Geng Sehat, siapa yang enggak pernah punya masalah dengan pasangannya? Wah, pastinya enggak ada, dong! Yup, setiap hubungan tentu memiliki konflik. Bagaimana tidak, menyatukan 2 kepala dengan 2 pemikiran dan 2 sifat yang berbeda tentu bukanlah hal yang mudah.

 

Namun dibandingkan para wanita, pria terbilang tidak terlalu ekspresif untuk menunjukkan emosi mereka ketika menghadapi konflik dalam hubungan. Perbedaan cara menanggapi konflik ini tak jarang akhirnya membuat permasalahan dalam hubungan semakin memburuk.

 

“Pria diajarkan dari usia muda untuk tidak banyak berbicara tentang masalah atau perjuangan mereka. Pria juga sering kali tidak diizinkan untuk menunjukkan atau mengekspresikan emosi mereka,” ujar Dr. Kristie Overstreet, seksolog klinis dan psikoterapis.

 

Selain kesulitan dalam mengekspresikan emosi, ternyata ada beberapa hal lain lho yang umumnya dialami pria saat menjalani hubungan. Wah, kira-kira apa saja ya permasalahan tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut ini seperti yang telah GueSehat lansir dari MensHealth!

 

Baca juga: Ini Alasan Pria Jarang Umbar Kemesraan di Media Sosial

 

1. Takut akan penolakan

Pria sering diidentikkan sebagai subjek yang harus selalu memulai dalam suatu hubungan, entah itu memulai untuk mengajak kencan, memulai untuk menjalin hubungan, hingga memulai untuk berhubungan seks. Padahal, anggapan ini sebenarnya cukup menjadi beban dan masalah tersendiri lho bagi para pria. Menurut Kristie, pria sebenarnya takut jika berhadapan dengan penolakan. Dan tentu saja penolakan ini bisa saja terjadi pada setiap ajakan yang dilontarkan mereka terhadap pasangannya.

 

Pria takut jika penolakan tersebut juga menyebabkan pasangan atau lawan bicaranya merasa tidak berkenan bahkan marah kepadanya. Ketakutan ini tentu bukan hal yang baik bagi para pria. Sayangnya lagi, para pria sulit untuk mengontrol perasaannya sendiri ketika sudah berada pada posisi ini. Akibatnya, bukan tidak mungkin jika karena hal ini, akan timbul kesalahpahaman hingga perpisahan dalam suatu hubungan.

 

Nah, jika Kamu adalah salah satu pria yang merasa memiliki masalah ini dalam hubungan, cobalah untuk lebih terbuka kepada pasanganmu. Hindari untuk menyimpan segala ketakutan dan kekecewaanmu seorang diri. Tak ada salahnya untuk berkata “Sebenarnya aku kecewa kamu tidak bisa ikut ke acara pernikahan sahabatku,” atau “Kalau Kamu tidak mau aku jemput, aku merasa kalau aku tidak bisa menjaga Kamu waktu pulang kantor.” Berbicara secara terbuka mengenai ketakutan dan kekhawatiranmu bisa membuat hubungan berjalan lebih sehat dan juga produktif.

 

2. Menyembunyikan depresi, rasa cemas, dan masalah kesehatan mental lain

Kebanyakan pria tidak ingin dianggap lemah hanya karena mereka menceritakan isi hatinya. Inilah alasannya kenapa para pria lebih memilih untuk menyembunyikan perasaannya hingga menjadi 'bom waktu' yang akan meledak sewaktu-waktu. Bahkan, tak sedikit kebiasaan memendam perasaan ini membuat para pria merasa stres hingga depresi, yang akhirnya semakin sulit untuk ditangani.

 

Nah, untuk mencegah terjadinya kondisi ini, Kristie menyarankan agar para pria sebaiknya tak perlu takut untuk berbagi perasaan dan emosi mereka kepada pasangannya. Percayalah, pasangan yang baik pasti akan dengan senang hati mendengarkan keluh kesahmu. Mereka tidak akan menganggapmu lemah meskipun Kamu bercerita hingga menangis sekalipun.

 

Baca juga: Tips Penampilan Menarik untuk Pria

 

  

3. Tekanan untuk memenuhi kebutuhan finansial

Meskipun sudah menjadi tugas seorang pria untuk bertanggung jawab atas keluarganya, anggapan bahwa pria harus selalu memenuhi kebutuhan finansial ini sebenarnya cukup menjadi beban bagi mereka. Apabila pria memiliki pendapatan lebih rendah dari pasangannya, atau mereka kehilangan pekerjaannya sehingga mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan finansial keluarga, akan timbul perasaan stres, kecemasan, hingga depresi. 

 

4. Kecemasan dalam kehidupan seksual

Menurut Kristie, pria sebenarnya memiliki kecemasan pula terhadap kehidupan seksual, baik sebelum mereka melakukan aktivitas seksual ataupun saat mereka melakukannya bersama pasangan. Anggapan bahwa pria adalah sosok yang paling berpengaruh dalam aktivitas seksual, mulai dari melakukan rangsangan, penetrasi, hingga afterplay, tak jarang membuat mereka merasa cukup tertekan. Apalagi jika memang mereka memiliki permasalahan seksual yang sulit untuk ditangani seperti disfungsi ereksi.

 

Wah, ternyata meski terlihat sebagai sosok yang kuat dan bisa diandalkan, para pria sebenarnya juga memiliki permasalahannya masing-masing ya, Gengs. Nah, jika pasanganmu sedang mengalami permasalahan seperti ini, lebih baik bantu mereka untuk melewatinya, yuk. Karena hubungan yang sehat adalah saat pasangan bisa saling mendengar, mengerti, dan mendukung satu sama lain! (BAG/AS)

 

Baca juga: Inilah Ketakutan-Ketakutan Pria dan Wanita Saat Berhubungan Seks

 

Fakta Pria -GueSehat.com