Televisi merupakan salah satu media hiburan yang masih disukai oleh anak-anak. Meskipun kini sudah ada media digital, masih ada yang memperhatikan tontonan di televisi bila memang ada acara yang menarik bagi mereka.

 

Demi menyenangkan anak, ada orang tua yang memutuskan untuk meletakkan TV di kamar buah hatinya. Namun, apakah ini tindakan yang tepat? Apalagi bila anak masih di usia balita.

 

Jawabannya Tidak Tepat!

Inilah beberapa alasan mengapa orang tua sebaiknya jangan meletakkan TV di kamar balita.

 

Menurut riset yang dirilis di Developmental Psychology, anak balita yang diberikan TV di kamarnya jadi kurang senang membaca buku dan punya masalah gangguan tidur. Akibatnya, prestasi anak di sekolah menurun. Salah satu efek samping lain yang sangat jelas adalah anak jadi malas bergerak, sehingga rentan mengalami obesitas.

 

Penelitian ini dilakukan dengan 4.700 partisipan anak-anak usia 6 hingga 17 tahun di Amerika Serikat. Rentang waktu penelitian ini adalah 6 bulan hingga 2 tahun. Selain beberapa efek samping yang sudah disebutkan sebelumnya, screen time yang berlebihan juga menyebabkan anak kecanduan online games dan cenderung berperilaku agresif.

 

Nah, jangankan anak-anak usia balita, anak-anak yang lebih tua saja juga menunjukkan gejala perilaku agresif, masalah kesehatan serius karena kurang bergerak, hingga prestasi akademis yang menurun. Menurut Douglas Gentile, PhD., profesor psikologi dari Iowa State University, ini ada hubungannya dengan yang tidak dilakukan anak-anak karena mereka diberikan TV di dalam kamar.

 

Baca juga: Menonton Televisi Terlalu Lama Dapat Sebabkan Pembekuan Darah

 

Menurut Gentile, TV di kamar tidak hanya menyebabkan anak jadi semakin malas keluar kamar untuk berinteraksi dengan orang lain, seperti orang tuanya sendiri maupun anggota keluarga lain. Tanpa sepengetahuan orang tua, anak mendapatkan akses berupa tontonan dan online games yang sarat akan kekerasan. Makanya, tidak heran bila hal ini menyebabkan perilaku mereka menjadi agresif.

 

Gentile kemudian menerangkan bawah anak-anak masa kini di Amerika Serikat menghabiskan 60 jam seminggu untuk berada di depan TV atau gawai. Dan berdasarkan data nasional di Amerika Serikat, ada lebih dari 40% anak-anak berusia 4-6 tahun yang punya TV di kamar.

 

Karena itulah Gentile berpendapat bahwa sebaiknya orang tua jangan meletakkan TV di kamar balita. Bahkan, lebih baik lagi bila anak terus berada dalam pengawasan orang tua mengenai ketika menonton dan memainkan gawai.

 

Baca juga: 8 Tips Mendidik Anak-anak Perempuan
 

TV, Obesitas, dan Gangguan Penglihatan

Selain kurang bergerak, anak yang diberikan TV di kamar juga cenderung menonton sambil makan camilan tidak sehat. Bayangkan, sudah tidak bergerak, mereka terus makan dan menimbun kalori dalam tubuh. Makanya, obesitas merupakan efek samping kesehatan paling berbahaya dari mempunyai TV di kamar.

 

Menurut sebuah penelitian lain dari University College London, anak perempuan mempunyai risiko obesitas sebanyak 30% dengan adanya TV di kamar mereka. Sementara itu, anak laki-laki berisiko sebanyak 20%. Makanya, kesimpulan hasil studi ini juga melarang adanya tayangan iklan makanan cepat saji pada pukul 9 malam di Inggris.

 

Selain itu, kecanduan nonton TV di kamar ditambah dengan kecanduan main online games juga mengakibatkan gangguan penglihatan. Tidak perlu menonton terlalu dekat, mata yang terlalu lama menatap layar tanpa berkedip juga berisiko mengalami gangguan kesehatan.

 

Inilah beberapa alasan mengapa orang tua sebaiknya jangan meletakkan TV di kamar balita. Lebih mudah mengawasi jenis tontonan si Kecil di ruang keluarga. Selain itu, lebih baik banyak mengajak si Kecil untuk bergerak dan bermain di luar rumah ya, Mums! (AS)

 

Baca juga: Mums Wajib Tahu, Inilah Dampak Buruk Gadget bagi Anak!

 

 

Sumber:

 

Real Simple. Television in Kid's Bedroom.

Your Modern Family. TV in Kid's Bedroom