Perubahan pola tidur dan pola makan saat berpuasa sangat rentan membuat daya tahan tubuh menurun. Kondisi ini bisa semakin berisiko jika dialami oleh anak-anak.

 

Ya, meski kebiasaan menjalankan puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah wajib bagi setiap umat muslim yang sudah dewasa, namun tidak sedikit orangtua yang mulai mengajarkan anak-anaknya untuk menjalani kewajiban ini. Tujuannya tentu untuk mempersiapkan mental anak, agar saat tiba waktunya ia wajib berpuasa, ia bisa menjalankannya dengan lancar.

 

Nah, tapi bagaimana ya caranya untuk mengajarkan si Kecil berpuasa? Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan oleh orangtua agar puasa pertamanya berjalan lancar dan kesehatan si Kecil tetap terjaga baik? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Baca juga: Lakukan Ini Agar Tubuh Tetap Fit Selama Puasa

 

Kapan anak bisa diajarkan berpuasa?

Biasanya, anak-anak mulai bisa diajarkan konsep beribadah dan juga berpuasa pada saat usianya menginjak 7 tahun. Pada saat ini, ia sudah memahami komunikasi 2 arah sehingga orangtua akan lebih mudah saat memperkenalkan konsep agama dan kewajiban berpuasa bagi umat muslim.

 

Untuk memperkenalkan puasa pada si Kecil, orangtua bisa menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tentunya menarik. Tak perlu memaksakan diri anak untuk melakukan puasa 1 hari penuh. Biarkan ia menjalani sesuai kemampuannya, misalnya selama setengah hari.

 

Jika si Kecil sudah bisa melewati puasa setengah harinya, berikan pujian dan cobalah tantang untuk melakukan puasa lebih lama dari waktu sebelumnya. Dengan cara ini, si Kecil tidak akan merasa terbebani dengan kewajiban berpuasanya.

 

Bagaimana cara menjaga daya tahan tubuh anak saat berpuasa?

Seperti telah disebutkan sebelumnya, pola makan serta pola tidur yang berubah selama puasa sangat rentan membuat daya tahan tubuh atau sistem imun menurun. Jika imunitas sudah menurun, tubuh akan berisiko terserang berbagai penyakit. Nah, risiko ini tentu akan meningkat jika dialami oleh anak-anak, mengingat sistem imunitas tubuh anak belum sesempurna seperti orang dewasa. Enggak mau dong, kalau niatnya ingin melatih si Kecil berpuasa, tapi justru membuatnya terserang penyait? Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua nih, agar daya tahan tubuh si Kecil bisa tetap terjaga selama ia menjalankan puasa.

  1. Usahakan agar anak tidur lebih cepat

Aktivitas yang padat tentu akan memengaruhi daya tahan tubuh si Kecil. Ditambah lagi dengan kewajiban berpuasa yang harus dijalaninya. Bukan tidak mungkin jika daya tahan tubuh anak akan menurun dan membuatnya berisiko terserang berbagai penyakit. Nah, untuk itu pastikan agar anak memiliki waktu tidur yang cukup. Usahakan agar ia tidur lebih cepat dari biasanya. Ini mengingat si Kecil harus bangun lebih pagi untuk melakukan sahur saat puasa. Istirahat atau tidur dengan waktu yang cukup dapat mengembalikan stamina serta daya tahan tubuh si Kecil.

  1. Jangan lewatkan waktu sahur

Waktu sahur tampaknya akan menjadi momen terberat bagi anak saat berpuasa. Pasalnya, ia harus bangun dan makan saat sedang enak-enaknya tidur. Namun, jangan jadikan hal ini alasan bagi dirinya untuk melewatkan sahur. Berikan penjelasan pada si Kecil mengenai betapa pentingnya makan di waktu sahur untuk mencegah agar tidak lemas dan kelaparan. Katakan padanya bahwa dengan bersahur, ia akan memiliki cukup energy untuk bermain dan melakukan aktivitas selama puasa seharian nanti.

  1. Kurangi aktivitas yang terlalu melelahkan

Umumnya, anak-anak senang melakukan kegiatan yang sangat menguras tenaga. Mulai dari melompat, memanjat, hingga berlarian. Nah, tapi coba batasi sedikit aktivitas ini selama ia menjalankan puasa. Berikan penjelasan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut akan membuatnya lebih cepat merasa lelah, lapar, dan juga haus. Cobalah untuk menawarkan kegiatan lain yang tidak terlalu menguras energi tapi tetap menyenangkan bagi si Kecil, seperti membaca buku, menggambar, atau bermain lego.

  1. Mengonsumsi makanan yang bernutrisi

Nutrisi sangat dibutuhkan saat kita berpuasa, terlebih bagi anak-anak. Makanan yang bernutrisi akan membuat daya tahan tubuh si Kecil tetap terjaga baik sehingga dapat menghindarkannya dari berbagai penyakit. Untuk itu, pastikan jika si Kecil memperoleh semua nutrisi tersebut, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air dalam menu sahur dan berbukanya. Usahakan tidak menyajikan makanan-makanan yang terlalu berlemak, goreng-gorengan, dan juga junk food selama anak berpuasa.

  1. Berikan produk peningkat sistem imun tubuh

Terakhir, untuk memastikan agar daya tahan tubuh si Kecil tetap terjaga selama berpuasa, Mums bisa memberikannya produk peningkat sistem imun tubuh, seperti Stimuno Syrup. Stimuno Syrup merupakan satu-satunya produk herbal bersertifikat fitofarmaka yang dapat digunakan untuk meningkatkan serta memperkuat sistem imun tubuh anak. Stimuno Syrup merupakan produk immunmodulator yang berbeda dengan multivitamin biasa. Jika multivitamin biasa hanya melengkapi kebutuhan vitamin dalam tubuh, Stimuno Syrup justru bekerja memperbaiki sistem imun dengan mengoptimalkan produksi antibodi dalam tubuh. Oh ya, Stimuno Syrup juga tersedia dalam berbagai varian rasa yang enak dan tentunya disukai oleh si Kecil lho Mums, yakni original, anggur dan jeruk (orange-berry). Cukup berikan si Kecil Stimuno Syrup 1 kali sehari sebanyak 1 sendok takar (5 ml) saat sahur untuk menjaga daya tahan tubuhnya saat berpuasa.

 

  

 

Mengajarkan anak untuk mulai berpuasa merupakan kewajiban dari setiap orangtua. Namun, pastikan juga agar momen belajar berpuasa si Kecil ini tidak membuatnya kapok hanya karena ia terserang penyakit. Untuk itu, selalu jaga daya tahan tubuh si Kecil dengan membekalinya asupan bernutrisi serta produk peningkat sistem imun tubuh seperti Stimuno Syrup. (Adv/BAG/OCH)

Baca juga: Hidangan yang Perlu Dihindari saat Berbuka Puasa