Penyakit

Tortikolis (Kaku Otot Leher)

Deskripsi

Tortikolis atau disebut juga dengan leher miring merupakan suatu kondisi dimana terjadi kekakuan leher yang menimbulkan spasme otot yang secara klinis bermanifestasi sebagai leher yang bengkok atau terputar. Kondisi ini menimbulkan penampakan fisik beruapa leher dan kepala yang condong pada satu sisi.

Pencegahan

Pada dasarnya pencegahan yang dilakukan untuk menghindari tortikolis, bersifat pada meminimalkan faktor resiko penyebab terjadinya tortikolis. Hal ini dikarenakan tidak ada faktor khusus yang menyebabkan kondisi tortikolis.

 

Beberapa hal yang dapat diupayakan untuk meminimalkan terjadinya tortikolis:

  • Menghindari adanya trauma maupun luka yang memungkinkan terjadinya infeksi, terutama pada bagian leher.
  • Menghindari konsumsi obat-obatan yang dapat memengaruhi bentuk tubuh tanpa indikasi yang tepat dan pengawasan dokter.
  • Pasien yang memiliki riwayat keluarga penderita tortikolis, umumnya memiliki faktor resiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi tortikolis.
  • Berhati-hati saat berolahraga terutama jika melakukan pergerakan yang memberikan tekanan pada bagian leher. Sebaiknya lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan lakukan peregangan setelahnya.
  • Melakukan peregangan atau pemijatan ringan pada bagian otot leher dan pundak saat melakukan kegiatan yang menyebabkan ketegangan otot leher dan pundak, seperti menghadap computer terlalu lama, posisi tidur yang terlalu menekan leher.
  • Menghindari paparan suhu yang terlalu dingin dan angin untuk waktu yang lama, seperti penggunaan kipas angin yang langsung menghadap ke badan.

Gejala

Selain menimbulkan penampakan fisik berupa posisi kepala yang miring, gejala-gejala yang ditimbulkan pada kondisi tortikolis antara lain:

  • Gejala awal dapat berupa sensasi seperti kejang hingga kehilangan kendali terhadap gerakan otot leher, sehingga menyebabkan kepala dan postur leher mengalami kelainan di setiap gerakan selama peregangan.
  • Gerakan kepala yang terbatas yang disebabkan karena kekakuan otot leher.
  • Bengkak pada otot leher, sehingga menyebabkan rasa sakit pada leher.
  • Posisi bahu yang cenderung lebih tinggi pada satu sisi. 
  • Tremor kepala. 
  • Terkadang terasa sakit kepala yang disebabkan karena kejang otot leher.
  • Pada beberapa kondisi, terjadi masalah kesulitan menelan dan bersamaan dengan rasa sakit pada lengan.

Penyebab

Pada dasarnya penyebab utama terjadinya kondisi tortikolis belum dapat dipastikan. Kondisi tortikolis dapat dipicu oleh berbagai faktor kondisi seperti trauma, adanya kerusakan pada otot leher, tulang belakang bagian atas, atau kerusakan pada sistem saraf.

 

Selain adanya trauma, terutama pada bagian otot dan saraf leher, kondisi tortikolis mungkin disebabkan karena adanya infeksi, radang bantalan tulang belakang, jaringan parut, kelemahan ligamen, dan tumor.

 

Kondisi tortikolis juga bisa disebabkan karena faktor keturunan yang diturunkan dari orangtua ke anak karena adanya kelainan pada gen.

 

Pada saat proses kehamilan posisi leher bayi yang kurang tepat, juga dapat memicu kondisi tortikolis. Namun, ada beberapa kondisi tortikolis yang tidak dapat diketahui secara pasti faktor penyebabnya. Kondisi ini disebut sebagai tortikolis idiopatik.

Diagnosis

Penegakkan tortikolis dapat dilakukan dengan mengamati tanda-tanda fisik yang nampak pada pasien serta menanyakan gejala lain yang dirasakan pasien.

 

Selain itu, pemeriksaan tambahan yang dapat menunjang penegakan diagnose tortikolis antara lain elektromiogram (EMG), pemindaian leher dengan X-ray atau CT scan, dan pemindaian otak dengan MRI scan. Tes darah juga dapat dilakukan untuk mencari kondisi yang terkait dengan tortikolis.

Penanganan

Penanganan tortikolis dapat dilakukan dengan pijat untuk peregangan otot atau mengompres bagian leher dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri.

 

Jika dirasa kurang meredakan rasa nyeri, makan penanganan rasa nyeri dengan dapat diberikan obat-obatan pereda nyeri (ibuprofen, naproxen, diclofenac), parasetamol, codeine, dan diazepam untuk merelaksasi leher kaku.

 

Selain itu, penanganan yang bisa dilakukan untuk kondisi tortikolis adalah:
• Injeksi botulinum toxin (botox) dan latihan peregangan pada bagian otot-otot terkait, terutama pada kasus kronis.
• Pemberian diphenhydramine dan benztropine untuk kondisi serangan akut.
• Jika tortikolis disebabkan karena adanya infeksi, dapat diberikan antibiotik.
• Untuk penanganan perbaikan fisik, dapat dilakukan operasi perbaikan otot leher atau operasi tulang belakang pada kasus cedera yang mengakibatkan tulang terkilir.
• Terapi peregangan pasif pada kasus tortikolis kongenital (tortikolis pada bayi dan anak).
• Pada kondisi berat, dapat dilakukan pembedahan untuk memperbaiki kondisi fisik akibat tortikolis.
Pemberian obat-obatan untuk terpai tortikolis, harus dilakukan dibawah pengawasan dokter.

 

Baca juga: Khasiat Jahe untuk Meredakan Nyeri Leher

 

Rekomendasi Artikel

Jangan Lakukan Peregangan Ini Sebelum Olahraga!

Jangan Lakukan Peregangan Ini Sebelum Olahraga!

Ada beberapa peregangan yang harus Kamu hindari sebelum melakukan olahraga, karena menimbulkan berbagai masalah, salah satunya peregangan statis.

GueSehat

29 November 2017

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...