakan dengan membuka mulut lebar-lebar dan perhatikan suara yang dihasilkan makanan.
  • Anjurkan makan makanan yang dipotong berbentuk tongkat, karena akan mendorong mengunyah dengan gigi geraham belakang.
  • Gunakan sikat gigi yang bergetar untuk merangsang sisi lidah dan mendorong gerakan ke setiap sisi.

 

Semoga, informasi ini dapat memberi gambaran pada Mums kenapa buah hati Mums hanya mau menerima makanan lembut dan strategi untuk membuat anak mau mencoba makanan padat.

 

Sumber:

Milestoneclinic.com. Strategies-for-a-child-who-only-eats-soft-foods

Babycarereadvice.com. Solids-feeding-frustrations