Anak yang aktif dan melakukan berbagai kegiatan membuatnya lebih mudah berkeringat. Kalau sudah begitu, anak pun menjadi lebih mungkin mengalami bau badan nih, Mums. Bedanya, bau badan pada anak tidak tercium jelas, tidak seperti pada orang dewasa. Namun, beberapa Mums mungkin penasaran kapankah waktu yang normal bagi si Kecil hingga timbul bau badan? Lalu, bolehkah anak menggunakan deodoran untuk mengatasi bau badan?

 

Tubuh manusia, seperti dikutip dari momjunction.com memiliki 2 jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin. Pada anak, kelenjar keringat yang aktif ini ialah kelenjar ekrin. Kelanjar ini berada di seluruh tubuh, seperti di sekitar pori-pori kulit dan akan menghasilkan keringat berupa air saat tubuh harus mempertahankan suhu tubuh yang ideal.

 

Baca juga: Tips Menghilangkan Bau Badan Secara Alami

 


Sedangkan, kelenjar apokrin berada di sekitar rambut ketiak dan akan menghasilkan keringat setiap kali tubuh melakukan aktivitas fisik dan juga merasakan emosi seperti ketakutan, cemas, stres, atau mengalami rangsangan seksual. Keringat yang dihasilkan biasanya mengandung minyak, berwarna buram, dan tidak berbau.

 

Keringat akan menjadi bau saat bereaksi dengan bakteri yang menempel pada kulit. Oleh karena itu, anak-anak yang aktif lebih mudah terpapar bakteri dari lingkungan sekitarnya. Bayi dan anak-anak biasanya memiliki keringat yang tidak berbau atau hanya berbau samar. Bau badan anak yang tidak sedap akan muncul saat usia 12 tahun atau beranjak remaja.

 

 




Anak perempuan cenderung mengalami perubahan menjelang pubertas lebih awal daripada laki-laki. Inilah mengapa anak perempuan akan lebih dulu memiliki perubahan bau keringat bahkan sekitar umur 8 tahun. Sedangkan, anak laki-laki akan mengalami perubahan bau keringat pada usia 9 tahun.

 

Selain aktivitas dan banyaknya bakteri, bau badan pada anak yang tidak normal bisa disebabkan oleh penyakit atau kondisi tubuh lainnya. Nah, untuk bau badan yang disebabkan oleh penyakit harus mendapatkan pengobatan dari dokter untuk mengurangi gejala penyebab bau badan.

 

Baca juga: Suka Takut Bau Badan? Jangan-jangan Bromidrofobia!



Jangan melakukan pengobatan tanpa rekomendasi dokter yang bisa memperparah kondisinya. Selain itu, jika bau badan terjadi lebih awal dari seharusnya, hal ini perlu diatasi dan dicegah, Mums. Beberapa penyebab dari bau badan pada si Kecil, yaitu:

  • Kebersihan tubuh yang buruk
  • Kondisi pakaian atau sepatu yang tidak bersih
  • Mengonsumsi makanan yang memicu bau badan

 

Bolehkah si Kecil Menggunakan Deodoran?

Kalau bau badan timbul padahal anak belum mencapai usia pubertas, Mums bisa mencegah dan mengatasinya dengan mandi yang bersih dan rutin. Perhatikan juga kebersihan pakaiannya dan jenis makanan yang dapat memicu bau badan, seperti makanan yang mengandung bawang, daging merah, atau susu sapi.

 

Baca juga: Hindari 6 Makanan Penyebab Bau Badan Ini!



Jika hal tersebut tidak berhasil, penggunaan deodoran mungkin dapat membantu. Namun, hal ini sebaiknya juga dikonsultasikan pada dokter, Mums. Dikutip dari Parents, anak usia 10 atau 11 tahun baru diperbolehkan menggunakan deodoran. Untuk pemilihan deodoran bagi si Kecil juga harus tepat. Jangan memilih deodoran yang mengandung paraben, aluminium, atau bahan kimia yang sifatnya alergen dan berbahaya.

 

Mums bisa memilih deodoran dengan bahan-bahan alami sebagai pengganti deodoran buatan pabrik. Meski begitu, ingatlah untuk selalu berkonsultasi pada dokter mengenai rencana Mums menggunakan deodoran pada si Kecil ataupun untuk mengetahui cara tepat dan aman mengatasi bau badan si Kecil. (TI/AY)