Akhir-akhir ini saya mengalami masalah dengan kesehatan mulut. Setelah beberapa kali kontrol mengenai kawat gigi dan mengeluhkan seriawan yang cukup mengganggu, ternyata dokter gigi menemukan beberapa gigi berlubang dan saya harus menambalnya selama beberapa kali. Padahal sebelum memasang kawat gigi, saya sudah melakukan foto ronsen panoramic dan tidak menemukan kelainan pada gigi saya.

 

Gigi bolong identik dengan makanan manis. Saya pun sering menanyakan apakah pasien yang mengeluh sakit gigi suka makan makanan manis. Sebagian besar dari mereka memang anak-anak, yang identik dengan penyuka makanan manis. Namun, saya sendiri tidak begitu suka makanan manis. Saya konsumsi makanan penutup yang manis hanya pada saat-saat tertentu saja, seperti saat ada undangan makan atau perayaan tertentu.

 

Baca juga: Waspada Barodontalgia, Nyeri Gigi saat Diving

 

Saya rutin konsumsi kopi, tetapi jarang sekali menggunakan gula. Saya rutin sikat gigi setiap hari, bahkan bisa lebih dari 2 kali. Setelah mencari beberapa sumber dan konsultasi dengan dokter gigi, ternyata ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab gigi bolong, lho! Apa aja sih hal-hal tersebut?

 

  • Pola makan dan kebiasaan ngemil

Karena dokter gigi mengetahui kebiasaan saya makan biskuit dan minum susu saat kawat gigi sedang kencang, ini adalah hal pertama yang beliau tanyakan kepada saya. “Kamu masih suka ngemil?” Oops, saya memang bukan ‘tukang ngemil’ yang rutin, tetapi saya memiliki jam makan yang cukup berantakan karena shift kerja.

 

Dan jika asam lambung sudah menyerang, ada satu jenis biskuit yang menjadi penyelamat saya dari kelaparan. Konsistensi biskuit ini cukup lengket dan bisa menempel di gigi. Hal ini mungkin berpengaruh pada kesehatan gigi saya, karena menyebabkan gula menempel dalam waktu yang lama.

 

Terlebih lagi saat dahulu kawat gigi saya baru dikencangkan. Jika nyeri mengganggu dan malas makan, saya hanya minum susu sereal dan biskuit. Sarannya, kurangi ngemil atau pastikan Kamu membilas mulut dengan air putih. Atau, boleh ditutup dengan membersihkan gigi setelah ngemil.

 

  • Jenis makanan yang dimakan

Jenis makanan yang bersifat asam ternyata juga bisa menjadi faktor pendorong gigi bolong, lho! Jika sering mengonsumsi lemon, lemon tea, dan sejenisnya, gigi bisa terkikis dan menjadi bolong. Namun, hal ini tidak terjadi pada semua orang. Saya rutin mengonsumsi buah setiap hari, tetapi bukan jenis yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Jadi, setelah makan pastikan Kamu sudah mencuci mulut dengan benar, ya.

 

Baca juga: Habis Bleaching, Gigi Kok Jadi Lebih Sensitif?

 

  • Cara sikat gigi dengan benar

Pastikan cara sikat gigimu benar dan menjangkau semua rongga mulut dan bagian tersembunyi di gigi. Menggunakan kawat gigi bisa menyebabkan Kamu tidak menjangkau beberapa tempat di gigi, sehingga tidak bersih dan sisa makanan menumpuk. Dalam beberapa saat, bagian ini bisa menjadi bolong, deh!

 

  • Keadaan air ludah

Kadar air ludah ternyata juga berpengaruh lho dalam terjadinya gigi bolong. Dokter gigi saya mengatakan, mungkin air ludah saya bersifat cukup asam. Daat saat menggunakan kawat gigi yang notebene adalah benda asing, ini akan merangsang produksi air ludah. Hasilnya, bisa membuat gigi saya berlubang.

 

Bagaimana menyikapinya?

Saya rutin sikat gigi dan menerapkan teknik sikat gigi yang benar. Konsumsi makanan manis masih dilakukan, tetapi saya pastikan setelahnya minum air putih yang cukup banyak. Selain itu, dokter gigi juga menyarankan menggunakan pasta untuk melapisi gigi pada malam hari. Saya sudah menggunakannya selama 2 minggu, walaupun tidak setiap hari. Jika Kamu memiliki masalah yang sama, konsultasikan dengan dokter gigimu ya. Semoga bermanfaat!

 

Baca juga: 10 Makanan yang Baik Dikonsumsi Setelah Cabut Gigi

 

Kebiasaan yang Merusak Gigi - GueSehat